PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP KELULUSHIDUPAN LARVA KERAPU MACAN (Epinephelus fuscogutattus) D30-D72

Abstract

Grouper are marine species which have good potential to growth as leading fishery commodities since their tipically economic value. However, problems may occur during D30 when they become extremely cannibalistic. This nature arises because of lacking feeds, different sizes and stress caused by high density. Thus, one need to understand proper density in which grouper survival reach their top followed by well state of development. Purpose of this study is to seek effect of density on growth and survival on grouper and to know the best density for growth and survival rate of grouper. During the observation, the researcher applied a complete random design method with four density treatments: 2 ind/L, 3 ind/L, 4 ind/L and 5 ind/L. Each treatment was subject to three replications. Data were obtained from survival rate and total growth, specific growth rate water quality as supporting data. Results of the research indicate that treatments, giving very significant different (P<0,01) influence to specific growth rate (SGR) and not give real influence (P>0,05) to total growth of absolute biomassa and survival rate of tiger grouper larvae (Epinephelus fuscoguttatus). Total weight growth of treatments are respectively A (2,16 g), B (2,26 g), C (3,33 g) and D (1,88 g). The specific growth rate of treatments are respectively A (11,095 % a day), B ( 11,385 % a day), C (11,528 % a day) and D (10,347 % a day). Whereas the survival rates of treatments are respectively A (73,55 %), B (61,15 %), C (53,34 %) and D (61,14 %). Water quality during research resides in proper range for the life of tiger groupers larvae. Kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus) merupakan salah satu spesies laut yang mempunyai potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas perikanan yang handal karena kerapu macan mempunyai nilai ekonomis penting. Kendala yang dihadapi dalam budidaya kerapu macan adalah sifat kanibalisme yang cukup tinggi, yang biasa muncul sejak D30. Sifat kanibal ini biasanya disebabkan karena kekurangan pakan, perbedaan ukuran dan stress karena kepadatan yang tinggi. Untuk itu perlu diketahui kepadatan yang tepat agar diperoleh kelulushidupan yang tinggi dan diikuti dengan pertumbuhan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva kerapu macan (Epinephelus fitscogutattus) dan untuk mengetahui padat penebaran terbaik untuk kelulushidupan dan pertumbuhan larva kerapu macan. Materi yang digunakan berupa larva kerapu macan D30. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan kepadatan yaitu 2 ekor/L, 3 ekor/L, 4 ekor/L dan 5 ekor/L. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Data yang diambil meliputi data kelulushidupan dan data pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, kualitas air sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap laju pertumbuhan harian, dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan kelulushidupan larva kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus). Pertumbuhan mutlak A (2,16 g),B (2,26 g), C (2,33 g) dan D (1,88 g). Laju pertumbuhan harian perlakuan A (11,095 %/hari), B (11,385 %/hari), C (11,582 %/hari) dan D (10,347 %/hari). Kelulushidupan perlakuan A (73,55 %), B (61,15 %), C (53.34 %) dan D (61,14%) Hasil pengukuran kualitas air media menunjukkan kisaran yang layak untuk larva kerapu macan.