PEMULIAAN BENIN DAN PEMBESARAN KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) DALAM TAMBAK (Program Vucer Lanjutan)

Suryono, Suryono and Taufiq, Nur and Rohadi, B. (2005) PEMULIAAN BENIN DAN PEMBESARAN KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) DALAM TAMBAK (Program Vucer Lanjutan). Documentation. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

639Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
313Kb

Abstract

Kerang darah Anadara granosa merupakan biota laut yang dapat dibudidayakan dalam tambak, terutama pada tarnbak dekat laut. Selma ini budidaya kerang dilakukan degan menebar benih kerang ke tambak kemudian membiarkannya selama 4 - 6 bulan baru dipanen. Tambak di Desa Purworejo sebagian besar dimanfaatkan untuk budidaya bandeng, na [nun untuk kerang paling menguntungkan karena tanpa biaya perawa tan dan pakan. Bila usaha budidaya kerang dilakukan secara terus menerus tambak akan kekurangan nutrien dan bahan organik karena kerang adalah pemakan bahan organic maupun algae benthik. Untulc menjaga kelangsungan budidaya kerang perlu diupayakan pengelolaan lahan dan peningkatan nutrient dasar tambak sehingga kontinyuitas budidaya dapat teijaga dan terjadi peningkatan produksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam kultivasi kerang ditambak disamping peningkatan keuntungan. Metodologi pemecahan masalah yang digunakan adalah mengubah sistim dan budidaya kerang secara tebar terus tinggal menjadi budidaya dengan pengolahan lahan terlebih dahulu dan peningkatan bahan organik dan nutrien dasar tambak untuk menjaga ketersecliaan pakan kerang dalam tambak. Hasil kegiatan menunjuldcan bahwa mitra kerja (petambak) sangat berantusias dan tertarik untuk menerapkan sistim budidaya kerang yang diperkenalkan selama kegiatan. Hasil pertumbuhan kerang dengan metoda tersebut menunjukan pertumbuhan yang sangat cepat terlihat setelah tiga bulan pemeliharaan berat rata rata kerang 13,6 gram dad berat awal rata rata 1,8 gram. Kondisi lingkungan tambak menunjukan lcwalitas yang baik dimana salinitas 30 -32 ppt, oksigen terlarut 5-7 ppm, dan pH 7 - 7,5 dan kandungan bahan organik tanah 15%. Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah petambak yang inovatif dan tersedianya lahan, sedangkan faktor yang menghambat adalah musim yang tidak tepat untuk penebaran bibit. Hasil pelaksanaan program vucer ini dapat disimpulkan bahwa sistim budidaya kerang paling baik jika dapat menjaga kandungan bahan organik dalam dasar tambak.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:22526
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:05 Oct 2010 09:47
Last Modified:05 Oct 2010 09:47

Repository Staff Only: item control page