PENELITIAN TERHADAP EFISIENSI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN MODEL PENGELOLAAN TPI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DI PESISIR UTARA DAN SELATAN JAWA TENGAH (Studi Empiris di Pesisir Utara dan Selatan, Jawa Tengah)

SUSILOWATI, INDAH (2005) PENELITIAN TERHADAP EFISIENSI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN MODEL PENGELOLAAN TPI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DI PESISIR UTARA DAN SELATAN JAWA TENGAH (Studi Empiris di Pesisir Utara dan Selatan, Jawa Tengah). Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
235Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

4Mb

Abstract

Daya dukung sumberdaya perikanan di Laut Jawa mengindikasikan sudah mendekati atau mencapai ambang batas yang kritis. Survei yang telah dilakukan peneliti di beberapa TPI Kabupaten Pemalang menunjukkan bahwa jumlah ikan atau moluska yang tertangkap oleh nelayan menjadi berkurang dan ukurannya menjadi semakin kecil. Situasi ini menjadi pertanda bahwa Laut Jawa bagian Utara sudah tidak mampu lagi mengakomodasi upaya penangkapan (fishing efforts) yang dilakukan oleh nelayan. Squires et al. (2003) mengatakan bahwa alokasi faktor-faktor produksi bagi jenis purse seinse adalah sudah efisien, sehingga nelayan disarankan untuk mencari wilayah penangkapan (fishing grounds) yang masih mampu memberikan pulangan (returns) yang layak bagi nelayan. Kondisi sumberdaya perikanan yang mendekati ambang batas tersebut diperburuk oleh penggunaan alat tangkap yang tidak diijinkan (illegal) seperti trawl ukuran kecil maupun besar, dinamit/ bom/ listrik/ racun, dan lain sebagainya). Dengan demikian keadaan stok ikan menjadi semakin memburuk dari waktu ke waktu. Stok ikan yang makin memburuk tersebut juga sering menimbulkan konflik antar nelayan, tidak hanya nelayan kecil dengan besar tetapi antar nelayan kecil sendiri. Apalagi ditambah dengan lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Pada umumnya, nelayan mempunyai kecenderungan untuk "mengikuti" atau meniru kiat sukses yang telah ditempuh oleh teman atau orang-orang di sekitarnya, seperti dalam pemilihan alat tangkap (jaring) atau kapal penangkap ikan dan lain-lain. Sehingga dengan kapasitas kapal dan jaring yang relatif sama maka mereka akan sampai pada fishing ground yang sama. Mereka hams melakukan sesuatu untuk memanfaatkan stok ikan. Oleh karena itu maka perlu dilakukan identifikasi dan analisis yang komprehensif terhadap alokasi penggunaan masukan (input) produksi supaya menghasilkan tangkapan ikan (output) yang maksimal dan dapat mencapai efisiensi produksi. Dengan dilakukan penelitian ini maka dapat diketahui bagaimana tingkat efisiensi alokasi input yang digunakan nelayan di daerah penelitian untuk menangkap ikan. Apabila alokasi faktor-faktor produksi yang digunakan oleh nelayan telah jenuh, maka hams segera diambil strategi untuk dapat mencari alternatif barn yang belum jenuh. Sedangkan apabila penggunaan faktor-faktor produksi belum efisien maka perlu ditingkatkan lagi efisiensinya. Permasalahan tersebut di atas diakomodasi oleh tujuan nertama penelitian ini: yaitu untuk menganalisis efisiensi alat tangkap dominan dalam menggunakan faktor-faktor produksi di daerah penelitian. Untuk alat tangkap purse seines, sampel yang diambil adalah 130 (Kota Pekalongan). Sampel gillnet dan cantrang masing-masing sebanyak 125 dan 100 (Kabupaten Pemalang). Sedangkan untuk Kabupaten Cilacap populasi gillnet dan trammel masing-masing adalah 146 dan 103. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah model Fungsi Produksi Frontier (Ordinary Least Square dan Translog) seperti yang dipergunakan oleh Squires et al. (2003), Viswanathan et al. (2003), dan Zen et al. (2002). Untuk menjawab tujuan kedua dari penelitian: yaitu untuk menganalisis efisiensi kinerj a pengelolaan TPI di daerah penelitian digunakan teknik estimasi model fungsi produksi dengan pendekatan Linear Programming (LP) yang diselesaikan dengan paket komputer Data Envelopment Analysis (DEA) for Windows. Data TN di Jawa Tengah, khususnya untuk TPI 3 (tiga) daerah penelitian (Pekalongan, Pemalang, dan Cilacap) dianalisis tingkat efisiensi kinerjanya dengan teknik seperti yang telah digunakan oleh UGM (2000), Mumu dan Indah (2004), dan Akas et al. (2002). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian (1) dan (2) maka akan dibuat analisis lanjutan untuk memformulasikan strategi untuk menjawab sintesis pada tujuan ketiga dan keempat dan penelitian ini, yaitu: untuk memformulasikan strategi peningkatan produksi perikanan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan nelayan; dan memformulasikan model pengembangan pengelolaan TPI yang berpihak kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah penelitian.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
ID Code:22503
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:05 Oct 2010 08:03
Last Modified:05 Oct 2010 08:03

Repository Staff Only: item control page