ANALISIS MASALAH SOSIAL, POLITIK DAN EKONOMI PADA MIGRASI TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI

Susilowati, Indah and Rahardjo, Mudji and Waridin, Waridin (2001) ANALISIS MASALAH SOSIAL, POLITIK DAN EKONOMI PADA MIGRASI TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
684Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2689Kb

Abstract

The economic growth of several Asian countries had has induced the welfare of their own and neighborhood countries. The economic activities in the prosperous countries in Asia region could impulse of Indonesian labor migration as well. Mobilization of Indonesian labor to the adjacent countries such as Malaysia, Singapore, and Brunei Darussalam were significantly shown since 1990s. This might be due to the Government of Indonesia has not able to provide job opportunities and the welfare sufficiently toward the people. In general, this study aims to identify and to analyze the social, political, and economic problems encountered by the Indonesian labor in overseas. While, the specific objectives are: (1) to identify the factors influence towards the migran labor candidates; (2) to determine the factors influence towards the intention of Indonesian labor to settle down permanently in the destinated countries; and (3) to find out the problems which often faced by the Indonesian labor, before and after leaving the country and try to outline the alternatives solutions. This study could be expected will provide an information to the decision makers in formulating the policies of labor especially for the international labor migration for Indonesia. The results of best fit model which is estimated by using Binary Logit model showed that there are four factors which determine the intention of respondents (Indonesian workers) to migrate permanently in the destinated countries. These significant factors are social variables, i.e. marital status (MARRY1) and length of stay in the targetted country (STAYM); and economic variable (i.e. income generated while working in abroad INCM), and working experiences in the migrated place (FREQBACK). Further, the remainder factors which hypothesized by the study were not able to explain the international migration intention statistically. The dominated variables which are significant to influence the intention of Indonesian workers migration in the observed countries (Malaysia and Brunei Darussalam) are subsequently as follows: FREQBACK (p-value 0.044), INCM (p-value 0.062), MARRY1 (p¬value 0.075); and STAYM (p-value 0.096). This study suggests several recommendations such as: there is indeed need to set-up a proper arrangements between Indonesian government and the recipient(s) countries in some extents. The labor producers such as Indonesia should help in advocating the welfare of the people (labor) particularly in sustaining the position of labor in the international labor's market. Monitoring and surveillance efforts should be given to strengthen the labor market plan; bargaining salary, wages and allowances, labor protection, human rights, and others. Therefore the exporting workers like Indonesia should match with the requirements and conditions of the international labor markets. In order to meet the requirements stipulated by the market, then the Government of Indonesia should facilitates the necessary information about the international labor market to their people before working in abroad. This effort is aimed to eliminate the illegal labor migration problems. The study also suggests to debirocrate the lengthy process for administering document and legal procedure. This is in order to cut off the cost of administration to work in overseas and to reduce the illegal migration. Mengingat lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri tidak dapat menampung jumlah angkatan kerja, maka salah satu jalan yang telah ditempuh Pemerintah adalah membantu menyalurkan TM ke negara-negara yang membutuhkan. Migrasi TKI ke luar negeri selain membawa keuntungan juga menimbulkan permasalahan baik di negara asal maupun di negara tujuan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait berkenaan dengan situasi migrasi TKI ke luar negeri. Tujuan umum studi ini adalah untuk menganalisis masalah sosial, politik dan ekonomi pada migrasi TKI ke luar negeri. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat TKI bermigrasi secara permanen di luar negeri; (2) mengetahui faktor-faktor yang mendorong Galan TKI untuk bermigrasi ke luar negeri; (3) menginventarisir dan mencari solusi dari masalah-masalah yang sering dihadapi TKI atau calon TKI, dan (4) memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait. Penelitian ini dilakukan balk di Indonesia (negara asal) maupun Malaysia dan Brunei Darussalam (negara tujuan). Kajian di negara asal dimaksudkan untuk meneliti dari sisi calon TKI atau migran kembali yang akan bekerja di luar negeri, yakni untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat mereka melakukan migrasi. Sedangkan penelitian di negara tujuan dilakukan untuk meneliti TKI yang telah bekerja di luar negeri, yang dimaksudkan untuk mengetahui masalah yang dihadapi TKI dan niat mereka untuk menetap di negara tujuan. Penelitian di negara asal dilakukan di Jawa Tengah, yaitu Semarang dan Surakarta. Metode persampelan yang digunakan adalah dengan metode tahapan berganda (multi-stage sampling) yakni stratified dan purposive sampling. Strata yang dipergunakan adalah kelompok pekerjaan. Sedangkan unsur purposive-nya didasarkan atas lokasi pengambilan sampel. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 172 orang calon TKI dan 100 orang TKI. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi niat TKI untuk bermigrasi ke luar negeri, maka model "place-utility" atau "migration intention" yang ditemukan oleh Simmons (1.986) dan dipergunakan oleh Keban (1994) dan Susilowati (1998) telah diterapkan dalam penelitian ini, setelah dilakukan modifikasi seperlunya pada variabel operasional beserta definisi dan pengukurannya. Alat analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model regresi Logit Binary dan model regresi Logit Multinomial seperti yang dikemukakan Gujarati (1995), Kmenta (1990), dan Maddala (1992). Untuk mengidentifikasi profil sosial-ekonomi dan inventarisasi terhadap permasalahan calon TKI dan TKI digunakan alat analisis statistika deskriptif dan analisis mendalam. Sebagian besar calon TKI/migran kembali dan TKI di luar negeri berpendidikan relatif rendah. Umur responden bervariasi antara 17-43 tahun untuk calon TKI dan 18¬54 tahun untuk TKI yang sudah bekerja di luar negeri. Untuk calon TKI, sebagian besar dari mereka belum berpengalaman bekerja di luar negeri. Faktor harapan untuk mencari pekerjaan lebih baik merupakan faktor dominan yang menyebabkan mereka bermigrasi ke luar negeri. Mereka bermigrasi dan bekerja ke luar negeri karena kesempatan kerja dengan hash yang sesuai tidak banyak tersedia di dalam negeri. Dengan demikian faktor ekonomi merupakan determinan utama bagi calon TKI/migran kembali dan TKI untuk bermigrasi ke luar negeri. Sedang faktor non-ekonomi seperti mencari pengalaman kerja di luar negeri dan mencari kepuasan menempati urutan yang lebih rendah.. Dijumpai cukup banyak TKI yang belum memiiiki keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Akibat kondisi yang demikian banyak diantara mereka yang menghadapi masalah di negara tujuan, balk dalam hubungan mereka dengan pihak majikan maupun dengan pihak Pemerintah di negara tujuan, khususnya yang menyangkut pemenuhan aturan¬aturan perundangan yang berlaku. Dari hasil estimasi dengan menggunakan model Logit Binary dapat diketahui bahwa ada empat faktor yang dapat mempengaruhi niat responden untuk bermigrasi (dan bekerja) secara permanen di negera tujuan. Faktor-faktor tersebut adalah: status perkawinan dan lama tinggal di negara tujuan (keduanya termasuk dalam faktor sosial), pendapatan yang diperoleh di negara tujuan (faktor ekonomi), serta pengalaman kerja di luar negeri yang ditunjukkan dari banyaknya kepulangan TKI responden ke daerah asal selama mereka bekerja di luar negeri. Sedangkan faktor-faktor lainnya yang diduga mempengaruhi niat responden melakukan migrasi/bekerja di luar negeri, secara statistik tidak dapat menjelaskan bagaimana fenomena dari niat responden untuk menetap secara permanen di negara tujuan migrasi. Apabila diurutkan menurut tingkat signifikansi statistiknya, maka faktor penentu utama yang dapat mempengaruhi niat responden berkerja di luar negeri adalah pengalaman responden bekerja di luar negeri (diproksi dari seringnya berulang-alik dari negara tujuan ke daerah asal), diikuti oleh besarnya pendapatan, status perkawinan, dan lama tinggal di negara tujuan. Dari deskripsi tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa TKI yang cenderung berkeinginan untuk menetap di negara tujuan adalah TKI yang sudah lama tinggal di daerah tujuan, dan TKI yang sering pergi pulang ke negara asal. Sedangkan mereka yang sudah kawin dan yang berpendapatan tinggi cenderung untuk tidak menetap. Hasil analisis dengan model Logit Multinomial diketahui bahwa TKI yang berumur muda, berpendidikan rendah, tidak sering pergi-pulang, dan berasal dari daerah subur cenderung tidak bemiat untuk menetap di negara tujuan.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Document UNDIP
ID Code:22765
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:07 Oct 2010 10:40
Last Modified:07 Oct 2010 10:40

Repository Staff Only: item control page