Suprapto, Djoko (1999) PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA KEPITING BAKAU"Scylla serrata" ( Produksi Benih Massal dan Metoda Pembesaran ). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 283Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1417Kb |
Abstract
Pada saat ini permintaan konsumen akan daging kepiting tens meningkat dari tahun ke tahun., begitu pula permintaan untuk ekspor. Sementara ketersediaan komoditi ini sangat tergantung dari alam, sehingga dikhawatirkan. populasi akan menurun. Hal ini dikuatkan dengan data dari Biro statistik yang menunjukkan bahwa produksi kepiting dari beberapa daerah di Indonesia cenderung menurun. Di Indonesia, budidaya kepiting masih bersifat usaha pembesaran kepiting muda yang dikumpulkan dari alam. Dan usaha produksi benih kepiting masih merupakan percobaan penelitian di laboratorium yang dilakukan oleh beberapa Pusat Balai Penelitian dan Universitas-universitas di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan penelitian kearah penyediaan benih kepiting yang akhirnya dapat memproduksi kepiting secara massal. Tujuan penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan kepiting, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun eksport melalui usaha budidaya. Untuk itu diperlukan penguasaan teknologi budidaya kepiting, mulai dad penyediaan benih kepiting sampai pemeliharaan dan pembesaran kepiting hingga untuk konsumsi. Penyediaan benih adalah faktor utama yang menunjang usaha budidaya untuk dapat mencapai produktifitas benih yang tinggi maka faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup larva harus dapat dipahami dengan baik. Faktor -faktor tersebut antara lain : pakan , kepadatan, kualitas air, sistim budidaya, pengendalian mikroorganisme dan kondisi lingkungan. Pada penelitian tahun I ini, khususnya telah diteliti pengaruh kepadatan dan jenis pakan terhadap kelangsungan hidup larva. Tingkat kepadatan larva yang digunakan sebagai perlakuan adalah 100, 150 dan 200 ekor/liter. Dan jenis pakan yang diberikan adalah pakan alami (PA) yang berupa Rotifera dan Anemia, kemudian pakan buatan "artificial plankton" BP-1 (PB) dan pakan campuran (PC) yang merupakan 50 % PA dan 50 % PB. Data kelangsungan hidup larva yang diperoleh pada stadia Zoea I — Zoea V dan Megalopa dianalisis dengan ANOVA. Untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan digunakan uji F. Bila terdapat perbedaan diantara perlakuan tersebut dilakukan uji BNT dengan selang kepercayaan 95 % dan 99 %. Basil penelitian yang diperoleh pada tahun I ini adalah bahwa faktor kepadatan dan pakan mempunyai pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup larva. Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan tingkat kepadatan menurunkan tingkat kelangsungan hidup larva. Pemberian pakan alami pada larva, memberikan tingkat kelangsungan hidup yang paling tinggi dibandingkan pakan yang lain. Kemudian di ikuti oleh pakan campuran dan kelangsungan hidup terendah didapat pada pemberian pakan buatan. Untuk penelitian tahun II, guna mempercepat pertumbuhan larva disarankan digunakan pakan alami yang terdiri dad berbagai jenis phytoplankton yang banyak mengandung DHA (Ducosa Hexaenoic Acid), seperti misalnya Isocluysis galbana atau Pavlova lutheri.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Document UNDIP |
ID Code: | 22605 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 06 Oct 2010 08:49 |
Last Modified: | 06 Oct 2010 08:49 |
Repository Staff Only: item control page