HUBUNGAN KARAKTERISTK SEDIM EN DENGAN POLA DISTRIBUSI BIOMASSA MIKROFITOBENTIK KLOROFIL-a PADA PADANG LAMUN DI PERAIRAN JEPARA

WIDIANINGSIH, WIDIANINGSIH and RINIATSIH, ITA and INDRAYANTI, ELIS (2003) HUBUNGAN KARAKTERISTK SEDIM EN DENGAN POLA DISTRIBUSI BIOMASSA MIKROFITOBENTIK KLOROFIL-a PADA PADANG LAMUN DI PERAIRAN JEPARA. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
177Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

831Kb

Abstract

One of functions of Seagrass is as trap sediment. &Ingress is habitat with community which has clam hydrodynamic condition, so that all of the mineral particles and organic matter that in the column of water are easy to settle down in the bottom of waters. Decomposition of litter fall from seagrass leaf and other organic matter have formed good environment for living of micro organism, macrozoobenthos, microphytobenthos and others organisms. Because of importance role of microphytobenthos on benthic ecosystem so need to know more about the distribution pattern of microphytobenthos through measuring of microbenthic biomass of chlorophyll-a in seagrass ecosystem which has been related with sediment characteristic. The sampling has been done on May until July 2003 on Teluk Awur waters and Panjang Island waters, Jepara. The sediment samplings were done with using core which has diameter 29 mm on four location in Teluk Awur waters and one location on Panjang Island waters. The location of sampling was done purposively. Whereas, the data analysing were done descriptively. Chloi ophyl-a analysing were done with Lorenzen Method (1967). According to the result showed that Tholassia hemprichii has been dominance on each locations not only for location I — IV (Teluk Awur waters), but also location V (Tanjong island waters), There is can support for high value of chlorophyll-a on upper layer of sediment that have range huge value is 18,52 — 344,82 mg/m1. And very huge range of chlorophyll-a value can be descriptive sediment characteristic. The relationship between Chlorophyl-a value and grain size sediment, which has been negative correlation not only for May and June but also July in 2003 (R2 = 0,5119 for May; R2 = 0,5377 for June; and R2 = 0,5356 for July). Whereas for correlation between Chlorophyl-a value and organic matter value showed that there are positive correlation. More increase value of organic matter, so more increase the chlorophyll-a value which has measured on. upper layer of sediment. Satan satu fungsi padang lamun adalah sebagai sedimen trap. Padang Jamul) merupakan habitat dengan ekoSistem yang memiliki kondisi hidrodinamik yang tenang, sehingga partikel-partikel mineral maupun organic yang terdapat di air dengan mudah mengendap di dasar perairan. Endapan serasalt lamun yang inembusuk dan endapan partikel organik lainnya membentuk suatu lingkungan yang sangat baik untuk kehidupan mikroorganisme, makrozoobentos, mikrofitobentos dan jenis organisme lainnya. Karena peran penting mikrofitobentos pada ekosistem bentik (dasar), maka perlu kiranya untuk mengetahui Icbih jatth tentang pola distribusi mikrofitobentos melalui pengukuran biomassa mikrobentik klorofil-a pada ekositem padang lamun yang dikaitkan dengan karakteristik sedimen.. Pengambilan sample dilaksanakan pada bulan Mei — Juni dan Juli 2003 di Teluk Awur dan P. panjang Jepara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tabung core dengan diameter 29 mm pada empat iokasi di perairan Teluk Awur dan satu lokasi di perairan P. Panjang. Lokasi pengambilan sample dilakukan secara purposive sedangkan analisa data dilakukan dengan metoda deskriptif. Analisa dilakukan dengan metoda Lorenzen (1967) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lamun jenis Thalassic hemprichii mendominansi pada semua lokasi balk lokasi I — IV (perairan Teluk Awur) sampai lokasi V (perairan P. Panjang), hal ini sudah tentu dapat mendukung besarnya kandungan klorofil-a di lapisan teratas sedimen yang memiliki nilai kisaran yang cukup luas pada pengamatan bulad Mei, Juni dan Juli yaitu sebesar 18,52 — 344,82 mg/m2. Besamya nilai kisarankandungan klorofil-a yang terukur pada lapisan teratas sedimen sudah tentu tak dapat dilepaskan dari sifat dan karakteristik sedimen. Keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan prosentase ukuran butiran sedimen, memiliki korelasi yang negatif balk untuk bulan Mei, Juni dan Juli 2003 yaitu sebesar R2 = 0,5119; R2 — 0,5377; dan R2 = 0,5356. Sedangkan untuk korelasi antara kandungan klorofil-a dengan kandungan bahan organik menunjukkan korelasi yang positif. Dimana semakin bertambahnya prosentase kandungan bahan organik, maka semakin tinggi pula kandungan klorofil-a yang terukur di lapisan teratas sedimen.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:22543
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:05 Oct 2010 10:23
Last Modified:05 Oct 2010 10:23

Repository Staff Only: item control page