EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DESA NELAYAN (P3EMDN) DI DESA KEDUNGMALANG KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA

Astuti, Retno Sunu and Santosa, R. Slamet and Warsono, Hadi and Herbasuki, Herbasuki and Marom, A. (2001) EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT DESA NELAYAN (P3EMDN) DI DESA KEDUNGMALANG KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA. Documentation. PUSAT PENELITIAN .

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

987Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
314Kb

Abstract

Indonesian's economic crisis, which occurred in mid-year of 1997, has tremendous impact on social welfare indicated by increasing the number of poor people in rual areas. Based on statistic data, in 1998 there were 45,6% people who lived in poverty while in 2000 estimated around 71,5%. Important impact is decreasing the quality of live due to economic burden especially people live in coastal areas, which' s abounded in development policy on the recent decades. Economic reformation has an abjective to improve the quality of live a people who live in coastal areas through Empowerimg Economic Potential among Fisheries Program (P3EMDN) Based on Bardaoh's theoretical framework stated that there are 15 factors which's need to remained on the context of programme evaluation such as effectiveness, adequacy, acceptability, change and net worth, efficiency, profitability. cost effectiveness, appropdatness, responsiveness, legal, equity, authority, commitment, capability and organizational support. Due to research aim, it is only use 4 indicators such as adequacy, responsiveness, economic efficiency and institutional commitment in order to evaluate P3EMDN. Using qualitative design, these researches have focused on describing respondent characterirstics, target group, and degree of programme achievement. In order to enrich the data, the focus group discution was made to explore societel respond on programme implementation. The research results showed that the program could implement quiet well and there wasn't any mistake in choosing the target group. Even, the programme was still far behind achieving the degree of economic development because there wasn't any spread on financial scheme among the fisheries. Most important factors actually is social cultural attitude, which's not suitable for programme implementation such a weak responding on fuming back the financial scheme, and the negative image on this financial scheme.Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah menimbulkan dampak yang luas terhadap kesejahteraan sosial yang ditandal dengan meningkatnya jumlah penduduk miskin terutama di pedesaan. Pada tahun 1998 jumlah penduduk miskin di pedesaan meningkat menjadi 45,6% dan merupakan 71,5% dad jumlah penduduk miskin di Indonesia seluruhnya. Dalam kenyataanya selama tiga dasa warsa pelaksanaan pembangunan di Indonesia petani nelayan ya6g jumlahnya mencapai 22% dad seluruh penduduk miskin terpinggir dad pembangunan. Hal ini disebabkan tidak adanya keberpihakan pemerintah terhadap sub sektor perikanan khususnya pemberdayaan nelayan. Oleh karena itu dewasa ini pemerintah mengubah paradigma pembangunan yang diterapkan yakni lebih memihak kepada pertanian khususnya perikanan. Hal ini sesuai dengan salah satu kebijakan Reformasi Pembangunan di sektor ekonomi yaitu mendayagunakan potensi ekonomi dad sumberdaya alam khususnya sumberdaya kelautan termasuk pengamanannya untuk meningkatkan eksport. Salah satu tindak lanjut dad kebijakan tersebut adalah dilaksanakannya Program Pemberdayaan Potensi Ekonomi Masyarakat Desa Nelayan (P3EMDN) Secara teoritis menurut Bardach terdapat lima belas indikator dalam melakukan evaluasi, yaitu : efektiveness, adequacy, change and net worth, economic efficiency, profitability, cost effectiveness, acceptability, appropriatness responsiveness, legal, equity, authority, institutional commitment, capability, organizational support. Berclasarkan kriteria tersebut, maka dalam penelitian ini akan digunakan empat indikator yang relevan dengan masalah penelitian, yaitu adequacy, responsiveness, economic efficiency dan institutional commitment. Sedangkan pendekatan evaluasi yang digunakan adalah evaluasi keputusan teoritis. Penelitian ini merupakan penelifian deskiiptif yang didasarkan atas studi kualitatif yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang karakteristik kelompok sasaran, pelaksana program, dan tingkat keberhasilan program. Untuk mendapatkan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pribadi tertentu dalam hal ini aparat pelaksana dan FGD dengan kelompok sasaran. Adapun analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi yang bertujuan untuk menyeleksi data dalam rangka pengambilan keputusan. Dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pelaksanaan program telah berjalan dengan balk, meskipun di dalam penentuan kelompok sasaran dan alokasi penganggaran masih terdapat intervensi birokrasi. Program ini dapat dikatakan kurang memiliki dampak ekonomis khususnya peningkatan pendapatan kelompok sasaran, hal ini berakibat tidak bergulimya bantuan modal berupa peralatan penangkapan ikan kepada kelompok lain. Faktor tidak bergulirnya dana ini lebih disebabkan faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Faktor sosial karena adanya anggapan bahwa bantuan modal meruppkan dana hibah dan faktor ekonomi karena penghasilan nelayan sangat tergantung kondisi alam sehingga pada umumnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:Document UNDIP
ID Code:22571
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:05 Oct 2010 13:28
Last Modified:05 Oct 2010 13:28

Repository Staff Only: item control page