ABWORMALITAS LARVA KERANG DARAH (Anadara granosa) AKIBAT INDUKSI KLOROFENOL DARI INTERSTITIAL (PORE) WATER

Haeruddin, Haeruddin and Rachmawati, Diana (2004) ABWORMALITAS LARVA KERANG DARAH (Anadara granosa) AKIBAT INDUKSI KLOROFENOL DARI INTERSTITIAL (PORE) WATER. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
219Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

877Kb

Abstract

Chlorophenol can binded in sediment because have lipophilic and persistence characteristic. Chlorophenol is contact and systemic poison. The aquatic biota tissues were exposed chlorophenol in high concentration can injured or disfunction because chlorophenol was corrosive, poison to nerve and broken off the oxidative phosporilation reaction, which is providing energy for some of aquatic biota activity. The blood cockle (Anadata granosa L.) representing animal bentos and get the food by siphoning particle from the surrounding waters. Chlorophenol there is in media live for larva of blood cockle ; then accumulate in body can cause the trouble to larva for example in the form of s abnormality. These Rcxerch is done to determine the effect chlorophenol to abnormality of larva blood cockle and also compare the toxicity of pure chlorophenol and chlorophenol which have mixed by various dissimilar substance in insterstisial (por) water sediment. The research executed in Coastal Region Ecodevelopment Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University, Jepara. The Research executed during 8 month from May to November, 2004. Materials used in the research were : 1) Pore water sediment collected by filtration of sediment used nylon filter which have mesh size 0,5 mm. Sediment collected by Petersen Grab from coast of Mororejo Village, District Kaliwungu, Kendal City. The Chlorophenol concentration in the interstisial water measured by Gas Chromatography (GC). 2) Pure chlorophenol solution made of by react 100 mg pure crystal phenol produced by E. Merck, Darmstadt, Germany by means of 1 L 37% chlorin solution purchase from chemical shop. The concentration of chlorophenol formed then measure by GC. 3) Blood cockle larvae found by spawn broodstock. Blood cockle broodstock purchased from blood cockle farmer at Wedung Village, lepara City. After acclimatization for 3 days, to normalized the cockle condition from stress, the cockles were spawned used temperature shock. Test solution from pore water and pure chlorophenol solution prepared after embryo which were used in research were ready. The concentration of test solution made in serial dilution pore water which was known the chlorophenol content. The serial dilution factor are : 6,5%; 12,5%; 25%, 50% dan 100%. Salinity of control sea water is 31 ppt as same as the salinity of pore water. Each concentration distributed in 3 test tubes and 6 extra test tubes as control medium for o - hr and end of research, for measured water quality until control have not disturbed during test conducting. Egg of cockle which are fertilized 2 — 4 hours before, inoculated in test tubes by density 100 embryo/mL. after all of the test tubes finished inoculated, 3 test tubes from 0 hours test tubes spoused and preserved by 50% buffer formalin solution. The result showed that chlorophenol affected abnormality and mortality of cockle larvae in significantly. Abnormality and mortality increase by increase of chlorophenol concentration in the test medium. Median Effective concentration (EC50) 24-hours chlorophenol which are cause abnormality of larvae in pore water and pure chlorophenol solution are 0,164 mg/L dan 0,178 mg/L respevtively. Median lethal concentration (LCso ) 24 hours chlorophenol in pore water and pure chlorophenol solution are 0,307 mg/L and 0,374 mg/L respectively. Klorofenol dapat terikat dalam sedimen oleh karena memiliki sifat lifofilik dan persisten. Klorofenol merupakan racun kontak dan racun sistemik. Jaringan biota air yang terpapar klorofenol dalam konsentrasi tinggi dapat teduka atau mengalami disfungsi., oleh '<arena klorofenol bersifat korosif, meracuni syaraf dan memutus rangkai reaksi posforilasi oksidatif, yang bertugas menyediakan energi bagi berbagai aktivitas biota air. Kerang darah (Anadara granosa) merupakan hewan bentos dan mendapatkan makanan dengan cara menyaring partikel yang terdapat di dalam air. Klorotenol yang terdapat di dalam media hidup larva kerang darah kemudian terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan terhadap larva antara lain berupa abnonnalitas. Penatitian ini dilakukan dengan tujuan menentukan efek klorofenol terhadap abnormalitas larva kerang darah serta membandingkan toksisitas klorofenal mumi dan klorofenol yang telah bercampur dengan berbagai bahan lain dalam insterstisial (pore) water sedimen. PaneNan dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Wlayah Pantai, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jepara. Penelifian dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan dari BuIan Mei — Nopember 2004. Bahan yang dipergunakan dalam penelifian berupa : 1) Air intersfisial sedimen diperoleh dengan cara menyaring sedimen menggunakan saringan nilon dengan mata saringan 0,5 mm. Sedimen dikumpulkan dari pantai Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal dengan menggunakan Petersen Grab. Konsentrasi klarofenol dalam air interstisial sedimen diukur dengan menggunakan alat Kromatografi Gas. 2) Larutan klorofenol yang diperoleh dengan cara mereaksikan fenol kristal mumi produksi E Merck, Darmstadt, Jennan sebanyak 100 mg dengan 1 liter larutan klorin 37% yang dibeli dad toko kimia. Konsentrasi klorofenol yang terbentuk diukur dengan alat Kromatografi Gas. 3) Larva kerang diperoleh dengan care memijahkan induk kerang darah yang dibeli dad petani di Wedung, Kabupaten Jepara. Setelah diaklimatisasi selama kurang lebih 3 (tiga) had, agar kondisi kembali normal dan lidak tercekam (stress) lagi, kerang dipijahkan dengan menggunakan kejutan suhu. Larutan uji yang terdiri dad air interstisial sedimen dan larutan klorofenol disiapkan setelah larutan embrio yang akan digunakan dalam uji slap untuk dipakai. Konsentrasi larutan uji dibuat berdasarkan sederet pengenceran air interstisial sedimen yang telah diketahui kandungan klorofenolnya yaitu 6,5%; 12,5%; 25%, 50% dan 100% dan air taut yang telah disterilisasi sebagai kontrol. Salinitas air laut kontrol dibuat sama dengan salinitas air interstisial sedimen, yaitu 31 ppt. Deret konsentrasi klorofenol dalam larutan klorofenol mumi dibuat serupa dengan konsentrasi air interstisial sedimen. Tiap konsentrasi masing-masing ditempatkan dalam 3 tabung uji sera 6 tabung uji ekstra yang serupa, sebagai media kontrol jam ke-0 dan pemantauan akhir percobaan. Tabung uji ekstra berguna untuk konfirmasi kepadatan inokulasi pada awal dan akhir percobaan soda pengukuran mutu media uji, sehingga kontrol tidak terganggu selama uji bertangsung. Telur yang telah difertilisasi 2 - 4 jam sebelumnya, diinokulasi ke dalam tabung uji dengan kepadatan 100 embrio/mL. Setelah semua tabung selesai diinokulasi, 3 tabung uji kontrol pada jam ke-0 disisihkan dan diawetkan dengan larutan formalin buffer 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Klorofenol berpengaruh sangat nyata terhadap terjadinya abnorrnalitas dan mortalitas larva kerang darah yang dipapar dengan klorofenol. Abnorrnatitas dan mortalitas larva meningkat dengan bertambahnya konsentrasi klorofenol dalam media uji. Konsentrasi efektif median (EDS yang menyebabkan abnormalitas larva kerang darah setelah dipapar dengan klorofenol dalam air interstisial dan larutan klorofenol mumi masing-masing sebesar 0,164 mg/L den 0,178 mg/L. Konsentrasi letal median (LC50 ) 24 jam klorofenol dalam air interstisial sedimen dan larutan klorofenol mumi sebagai berikut : a. Air interstisial sedimen : 0, 307 mg/L b. Larutan klorofenol mumi : 0,374 mg/L

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:22610
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:06 Oct 2010 09:01
Last Modified:06 Oct 2010 09:01

Repository Staff Only: item control page