SUPRIJANTO, JUSUP (2004) PAKET TEKNOLOGI PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN INDUK KERANG AMUSIUMSP KUALITAS UNGGUL MELALUI IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN OPTIMASI KONDISI MEDIA. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 255Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1216Kb |
Abstract
Kerang kipas-kipas Amusium sp merupakan salah satu dari sekitar 3000 jenis kerang di Indonesia yang memiliki potensi cukup besar namun belum banyak dimanfaatkan hasilnya. Kerang jenis kipas-kipas ini tertangkap oleh nelayan penangkap udang yang menggunakan jenis jaring trawl. Namun, karena tergantung dad alam, kerang kipas-kipas ini tidak tersedia sepanjang tahun. Kelimpahan alami dad kipas-kipas ini telah menurun secara tajam. Hal ini disebabkan antara lain karena penggunaan trawl pada masa lalu untuk penangkapan udang. Oleh sebab itu maka upaya ke arah penelitian mengenai siklus reproduksinya untuk menunjang usaha pembenihan secara komersial perlu dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian ilnduk matang gonad dapat ditemukan selama bulan April-Mei-Juni dan Juli selama penelitian tahun 2003-2004. Dalam kegiatan budidaya dan stock induk, direkomendasikan untuk menyediakan kerang induk berukuran antara 5 — 8 cm meskipun dapat ditemukan induk yang berukuran lebih besar dari 8 cm. Berdasarkan kepada nilai indeks kondisi dan indeks otot, maka untuk tujuan budidaya direkomendasikan untuk menggunakan induk dengan nilai indeks gonad tinggi dan nilai indeks otot tinggi. Pada bulan Juni ditemukan induk berukuran lebih besar dengan nilai indeks gonad tinggi namun nilai indeks ototnya sedang menurun. Jumlah oosit juga mengalami kenaikan bersamaan dengan naiknya tingkat kematangan gonad. Tercatat bahwa jumlah oosit meningkat seiring dengan tingkat kematangan gonad yaitu 0,3.106 sel pada tingkat kematangan pertama dan 8$ x 106 sel path tingkat kematangan keenam.Gambaran secara mikroskopis, oosit terlihat poligonal, bulat, lonjong clan seperti buah pir. Diameter oosit antara 18,09 pm — 98,17 pm. Pada oosit yang besar biasanya berbentuk poligonal dan menyerupai buah pir dengan diameter rata-rata 80 lam — 90 pm. Dengan demikian semakin meyakinkan bahwa kerang sedang matang gonad dan siap dipijahkan sebagai induk. Pemijahan dapat dilakukan dengan menggunakan perangsangan perubahan suhu mediasebesar 2 - 8 °C, dimana diperoieh hasil dengan tingkat kelulushidupan larva D yang mencapai 12,5 % — 44,5 % setelah satu hari dan larva berumur 2 hari sudah berbentuk menyerupai huruf D sehingga disebut larva D (D-shape veliger). LAP-1 adalah monomorfik dan LAP-2 adalah polimorfik dan strukturnya kemungkinan adalah monomerik. Dua allel yaitu A dan B telah ditemukan. LAP-1 dengan jumlah allel 1 dan LAP-2 dengan jumlah alel = 2. Sementara MDH dan ME sae gat lemah dan SOD tidak terdeteksi.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science |
ID Code: | 22596 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 06 Oct 2010 08:28 |
Last Modified: | 06 Oct 2010 08:28 |
Repository Staff Only: item control page