KULTUR PAKAN ALAMI UNTUK MENUNJANG BUDIDAYA PERAIRAN

Abstract

One of the most important factor for gaining succes in aqua culture development is availability of sufficient seed. The main constrin in sed production for marine fish is high mortality occure during larval stages. To solve this problem , improvement of feed or feeding managemant including approptiate species, size and nutritional quality of live of food could give better survival rate of fish larvae and better seed quality. It is necessary to try giving rotifer and copepoda with different composition. The research purposes studied the effect of rotifer, B plicaullis and copepoda, Acunia sp with difference composition on growth and survival rate of red snapper larvae (Lu(anus spp) and to.gain the best level of rotifer, B. plicatillis and copepoda, Acartia sp which is suitable to the red snapper larvae. The research use experiment method with completely randomized design with 3 treatment and 3 repetition. Treatment A using (D11-D20 rotifer 12 ind/mL + copepoda 4 ind/mL), treatment (Dl I-D20 rotifer 16 ind/mL + copepoda 8 ind/mL), and (D11-D20 rotifer 20 ind/mL + copepoda 12 ind/mL). This experiment use D11 red snapper larvae the density of the larvae is 20 ind/L with WOO L fiber contain as the media. The main parameter are growth and Survival of the larvae. As supporting data are volume of the contain the residu of the meal given and water quality. The result of. this research showed that each different composition of rotifer and copepoda treatment bring out significant differences to the growth in this case body length (P<0.05) but there was nosignificant differences to the percentages of survival rate the larvae (P> 0.05). B is the best treatment with (1.799±0.425 mm), follow by treatment C (1.196±0.237 mm) and the last is treatment A (0.725±0.148 mm). Tersedianya benih yang cukup merupakan salah satu faktor panting dalam keberhasilan pengembangan budidaya perikanan. Permasalahan yang sering dihadapiu pada pembenihan ikan, contohnya untuk ikan kakap merah adalah tingkat kematian larva yang tinggi. Perbaikan pengelolaan pakan yang meliputi Janis, ukuran clan nilai nutrisinya dapat meningkatkan tingkat kelulushidupan larva serta kualitas benih ikan yang dihasilkan. Maka perlu dicoba dengan pemberian rotifer dan copepoda dengan komposisi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rotifer dan copepoda dengan komposisi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva kakap merah (Lutjanus spp) dan untuk mengetahui komposisi rotifer dan copepoda yang memberikan pertumbuhan dan kelulushidupan yang terbaik. Penelidan ini menggunakan metode experimental dengan rancangan acak lengkap, yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Bowan uji yang dipergunakan adalah larva kakap merah umur 11 hari yang ditebar dengan kepadatan 20 indank, dalam wadah bak, fiber dengan volume I ton yang diisi air sebanyak 500 liter. Perlakuan A (DI 1-D20 diberi rotifer 12 ind/mL + copepoda 4 ind/mL), perlakuan B (DI I-D20 diberi rotifer 16 ind/mL + copepoda 8 ind/mL, perlakuan C (DI I-D20 diberi rotifer 20 ind/mL + copepoda 12 indlmL).. Basil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang dicobakan pada larva berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan larva (P<0.05) dan tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan (P>0.05). Rata-rata pertumbuhan panjang larva yang terbaik dicapai pada perlakuan B (1.799±0.425 mm), kemudian perlakuan C (1.196±0.237 mm) dan terakhir perlakuan A (0.725±0.148 mm). Kisaran kualitas air selama pemeliharan masih berada pada kisaran yang layak untuk kehidupan larva kakap merah.