STUDI INTERVENSI PEMAKAIAN LARUTAN DISKLOSING OLEH MURID SENDIRI DALAM MENGONTROL PLAK GIGI

Setyawan S., Henry and Adi, M.Sakundarno and Wijanarko, Bagoes and Saluhiyah, Zahroh and Istiarti, Tinik and Ginanjar, Praba (1999) STUDI INTERVENSI PEMAKAIAN LARUTAN DISKLOSING OLEH MURID SENDIRI DALAM MENGONTROL PLAK GIGI. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
207Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1043Kb

Abstract

Plak gigi adalah deposit granular amorph dan lunak yang melekat pada pennukaan gigi, nunpatan maupun Icalkulus. Deposit ini berisi lounpulan bakteri yang berkembang biak di dalam suatu matriks. Berbagai penelitian telah membuktikan plak gigi merupakan penyebab utarna terjadinya karies gigi dan penyakit periodontal. Usaha-usaha untuk mencegah dan mengontrol pembentulcan plak gigi oleh karenanya merupakan kunci bagi pencegahan penyakit tersebut. Kantol plak adalah menghilangkan plak milaobial dan mencegah aktunulasi plak gigi di atas permukaan gigi dan gingiva. Can mengontrol plak gigi yang dianggap paling efisien adalah secara mekanis yaitu dengan menggosok gigi. Salah satu hambatan terpenting dalam kontrol plak adalah bahwa plak gigi tidak terlihat oleh mata telanjang. Sehingga dalam pelaksanaan 'control plak gigi sulit untuk dijamin setelah menyilcat giginya, semua plak gigi akan hilang. Untuk dapat terilhat, maka plak gigi hams diwamai dengan zat yang dinamai pewarna disklosing. Permukaan gigi yang mengandung plak akan berwarna merah sehingga mudah dikenali. Mengingat pentingnya kontrol plak ini serta adanya kesulitan dalam pengenalan plak, maka perlu dilakukan penelitian untuk mencoba menerapkan larutan disklosing tersebut untuk meningicatkan tingicat kebersihan mulut dan menurunkan indeks plak. Msalah yang diajukan adalah : "Berapa besar penurunan indeks plak gigi dengan intervensi pemberian larutan disklosing dan edukasi serta pemberian edukasi saja terhadap kontrol?" . Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efektivitas pemalcamn larutan disklosing oleh murid sandhi dalam mengontrol plak gigi. Informasi ini diperoleh dengan membandinglcan 3 macam perlakuan, yaitu kelompok I dengan penyuluhan dan pemberian larutan disklosing, kelompok I1 dengan penyuluhan saja dan kelompok III merupakan kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian elcsperimental kuasi (pre and post) dengan kontrol. Daerah penelitian adalah di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan (Kodya Semarang) . Populasi penelitian adalah murid klas WVI SD. Sampel diambil dad murid klas V (semua murid) dan sebagian kelas VI sampai tercapai scdikitnya 40 buah murid setiap sekolah di 3 SD wilayah tersebut. Hasil Penelitian. Berhasil didapatkan Berhasil didapatkan sejumlah 132 murid SD dengan dimana kelompok disklosing dan penyuluhan (kelompok I) : 49 murid SDN 7 Ngaliyan. kelompok penyuluhan saja (kelompok II) : 43 maid SDN 2 Ngaliyan dan kelompok kontrol (kelompok III) : 40 murid SDN 5 Ngaliyan. Jumlah responden perempuan sedikit lebih banyak daripada laid-laid. Umur diantara rentang 9¬16 tahun. Pendidikan orang-tua rata-rata tamatan SD dan sekolah menengah. Tipilcal responden adalah pendudukan peri-urban dari golongan mengah ke-bawah. Pengetahuan tentang karies gigi umunniya minimal, tetapi pengetahuan banyak makan permen akan menyebabkan gigi berlubang sudah cukup tinggi. Pengetahuan tentang pink gigi masih sangat minimal. Sikap terhadap kesehatan gigi pada umumnya baik hanya sikap untuk melakukan perawatan hanya ketika giginya sakit masih cukup tinggi. Praktek menggosok gigi sudah sangat baik, namun praktek perawatan gigi masih kurang. Masih banyak yang merasa camas (takut) ketika hendak mengobatkan giginya. Ada penurunan indeks 0111-S (kebersihan mulut) antara ketiga jenis perlakuan. Untuk kelompok I (disklosing + Penyuluhan) mengalami penurunan 0111-S sebesar 24,3%. untuk kelompok II (penyuluhan) sebesar 8,9% dan untuk kelompok III (kontrol) sebesar hanya 2,8%. Ada perbedaan bennalma antara ketiga kelompok dengan selisih nilai DMF-T sebelum dan sesudah perlakuan. Kelompok I berbeda bermakna dengan kelompok II dan III. Sedangkan kelompok II tidak berbeda bermakna dengan kelompok III. Ada penurunan indeks plak gigi antara ketiga jenis perlakuan. Untuk kelompok I (disklosing + penyuluhan) mengalami penurunan indeks plak sebesar 51,2%, untuk kelompok II (penyuluhan) sebesar 13,5% dan untuk kelompok III (kontrol) sebesar hanya 2,9%. Ada perbedaan bermakna antara ketiga kelompok dengan selisih nilai indeks Pak sebelum dan sesudah perlakuan. Kelompok I berbeda bermakna dengan kelompok II dan Ill Sedangkan kelompok II tidak berbeda bermakna dengan kelompok Kesimpulan. Untuk meningkatkan kebersihan gigi dan menurunkan indeks plak gigi akan sanagt efentik kalau digunakan larutan disldosing dan penyuluhan secara bersama-sama. Murid klas V dan VI sudah dapat diajari untuk mempergunalcan larutan disidosing tersebut secara mandiri. Saran yang diajukan adalah dipergunakannya larutan disklosing secara luas dalam program-program UKGS (Usalia Kesehatan Gigi Sekolab).

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:Document UNDIP
ID Code:22632
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:06 Oct 2010 09:53
Last Modified:06 Oct 2010 09:53

Repository Staff Only: item control page