POTENSI SUMBER DAYA ALAM SPASIAL WILAYAH PESISIR KABUPATEN CILACAP

Satriadi, Alfi and Rochaddi, Baskoro and Widada, Sugeng (2003) POTENSI SUMBER DAYA ALAM SPASIAL WILAYAH PESISIR KABUPATEN CILACAP. Documentation. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
210Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

904Kb

Abstract

Coastal area of Cilacap District have some potency of natural resources like mineral resources, groundwater, plantation, forestry, sea fisheries, natural tourisms and others. The Natural Resources will give contribution to make-up of region development, if can be managed better. Referring to the mentioned arise an problem relate to type, distribution and volume of resources spatial natural of region, for can be optimal managed. This research aim ro to know the condition of spatial natural resources of Cilacap coastal area, covering type, distribution and amount him. Thereby research method the used is descriptive explorative ( Suryabrata, 1983). Base map which used for the location plotting of resources used was Topography Map scale I : 25.000. Data collecting include secondary data continued to ground check with purposive sampling to know existence every natural resources type. The result show that wide of Cilacap coastal area is 63.974,66 hectare representing 28, 38% wide Cilacap district. That area consists of 23.546,66 hectares ( 36,81 %) of wet farming and 40.428,00 hectares ( 63,19 %) of dry farming. Usage of the farming for the commodity of rice filed is 2.354,66 Ha ( 36,81 %), com field is 868 Ha ( 1,36 %), yams field 1.964 Ha ( 3,07 %), soy field is 168 Ha ( 0,26 %), peanut field is 399 Ha ( 0,62 %) and green peanut field is 354 Ha ( 0,55). While used for conducting fishery of brackish water is 821,78 ha, the increasing equal to 476,6 % from 142,52 Ha in the year 1997, While freshwater fishery occupy 91,79 Ha which go up around 16,1 % from 79,06 Hu in the year 1997. Forest land in study area is mangrove in area of Sepia Anakan that are reducing from year to year, and in this time remain 456 Ha. Mineral Resources in Cilacap Coastal area is iron sand that exploited by PT. Aneka Tambang. Potential of clay 770.000 m3, limestone 450 million m3, andesite 20.000 m3, and bentonite 810.000 In3. Potentially of good enough quality of shallow Groundwater there are found in old beach ridge sediments and old river sediments which are Southland of Maos, Karangkemiri and eastland of Adipala. While accumulation of good quality of deep groundwater is found in east part of K. Serayu representing deepest part of Groundwater Cilacap Depression. Kawasan pesisir Kabupaten Cilacap memiliki beberapa potensi sumberdaya alam yang beragam seperti sumberdaya mineral, airtanah, perkebunan, kehutanan, perikanan taut, wisata alam dan lain-lain. Sumberdaya alam tersebut alcan memberikan kontribusi bagi peningkatan pembangunan di wilayah tersebut, jika dapat dikelola dengan balk. Sehubungan dengan hal tersebut timbul suatu masalah berkaitan dengan jenis, volume dan sebamn sumberdaya alam spasial di wilayah tersebut, untuk dapat dilakukan pengelolaan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sumber daya alam spasial di kawasan pesisir Kabupaten Cilacap, yang meliputi jenis, sebaran, dan jumiahnya. Dengan demikian metode penelitian yang digunakan itclairth metode dislcriptif eksploratif (Suryabrata, 1983). Peta dasar yang digunakan untuk pengeplotsn lokasi sumberdaya alam digunakan Peta Topografi skala 1 : 25.000. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data sekunder yang dilanjutkan dengan chek ground dengan sampling secara porposif untuk mengetahui kejelasan keberadaan setiap jenis sumber daya alam tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa luas lahan kawasan pesisir Kabupaten Cilacap adalah 63.974,66 hektar yang merupakan 28, 38% luas wilayah Kabupaten. Dan luasan tersebut sebesar 23.546,66 hektar (36,81 'B) berupa sawah dan 40.428,00 hektar (63,19 %) berupa lahan kering. Penggunaan lahan tersebut untuk komoditas tanaman padi adalah 2.354,66 Ha (36,81 %), tanaman jagung 868 Ha (1,36 %), tanaman ketela 1.964 Ha (3,07 %), kedelai 168 Ha (0,26 %), lascang tanah 399 Ha (0,62 %) dim kacang hijau 354 Ha (0,55). Sedangkan yang digunakan sebagai budidaya perikanan air payau (tambak) adalah seluas 821,78 Ha yang mengalami kenaikan sebesar 476,6 % dan 142,52 Ha pinks tahun 1997. Sedangkan perikanan air tawar menempati lahan seluas 91,79 Ha yang naik sekitar 16,1 % dari 79,06 Ha pada tahun 1997. Lahan hutan yang dijumpai di daerah studi adalah Hutan mangrove di kawasan Segara Anakan yang mengalami pengurangan dari tahun ke tahun, dan saat ini tinggal 456 Ha. Sumberdaya mineral yang dijumpai di Kawasan Pesisir Kabupaten Cilacap untuk Golongan B adalah pasir besi yang diusahakan oleh PT. ANTAM. Sedangkan bahan galian Golongan C meliputi tabah liatilempung 770.000 m3, batugamping 450 jute m3, andesit 20.000 m3, dan bentonit 810.000 rn3. Airtanah dangkal yang cukup potensial dengan mutu air cukup balk terdapat pada endapan pematang pantai lama dan endapan sungai purba yaitu di daerah selatan Maos, Karangkemiri dan bagian timur Adipala. Sedangkan akumulasi airtanah dalam yang cukup balk dijumpai di bagian timur aliran K. Serayu yang merupakan depresi terdalam dari Cekungan Airtanah Cilacap.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Document UNDIP
ID Code:22479
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:04 Oct 2010 12:11
Last Modified:04 Oct 2010 12:11

Repository Staff Only: item control page