BUDIDAYA TERIPANG / KETIMUN LAUT (Holothuria sp) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA

Susilowati, Titik and Arini, Endang and Rachmawati, Diana (2004) BUDIDAYA TERIPANG / KETIMUN LAUT (Holothuria sp) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
234Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

868Kb

Abstract

Kepulauan karimunjawa sebagian besar penduduknya masih mengandalkan kegiatan penangkapan. Sejalan dengan pertambahan penduduk maka kegiatan penangkapan inipun semakin meningkat. Keadaan ini disatu pihak juga memperbesar tekanan-tekanan terhadap sumber, bahkan dapat mengganggu kelestarian sumberdaya itu sendiri. Teripang/ketimun taut adalah salah satu biota laut yang cukup potensial untuk dikembangkan diperairan Karimunjawa, namun demikian apabila kegiatan penangkapan terus menerus dilakukan akan mengurangi populasi jenis hewan ini dan selanjutnya akan merusak kelestarian (Panggabcan, 1987). Untuk mengatasi hal itu, disamping perlu adanya pengaturan usaha penangkapan secara rasional, perlu dipikirkan kemungkina dengan pengembangan budidaya. Teripang karimunjawa sebagian besar adalah merupakan salah satu jenis biota laut yang dapat dimakan dan mempunyai prospek cukup balk untuk dikembangkan melalui usaha budidaya. Menurut panggabean (1987), teripang sebagai biota laut mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: > Hidup menggerombol (dapat hidup dengan padat penebaran tinggi) > Pembudidayaan dapat dilakukan dengan cara sederhana atau tidak memerlukan teknologi tinggi > Makanan berupa plankton/detritus yang banyak tersedia di perairan/alam (sehingga tidak perlu penyediaan makanan tambahan/pakan, dagingnya enak dimakan dan mudah diproses menjadi makanan). Usaha budidaya teripang telah dirintis oleh Departemen Sosial Pusat dan dinas perikanan daerah Sulawesi Tenggara di Perairan Kabupaten Kolaka dan berpengaruh positif terhadap penduduk disekitar lokasi percontohan (Panggabean, 1987). Berdasarkan pada kajian tersebut, maka perlu dilakukan upaya budidaya teripang di perairan Karimunjawa sebagai langkah awal pengembangan budidaya dimasa mendatang. Menurut Panggabean (1987), teripang /ketimun but dapat hidup secara bergerombol di tempat yang terbatas, sehingga dalam usaha budidaya dapat diperlakukan dengan padat penebaran tinggi, dan berdasarkan penelitiannya untuk ukuran benih teripang sebesar 40-50 g/ekor , padat penebarannya berkisar antara 1015 ekor/ meter persegi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui padat penebaran yang baik terhadap pertumbuhan teripang di perairan Karimunjawa. Dengan menerapkan budidaya teripang di perairan Karimunjawa diharapkan dapat memberikan informasi bagi penduduk baik secara perseorangan maupun kelompok sebagai upaya meningkatkan pendapatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Menurut Ali (1993), metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang belum diketahui atau untuk menguji suatu teori atau hipotesis. Data diperoleh dan pengamatan, pencatatan secara langsung dan sistemik terhadap kejadian-kejadian objek yang diteliti. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan ini dicirikan dengan adanya satuaan percobaan yang homogen, jumlah ulangan yang sama pada setiap perlakuan dan hanya ads I faktor penelitian yang akan diteliti (Ali, 1993). Penelitian akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan untuk setiap perlakuan.Adapun perlakuan-perlakuan yang dimaksud Yalta :  Perlakuan A : Kepadatan 10 ekor/meter persegi  Perlakuan B : Kepadatan 15 ekor/meter persegi Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ; kepadatan berpengaruh terhadap pertambahan berat mutlak rata-rata teripang; kepadatan tidak berpengaruh terhadap pertambahan panjang mutlak rata-rata teripang; kepadatan 10ekor/m2 lebih baik dibanding kepadatan 15ekor/m2 dengan menghasilkan pertambahan berat 12,061g dan 8,133g; lokasi parameter kualitas air dilokasi penelitian memperlihatkan bahwa kondisi perairan layak untuk budidaya teripang parameter fisika selama penelitian 6 minggu masih dalam batas yang layak untuk kehidupan teripang. Adapun parameter tersebut adalah suhu 28 — 33°C, salinitas 32 - 34 ppt, NI-13 : 0,001 -0,0035, pH : 7,5, DO : 6,5 dan kecerahan 0,5 — 0,6 m

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:22708
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:07 Oct 2010 08:27
Last Modified:07 Oct 2010 08:27

Repository Staff Only: item control page