PENINGKATAN KUALITAS HIDUP WANITA USIA KLIMAKTERIUM MELALUI PEMAHAMAN MENGENAI MENOPAUSE DI KOTAMADIA SEMARANG (Improving The Quality of Live Climacteric Women)

Abstract

The objective of the preliminary research is to observed the knowledge, attitude and practice of middle age women to the problems of menopause. The study uses the combination of qualitative and quantitative methods with the samples of 58 respondents of working mothers of 45-55 years old. Data were collected trough questionnaires and Focus Group Discussion (FGD) given to 5 couples of respondents living on Semarang city. The research result shows that 56.9% of respondents have poor knowledge of menopause, 72.4% show a positive attitude and 69% confess that they have not experienced menopause despite irregular menstruation cycles (31%), minimum menstruation (15.5%) and disminorac (8.6%). The detected complaints of the respondents are painful muscle, insomnia, painful coitus, poly sweatus, and urinating. They agreed that obgynes an and mid-wives are those who they most consulted although only 1.7% said that they have received hormonal treatment. Most of them agreed that during menopause they expect education and socialization of menopause problems. Dewasa ini wanita usia setengah baya di Indonesia belum banyak yang mengetahui tentang kualitas hidup dan produktivitas menjelang memasuki usia klimakterium. Untuk mencapai peningkatan kualitas hidup wanita usia klimakterium perlu dilakukan suatu usaha kesehatan yang menyeluruh balk secara preventif, promotif, kuratif rehabilitatif. Tijuan dari penelitian tahap awal ini adalah untuk melihat bagaimanakah Pengetahuan, Sikap. dan Praktik wanita usia klimakterium di Kota Semarang mengenai masalah menopause. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif, sampel terdiri dari 58 responden ibu bekerja yang berusia antara 45-55 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan FOD terhadap 5 pasang suami istri responden yang tinggal di kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9% pengetahuan responden mengenai menopause adalah kurang balk. selanjutnya sikap responden menunjukkan 72,4% bersikap cukup positif terhadap menopause. Adapun praktiknya 69(.1/0 responden belum mengalami menopause, tetapi sudah mengalami gejala-gejala seperti haid tidak teratur (31%) , haid sedikit (15,5°13) haid dengan banyak darah keluar (8,6%). Sedangkan keluhan yang muncul kebanyakan adalah : nyeri mot, sukar tidur, nyeri senggama, banyak keluar keingat dan sering buang sering keel!. Mengenai sarana kesehatan, paling banyak responden kalau ada keluhan biasanya datang ke dokter spesialis kandungan atau bidan. Dad sebagain yang datang ke sarana pelayanan ada 1.7% yang sudah menkonsumsi terapi hormonal. Beberapa hal yang diinginkan responden mengenai kesehatan ketika menopause adalah adanya penyuluhan, dan sosialisasi yang berkaitan dengan materi menopause.