DAMPAK PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH TINJA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR (Studi Kasus di Kotamadya Dati II Magelang)

Abstract

Pembangunan Instalasi Pengolah Limbah Tinja (IPLT) merupakan kegiatan prasarana kota berupa sanitasi yang dimaksudkan untuk mengolah lumpur tinja yang dikumpulkan dari tangki septik penduduk dengan cara menurunkan kandungan bahan organik dan menghancurkan atau mengurangi kandungan mikroorganisme patogen. Jenis IPLT lin berupa kolam oksidasi sederhana. jenis ini dengan malcsud agar pengoperasiannya mudah dan biaya operasinya tidak mahal. Komponen utama bangunan IPLT ini berupa rangkaian beberapa kolam yang terdiri dari bak penampung, kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturasi dan kolam pengering lumpur. Pendekatan pembangunan masyarakat dirasakan perlu diterapkan, hal ini disebabkan karena makin banyaknya gejolak-gejolak sosial akibat adanya aktivitas pembangunan. Dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan di daerah IPLT, persepsi masyarakat sekitar terhadap beroperasinya IPLT dan dampak kegiatan 1PLT terhadap kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya. Hasil penelitian menunjulckan bahwa kapasitas maksimum IPLT untuk pengolah lumpur tinja sebanyak 20,50 thhari dengan tingkat pelayanan penduduk sebanyak 115.612 jiwa pada tahun 2005. Kondisi milcroba air dari hasil pengukuran di perairan EPLT dan outlet saluran masuk Kali Progo dengan total fecal conform di atas balm mutu air golongan A maupun B. Dan jenis bakteri patogen dijumpai adalah Escherichia Coll. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap keberadaan IPLT adalah culcup baik, hal ini tercermin bahwa penduduk tidak merasa terganggu dengan adanya IPLT karena letaknya jauh dari permukiman.