PENGEMBANGAN BAHAN POLYURETHANE PADA ROMPI PELAMPUNG

Abstract

Rompi pelampung harus bisa menahan beban berat badan orang yang menggunakannya. Sesuai dengan fungsinya, rompi pelampung dibuat dari bahan yang ringan sehingga mudah terapung. Pergantian bahan apung dari styrofoam ke polyurethane adalah untuk mencapai maksud tersebut. polyurethane adalah bahan yang memiliki rapat massa yang lebih kecil dari gabus atau styrofoam. Permasalahan yang timbul dari penggunaan bahan apung yang berbeda ini, adalah ; berapa besar perbedaan daya apung antara bahan styrofoam (gabus) dengan polyurethane pada rompi pelampung serta efisiensinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kedua bahan rompi pelampung tersebut dalam menerima beban berat, sehingga dapat diperkirakan efisiensinya. Pengujian dilakukan dengan memberikan pembebanan pada kedua jenis bahan tersebut. Pembebanan dilakukan dengan menggunakan beban berat yang sama path kedua bahan uji, yaitu sebesar 234,575 gr. Berat beban total adalah jumlah berat dari berat beban ditambah berat bahan. Bagian bahan uji yang terendam atau yang berada di atas pennukaan air setelah bahan uji diberi beban, menunjukkan besar daya apungnya atau kemampuannya dalam menahan beban berat. Bereasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa bahan polyurethane memiliki daya apung yang lebih baik dari bahan styrofoam, dengan efisiensi 3,6 % untuk spesimen kecil (bahan uji) berukuran 10 x 7,5 x 5,5 dalam cm. Perubahan efisiensi secara signifikan masih diharapkan dapat terjadi dengan cars menetapkan ukuran bahan uji sesuai dengan peaggunaun dilapangan clan pengurangan densitas bahan polyurethane menjadi lebih kecil pada waktu proses pengecoran.