Basuki , Fajar and Widyorini , Ninik and Sulistiono, Andi (2005) MEMPERBAIKI KUANTITAS DAN KUALITAS IKAN HIAS MAS KOKI LOKAL (Carassius Auratus) MELALUI EFISIENSI TEKNIK REPRODUKSI DAN SELEKSI. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF - Published Version 385Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1834Kb |
Abstract
This research is emphasized on solving problem to improve the quantity and quality of local gold fish using the efficiency of reproduction technique and selection. Gold fish is selected, because this fish is very popular in Indonesia and in the world. Because of its popularity, this fish has good potential market, local market, interurban, inter-island, and international. This research in first year conducted to reach the efficiency of reproduction. And the two research, stages are. 1. THE INFLUENCE OF INHIBITOR AROMATASE (IA) AND THE MALE TO GOLD FISH OVULATION PROCESS. The objective of this research is to know the optimal dosage of inhibitor aromatase (IA) for gold fish ovulation process.The ratio for male : female is 13. The dosage that is used is k = control (injected cod liver oil); P1 = 2,5 mg/kg of weight (W); P2 = 7,5 mg/kg of weight;_and P.3 = 12,5.mg/kg of weight. The _development of ovulation process is indicated with the change of protein content in gonad, and the change of _hormone in blood plasma To observe the egg fertility capacity (R.F.C) and the egg hatching capacity(E.H.C), after the fish has done the ovulation, the fish is taken and stripped..The eggs that they produced are collected and added spermatozoa. About 100 eggs are observed, and then counted the percentage of egg fertility capacity and egg hatching capacity. The result of the research indicates that in the ovulation process, the protein content is decrease in the 36th hour of process. The protein content at P1 and P2 is . obviously decrease—and _lower _than Abe _protein_cmitent control and P3 Estrarliol-1743 and progresterone-17a hormone content reaches the crest in the 36th hour process. The fastest time of ovulation is reached at Pl, that is 49,63 ± 0,58 hours. And the egg fertility capacity (E.F.C) is 91,43 ±1,14% and the egg hatching capacity (E.H.C) is 86,68 ± 3,05%. 2. THE INFLUENCE OF COMBINATION hCG AND INHIBITOR AR OMATASE IIA) TO THE OVERRIPE OF MASKOKI OOSIT AND OVULATION. The objective of this research is to know the optimal dosage of combination inhibitor aromatase (IA) and hCG (human Chmionic Gonadotropin). The dosage That is used is k = control (injected NaCL fisiologis); P1 = combination 750 IU hCG with 2,5 mg/kg of weight; P2 = combination 750 IU hCG with 7,5 mg/kg of weight; and P3 = combination 750 IU hCG with 12,5 mg/kg of weight. The development of ovulation .process is indicated with the change of protein content in gonad and the change of hormone in blood plasma. To observe the egg fertility capacity and the egg hatching,_after .The fish has done the ovulation, the fish is taken and stripped. The eggs that they produced are collected and added spermatozoa. About 100 eggs are observed, and then counted the percentage of the egg fertility capacity and the egg hatching capacity. The result of the research indicates that in ovulation process, that protein content is decrease in the 9th hour of process, the protein content at P1; P2; P3 is obviously _decrease . and. lower than the protein. content controLEstradiol and 'progesterone hormone _content reach the crest in the 9th hour process.. The fastest time of ovulation is reached at Pl, that is the egg fertility capacity 89,54% and the egg hatching capacity 85,59%. The conclusion based on the two research stages above, they are : 1) The injection of IA for. Gold fish is female male = 13 can stimulate ovulation. process.And the ovulation process happened with the decrease of oosit protein content,the change of steroid hormone in blood plasma,and the change of oosit core position until the gemical vesicle breakdown (GVBD) happened .2)The injection of IA 2,5 mg/kg of weight is the optimal dosage for ovulation,fertilization,and hatching.So this dosage can be used as the base for the research in the second year.3) The injection of combination hCG and IA to Gold fish can stimulate ovulation process And the ovulation process happened with the decrease of oosit protein content,the change of steroid hormone in blood plasma,and finally the _ovulation happened 4)The_dosage of combination hCG 0,75 IU/gram of weight and IA 2,5 mg/kg of weight is the least dosage that can influence ovnlationfertilinfion,and hatching So this dosage can be used..as. the base for the research in the second year. According to the result and the discussion of the previous research,so the suggestions are: 1) The _injection of IA for Gold fish female : male is 3 :1., and the dosage IA 2,5 mg/kg of weight is the optimal dosage for ovulation, fertilization, and hatching. 2) The injection.of combination hCG and IA with the _combination dosage hCG 0,75 lU/gram of weight and IA 2,5 mg/kg of weight is the least dosage that can influence _ovulation, fertilization .and.hatching Penelitian ini ditekankan pada pemecahan masalah terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas ikan mas koki lokal melalui efisiensi teknik reproduksi dan seleksi ikan, ikan mas koki dipilih karena ikan ini merupakan jenis ikan bias yang sudah sangat populer di kota-kota di Indonesia dan juga didunia. Oleh karena kepopulerannya maka ikan ini mempunyai potensi pasar yang sangat besar, baik untuk pasar lokal, antar kota, antar pulau maupun untuk ekspor. Penelitian pada tahun I ini, telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mencapai efisiensi reproduksi, untuk itu telah dilakukan dua tahap penelitian yaitu : 1. PENGARUH INHIBITOR AROMATASE (IA) DAN PEJANTAN TERHADAP PROSES OVULASI PADA lICAN MAS KOKI (Carassius auratus) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal Inhibitor aromatase (IA) pada proses ovulasi ikan mas koki. Rasio jantan dan betina 1:3. Dosis yang digunakan adalah k= kontrol (disuntik minyak ikan), PI = 2,5 mg/kg berat tubuh (b.t), P2 = 7,5 mg/kg b.t., dan P3 = 12,5 mg/kg b.t., Perkembangan proses ovulasi ditandai dengan perubahan kandungan protein dalam gonad, dan perubahan hormon dalam plasma darahnya, untuk pengamatan daya fertilitas telur (D.F.T) dan daya tetas telur (D.T.T) setelah ikan terlihat berovulasi ikan diangkat, kemudian distriping. Telur yang dihasilkan ditampung dan ditambahkan spermatozoa. Kurang lebih 100 butir telur diamati, kemudian dihitung persentase daya fertilitas telur dan daya tetas telurnya. Hasil penelitian menunjulckan bahwa, pada proses ovulasi terjadi penurunan kandungan protein pada jam ketiga puluh enam perlakuan, kandungan protein pada PI dan P2 turun sangat nyata dan lebih rendah dibandingkan kandungan protein kontrol, dan P3. Kandungan hormon estradiol dan progesteron mencapai puncak pada jam ketiga puluh enam perlakuan. Waktu ovulasi tercepat dicapai pada P1 yaitu 49.63±0,58 jam dengan hasil daya fertilitas telur (D.F.T.) dan daya tetas telur (D.T.T.) masing-masing sebesar 91,43 ± 1,14% dan 86,68 ± 3,05%. 2. Pengandi Kombinasi hCG (human Chorionic Gonadotropin) dan Inhibitor Aromatase (IA) terhadap Kematangan Oosit dan Ovulasi Pada Ikan Mas Koki (Carassius auratus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal kombinasi Inhibitor aromatase (IA) dengan hCG (human Chorionic Gonadotropin). Dosis yang digunakan adalah k= kontrol (disuntik NaC1 fisiologis); P1= Kombinasi 750 IU hCG dengan 2,5 mg/kg berat tubuh (b.t); P2 = Kombinasi 750 115 hCG dengan 7,5 mg/kg b.t.; dan P3 = Kombinasi 750115 hCG dengan 12,5 mg/kg b.t. Perkembangan proses ovulasi ditandai dengan perubahan kandungan protein dalam gonad, dan perubahan hormon dalam plasma darahnya, untuk pengamatan daya fertilitas telur (D.F.T) dan daya tetas telur (D.T.T) setelah ikan terlihat berovulasi ikan diangkat, kemudian distriping. Telur yang dihasilkan ditampung dan ditambahkan spermatozoa. Kurang lebih 100 butir telur diamati, kemudian dihitung persentase daya fertilitas telur dan daya tetas telumy.a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada proses ovulasi terjadi penurunan kandungan protein pada jam kecemhilan perlakuan, kandungan protein pada Pl; P2 dan P3 turun sangat nyata dan lebih rendah dibandingkan kandungan protein !control. Kauthing,an .hormon estrachol-1713 .dan _progesteron-17a mencapai. punc.ak pada jam kesembilan perlakuan. Waktu ovulasi tercepat dicapai pada P1 yaitu jam dengan hacil daya fertilitas telur (D.F.T.) dan daya tetas telur (D.T.T.) _masing¬masing sebesar 85,59% dan 85,59 %. Xesimpulan yang diperoleh Hari xlua Mhapan penelitian diatas antara lain: 1). Pe¬tiyuntikan IA pada ikan mas koki dengan ratio betina : jantan 3:1 telah mampu merangsang proses.Dvulasi,iaroses ovulasi terjadi _dengan pennrunan kadar protein oosit, perubahan hormon steroid dalam plasma darah, dan perubahan letak inti oosit sampai terjadi seminal vesicle breakdown (GVBD). 2). Penyuntikan IA 2,5 .mg/kg.. merupakan dosis optimum untuk ovulasi, pembuahan dan penetasan. Sehingga dosis ini dapat _cligunakan untuk landasan pada _penelitihan tahun II. 3). Penyuntikan kombinasi hCG dan IA pada ikan mas koki telah mampu merangsang proses ovulasi, proses ovulasi terjadi dengan penurunan kadar protein oosit,. perubahan hormon steroid dalam plasma darah, dan sampai terjadi ovulasi. 4). Dosis kombinasi hCG 0,75 Illigram b.t dan IA 2,5 mg/kg_ht mernpalcan dosis terkecil yang berpengaruh terhadap ovulasi, pembuahan dan penetasan. Sehingga dosis ini dapat digunakan untuk landasan pada penelitihan tahun II. 13erdasark.an hasil penelitian dan pembahasan terdahulu, maka disarankan: 1). Pe¬nyuntikan IA pada ikan mas koki dengan ratio betina : jantan 3:1 dengan dosis IA 2,5 mg/kg b.t. merupakan dosis optimum _untuk ovulasi,_pembuahan_dan _penetasan. 2). Pe¬nyuntikan kombinasi hCG dan IA dengan dosis kombinasi hCG 0,75 lU/gram b.t dan IA 2,5 mg/kg b.t. merupakan dosis terkecil yang beipengaruh terhadap ovulasi, .pembuahan dan penetasan.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science |
ID Code: | 22485 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 04 Oct 2010 13:28 |
Last Modified: | 04 Oct 2010 13:28 |
Repository Staff Only: item control page