PERBANDINGAN EFEKTIVITAS VERAPAMIL DAN LIDOKAIN INTRAVENA TERHADAP RESPON KARDIOVASKULER PADA TINDAKAN LARINGOSKOPI INTUBASI

Abstract

A study of comparation the effect of verapamil and lidocaine intravenous on the cardiovascular responses to tracheal intubation in 52 patients with physical status ASA I under going surgery under general anesthesia in Dr. Kariadi Hospital. After signing the informed consent sample allocation was done by dividing with random permuted block into two groups, each patient in group A (n = 26) receive lidocaine 1,0 mgkg- I and group B (n = 26) verapamil 0,05 mg kg-1 which given injection slowly. Anaesthesia was induced with thiopentone 5 mgkg-1 and vecuronium 0,1 mgkg-1, ventilation with 1,5 % enflurane and 50 % N20 in oxygen. The cardiovascular responses and side effect were necorded at rl and 5th minutes There was no significant difference on the demografi data between two groups. except on the Systolic, Diastolic and MAP on first and third minute (p<0,05) while heart rate and rate pressure product showed no significant difference (p>0,05). There is no significant difference on the 5111 minute all the cardiovasculer responses for two groups. Although both of them showed increasing in cardiovascular responses, but in verapamil were less compared to the lidocaine even though in verapamil groups were more stable. From this study it can be concluded that verapamil 0,05 mgkg-1 can be reduced the cardiovascular responses caused by tracheal intubation is better than lidocaine 1,0 mgkg-1 and the effect resulted by verapamil is more stable. There is no side effect such as hypotension, bradycardia up to the first hour. Probably further study is needed to be done using tighter, longer observation, and more samples to cardiovascular responses which occur to the variation of doses. Telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan efek verapamil dan lidokain intravena terhadap respon kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi intubasi pada 52 penderita dengan status fisik ASA I yang menjalani operasi dengan anestesi umum dan intubasi endotrakhea di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Setelah menandatangani "informed consent", alokasi sampel dilakukan dengan "random permutted blok" dibagi menjadi dua kelompok, masing — masing kelompok A (11-26) mendapatkan lidokain 1,0 mg/kgBB intravena dan kelompok B (n-26) mendapatkan verapamil 0,05 mg/kgBB intravena yang diberikan dengan injeksi pelan — pelan. lnduksi dengan pentotal 5 mg/kgBB, vekuronium 0,1 mg/kgBB dan inhalasi enfluran 1,5 vol % dengan 1420 + 02 (50 % : 50 %). Respon kardiovaskuler dicatat pada menit ke 1,3 dan 5 serta efek samping yang terjadi juga dicatat. Tidak terdapat perbedaan yang bermalcna pada data demografi kedua kelompok tersebut. Terdapat perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tekanan arteri rerata pada mend ke I dan ke 3 (p < 0,05) sedang laju jantung menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Pada menit ke 5 semua respon kardiovaskuler menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna pada kedua kelompok. Walaupun kedua kelompok menunjukkan adanya peningkatan respon kardiovaskuler, ternyata kelompok verapamil peningkatannya lebih sedikit dibanding kelompok lidokain dan respon kardiovaskuler yang dihasilkan Iebih stabil. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian verapamil 0,05 mg/kgBB intravena dapat mengurangi respon kardiovaskuler akibat tindakan laringoskopi intubasi lebih balk dibandingkan pemberian lidokain 1,0 mg/kgBB intravena dan efek kardiovaskuler yang dihasilkan oleh verapamil Iebih stabil. Tidak terdapat efek samping berupa hipotensi dan bradikardi sampai satu jam pertama. Perin dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengamatan yang lebih ketat dan lebih lama terhadap respon kardiovaskuler yang terjadi serta pada berbagai dosis dengan jumlah sampel yang lebih banyak.