ANALISIS KESENJANGAN JENDER PADA ASPEK KEBIJAKAN, KURIKULUM DAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) STUD! DI KOTA SEMARANG — JAWA TENCAH

SUYATNO, SUYATNO (2004) ANALISIS KESENJANGAN JENDER PADA ASPEK KEBIJAKAN, KURIKULUM DAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) STUD! DI KOTA SEMARANG — JAWA TENCAH. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
274Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
1046Kb

Abstract

Background: According to the law and policy there should be no distinction in the treatment and availability of opportunities for women and men in order to further their education, in reality, however, women education is lower than the men. Women's access participation in education is lower than the men. The differentiation and treatment in education that gender bias, happens because existing education programs so far neither paid attention to a balanced gender perspective nor to harmonious partnership between women and men. Also, because there is a gender bias on education input (policy, curriculum, and human resources) and education process. A Kindergarten is a step of pre school education that a start of point to initiate values that do not contain gender discrimination. Objectives: (I) Analyzed the gender profile of human resources that related in the kindergarten education process (2) Analyzed the government and school policy that have a bias gender effects on the kindergarten education (3) Analyzed the curriculum and education process that have a bias gender effects on the kindergarten education Method: This research use two approach, namely quantitative approach and qualitative approach. Analyzed the gender profile of human resources based on secondary data form education central data information in the local department of educational in Semarang. Evaluate the government policy (local educational sector) and the school level that have bias gender effects, done by interview with head of kindergarten and some persons in the local department of educational and in the group of kindergarten teacher in Semarang City. Evaluate the kind and substance of curriculum and education process that have a bias gender effects, was carried out with two subject of kindergarten i.e. a general kindergarten (state owner) and a private kindergarten based on religion mission. Using descriptive analysis did all of collected data Result: There were 588 kindergarten in Semarang Municipality include: state owner (0,34 %), private (97,6 %) and others/for special student (2,04 %). The amount of women became as a head of kindergarten (98,21 °A) more then men (1,79 %), also, the amount of women became as kindergarten teacher (95,72 %) more than men (4.28 %) The amount of boy and girl as kindergarten student in Semarang Municipality was not different. Educational policy in the local/city department level was universal; there was not bias gender, but policy in the school level content a potential bias gender, especially in new teacher selection in the kindergarten based on religion mission, because only women could be acceptable position as a fixed teacher. Kindergarten Curriculum was not bias gender, but there was a gender bias in compulsory books, because there was a differentiation between the role of women and men in public and domestic sector. In the kindergarten based on Islatnic religion, the student was introduces with "muchrim" concept, so there was several moment make separate groups between boys and girls. Conclusion: There was bias gender and human resources imbalance in the kindergarten management, women more dominant than men in position as the head and teachers of kindergarten in Semarang. Furthermore, there was a differentiation access between girls and boys as a student in kindergarten. But there is policy in the school level has a potential bias gender, especially in reenthment new fixed teacher. Recommendations : an kindergarten educational model needs to be developed that which more give harmonious partnership and a balanced gender perspective between women and men. Latar Belakang: Secara Hukum Alan kebijakan tidak pembedaan perlakukan dan pemberian kesempatan bagi wanita dan pria claim meningkatan pendidikan, tetapi pada kenyataannya pendidikan wanita lebih rendah dibanding pendidikan pria. Akses dan partisipasi wanita dalam pendidikan lebih rendah daripada pria Pembedaan pendidikan dan perlakuan yang bias jender tersebut terjadi karena pendidikan yang dilakukan belum rnemperhatikan keseimbangan jender maupun kemitraan yang harmonis antara pria dan wanita. Disamping itu kemungkinan pub terjadi bias jender dalam masukan (kebijakan, kurikulum dan sumber daya) dan proses pendidikan. Taman Kanak-kanak (TK) sebagai tahapan pendidikan prasekolah merupakan start of point dalam menanamkan nilai-nilai yang tidak mengandung diskriminasi jender. Tujuan: (1) Menganalisis profil jender dari sumber Jaya manusia yang terlibat dalam proses Pendidikan TK . (2) Menganalisis kebijakan pemerintah daerah/dinas pendidikan dan di tingkat sekolah yang dapat berimplikasi pada kesenjangan jender pada Pendidikan TK. (3) menganalisis kurikulum dan proses pembelajaran yang mempengaruhi kesenjangan jender pada Pendidikan TIC. Metode: Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif Analisis profit profit jender pada sumber daya manusia pendidikan TK didasarkan pada data sekunder dan Pusat Data/Informasi Pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Semarang. Untuk mengevaluasi kebijakan-kehijakan pemerintah daerah/dinas dan di tingkat sekolah yang dapat berimplikasi pada kesenjangan jender di Pendidikan TK, dilakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan pejabat di Dinas Pendidikan, serta Pesatuan Guru TK di Kota Semarang. Untuk mengevaluasi bentuk dan materi kwikulum, serta proses pembelajaran yang mempengaruhi kesenjangan jender, maka sasaran penelitian adalah pimpianan TIC yang telah terpilih menjadi sampel penelitian, yaita sebuah TK Umum dan sebuah TK berbasis Agama Islam. Semua data yang terkumpulkan dianalisis secara diskriptif terdapat 588 Malt TK yang terdiri 0,34 % TK negeri, 97,6 % TK Swasta dan TK-Luar Biasa (2,04 %). Jumlah perempuan yang menjadi kepala sekolah TK (98,21 %) labih banyak dibanding laki-laki (1,79 %), dan jurnlah perempuan yang menjadi guru TK (95,72 %) lebih banyak dibandingkan laki•laki (4,28 %). Jumlah siswa TK laki¬laki dan perempuan di Kota Semarang relatif berimbang. Kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat Dinas Pendidikan Kota berlaku universal tidak mengandung bias jender, namun kebijakan pada tingkat sekolah dalam hal penerimaan guru kelas terutama pada TK yang berbasis agama Islam berpotensi menyebabkan terjadinya kesenjangan jender, karena hanya memberikan kesempatan kepada guru perempuan untuk dapat diterima sebagai guru tetap. Kurikulum tmtuk pendidikan Taman Kanak-kanak tidak mengandung bias jender, akan tetapi pada sejumlah buku bantu ajar masih terdapat bias gender, karena terdapat perbcdaan perempuan dan laki-laki pada peran publik dan domestik. Pada TK berbasis agama siswa mulai dikenalkan dengan konsep hubungan mukrim dan tidak mukrim, sehingga pada sejumlah acara pembehjaran terjadi pemisahan antara kelompok laki-laki dan perempuan. Kesimpulan: terdapat bias jender dan ketidak setaraan dalam aspek sumberdaya manusia pendidikan taman kanak-kanak, dimana perempuan lebih mendominasi posisi sebagai kepala sekolah dan guru kelas. Namun akses siswa laki-laki dan perempuan pada pendidikan taman kanan-kanak relatif tidak berbeda. Terdapat sejumlah kebijakan di level sekolah yang memiliki potensi bias gender. Saran: Perlu dibuat model penyelenggaraan pendidikan TIC yang lebih memberikan kemitrasejajaran yang harmonis dan persamaan jender antara laki-laki dan perempuan.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:Document UNDIP
ID Code:22490
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:04 Oct 2010 13:57
Last Modified:04 Oct 2010 13:57

Repository Staff Only: item control page