SIMBOL-SIMBOL KEAGAMAAN DALAM FILM (Analisis Resepsi Film Perempuan Berkalung Sorban)

Ani, Wardani (2010) SIMBOL-SIMBOL KEAGAMAAN DALAM FILM (Analisis Resepsi Film Perempuan Berkalung Sorban). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
HTML
48Kb
[img]
Preview
PDF
48Kb

Abstract

Perempuan Berkalung Sorban adalah sebuah film yang ber-setting kehidupan pesantren di mana pesan utama yang ingin disampaikan dalam film ini adalah mengenai ketimpangan jender yang dilakukan dengan dalih agama. Sebelumnya tidak ada film Indonesia yang berani mengangkat tema jender dari sisi agama karena faktor agama adalah sesuatu yang sangat riskan. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis yang terikat dengan rutinitas-rutinitas keagamaan yang bersifat simbolis. Representasi simbol keagamaan dalam film Perempuan Berkalung Sorban mendapat reaksi kontra dari beberapa penonton yang menganggap film tersebut telah melecehkan simbol agama Islam, seperti pesantren dan kiai. Adanya reaksi kontra menunjukkan bahwa penonton tidak menerima pesan seperti yang dimaksudkan sang sutradara. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana interpretasi penonton film Perempuan Berkalung Sorban dalam memaknai representasi simbol-simbol keagamaan dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi Ien Ang yang berfokus pada teks. Analisis resepsi mengamati asimilasi antara wacana media dengan wacana dan budaya audiensnya sehingga audiens secara aktif melakukan proses pemaknaan terhadap teks media. Penonton film Perempuan Berkalung Sorban yang tidak menyetujui isi film ini menganggap bahwa kemasan religi film tidak sesuai dengan isinya yang justru bertentangan dengan nilai agama. Penggambaran simbol keagamaan dalam film tersebut juga dirasa berlebihan tidak sesuai realita. Akan tetapi bagi beberapa penonton, penggambaran tersebut adalah bagian dari realita yang tersingkirkan sehingga bisa menerima isi film Perempuan Berkalung Sorban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi para informan dapat dikelompokkan sesuai posisi decoding khalayak menurut Hall (posisi dominan-hegemonik, negosiasi dan oposisional). Namun secara keseluruhan posisi pemaknaan para informan lebih kepada dua posisi, yaitu dominan-hegemonik dan oposisional. Posisi negosiasi jarang terjadi karena tema jender yang diangkat dalam kehidupan agama lebih dinilai sebagai sesuatu yang berlawanan. Posisi dominan-hegemonik dimungkinkan terjadi pada penonton yang memiliki keterbukaan terhadap suatu wacana. Sedangkan posisi oposisional terjadi karena penonton membawa seperangkat nilai yang dijadikan standar dan tidak bisa diubah. Penonton lebih fokus pada simbol agama yang dikemas dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Keywords: Simbol-simbol keagamaan dalam film, Perempuan Berkalung Sorban, analisis resepsi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
ID Code:22354
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Oct 2010 16:28
Last Modified:01 Oct 2010 16:28

Repository Staff Only: item control page