ANALISIS TRAP NET SEBAGAI ALAT PENANGKAP IKAN HIAS KARANG RAMAH LINGKUNGAN DI PERAIRAN KARIMUN

FITRI, ARISTI DIAN PURNAMA and KHOHAR, ABDUL (2004) ANALISIS TRAP NET SEBAGAI ALAT PENANGKAP IKAN HIAS KARANG RAMAH LINGKUNGAN DI PERAIRAN KARIMUN. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
176Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
447Kb

Abstract

Di dalam mengeksploitasi suatu sumberdaya perikanan untuk suatu tujuan keuntungan yang pertama-tama harus diketahui adalah seberapa besar sumberdaya yang mendiami perairan tersebut. Upaya lainnya mengetahui jenis sumberdaya serta dimana dan kapan penangkapan hams dilakukan sehingga secara biologi dan ekonomi dapat saling menguntungkan. Sejalan dengan pola kehidupan masyarakat modem di kota besar terutama di daerah pesisir, keinginan untuk memelihara ikan hias dalam aquarium sebagai salah satu sarana hiburan dan status sosial dalam masyarakat. Perairan Karimunjawa merupakan salah satu kawasan yang mempunyai terumbu karang dengan sumber daya ikan hias yang beragam. Oleh karenanya perairan Karimunjawa termasuk perairan yang dilindungi sebagai Taman Laut Nasional. Meskipun termasuk perairan yang dilindungi alum tetapi terdapat zona pemanfaatan yang masih diizinkan untuk dieksploitasi sumberdaya perikanan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat perairan tersebut. Penangkapan ikan hias di perairan tersebut masih jarang dilakukan, meskipun permintaan terhadap ikan hias banyak dilakukan terutama di daerah Jepara. Oleh karma itu, perlu kajian mengenai suatu alat tangkap yang ramah lingkungan untuk perairan Karimunjawa sebagai salah satu bagian dari kawasan perairan Taman Laut Nasional khusus untuk menangkap ikan hias. Tujuan dad penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan trap net lipat yang dioperasikan pada perairan karang di daerah zona pemanfaatan di perairan Karimunjawa untuk menangkap ikan hias serta untuk mengetahui umpan yang sesuai dengan pengoperasian trap net lipat khusus untuk menangkap ikan hias. Manfaat dari penelitian adalah dapat diperolehnya pengalaman dan informasi tentang alat tangkap trap net sehingga dapat memperluas pengalaman dibidang perikanan khususnya tentang penangkapan ikan hias Taut, khususnya diperairan Karimunjawa. Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah Acak Random Sampling dan untuk mendapatkan data-data sekunder melalui metode studi pustaka dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Karimunjawa pada bulan September 2004. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah 10 buah trap net lipat yang telah inengalami modifikasi bentuk. Adapun modifikasi tersebut adalah jumlah mulut masuk (deb) sebanyak I buah dan posisi tempat umpan tidak merupakan satu rangkaian dad bentuk trap net dengan cam umpan ditusuk melainkan posisi umpan dengan cam digantung.Sebanyak 5 buah trap net lipat dipasang umpan ikan mati dan 5 buah trap net lipat dipasang umpan palsu dari piringan VCD player. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Setting dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari dengan cara menanam trap net melalui penyelaman dengan menggunakan bantuan alat snorkel. Trap net lipat terbuat dari besi behel yang diamatemya 0,2 cm dan dilipat membentuk persegi panjang dengan penyambungan serta engsel dibuat salting berkait satu sama lain. Ukuran kerangka trap net, Panjang 53 cm; Lebar 30 cm dan tinggi 20 cm. Bahan jaring (webbing) terbuat dari Polyethelene (PE) dengan ukuran mata jaring (mesh size) 2,5 cm; panjang 1,5 cm; berat 50 gram; nomor benang 3/6 dengan pilinan S. Hasil tangkapan ikan hias dari perlakuan trap net lipat adalah jenis bethik zebra 10 ekor, lincen kuning 2 ekor, pace merah 2 ekor, pace hitam 1 ekor, benthik hitam 2 ekor dan lincen hijau 2 ekor. Akan tetapi jenis ikan yang dikategorikan sebagai ikan ekonomis penting seperti ikan kerapu 5 ekor, ginggang laming 2 ekor, sembilang 1 ekor dan ikan sliding 2 ekor ikut tertangkap juga. Rajungan 5 ekor dan bulu babi 2 ekor juga masuk dalam komposisi hasil tangkapan selama penelitian. Prosentase tangkapan ikan hias antara perlakuan trap net dengan menggunakan umpan ikan mati dan umpan palsu yaitu VCD player menunjukkan bahwa tangkapan dengan umpan ikan prosentasinya lebih besar di bandingkan dengan VCD player. Jenis ikan hias yang paling banyak tertangkap pada perlakuan umpan ikan mati adalah bethik zebra sedangkan pada umpan palsu adalah bethik hitam. Hal ini disebabkan karena species benthik zebra mengandalkan organ penciumannya untuk mencari makanan sehingga umpan ikan mati sangat menarik ikan untuk mendatangi trap net dengan perlakuan tersebut. Sedangkan untuk ikan benthik hitam lebih mengandalkan organ penglihatannya untuk mencari makan karena pada perlakuan umpan palsu dengan menggunakan VCD player. Dimana VCD player memungkinkan terjadinya kilatan akibat terkena sinar matahari sehingga akan menarik perhatian ikan yang dapat melihat secara tajam untuk masuk pada Mat tangkap tersebut. Masuknya jenis ikan selain ikan hias pada prinsipnya sama seperti tingkah lalcu makan ikan hias dan berhabitat dilokasi dimana trap net tersebut dipasang. Kesimpulan yang didapatkan bahwa untuk kedua perlakuan penelitian, perlakuan dengan menggunakan umpan ikan matilah yang dapat menangkap hasil ikan Has yang lebih banyak

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:22715
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:07 Oct 2010 08:45
Last Modified:07 Oct 2010 08:45

Repository Staff Only: item control page