RAHADINI, ARI (2001) SEMARANG MUSIC CENTER. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 56Kb |
Abstract
Musik merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dalam musik, manusia dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan rohani yaitu jiwa serta pemenuhan ekspresi individu manusia akan menyatukanharmonisasi yang indah dalam suatu kara nyata yang akan dinikmati oleh bukan hanya dirinya nmun juga individu lain. Musik juga dapat menyentuh emosi karena musik dibentuk dengan emosi, perasaan yang timbul pada diri pencipta. “Bagaimana dunia tanpa musik ?” (agum Gumelar, GoShow, 5 November 2000). Perkembangan musik didunia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Gejala ini dapat diamati dari banyaknya variasi jenis musik yang terus muncul baik dari media visual maupun audio. Di Indonesia juga mengalami hal yang serupa. Variasi jenis musik tidak hanya berasal dari musik modern namun juga berkembang menjadi kontemporer serta variasi jenis musik tradisional. Vriasi jenis musik banyak yang dihasilkan dengan mengkombinasi antara jenis-jenis musik yang telah ada dan dapat juga antara jenis musik kontemporer dengan tradisional. Pergelaran-pergelaran musik yang diadakan selalu dapat menarik penonton, ini menunjukkan minat masyarakat dalam musik yang besar. Pertunjukan musik tersebut tidak hanya berhasil dari segi komersial tetapi juga berhasil dalam segi edukatif. Minat masyarakat yang besar juga tampak pada keinginan untuk mempelajari musik. Gejala ini tampak pada beragamnya sekolah musik yang banyak dikembangkan terutama di kota-kota besar untuk menanggapi kebutuhan masyarakat baik dengan jalur akademis maupun non akademis dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Perkembangan yang pesat dalam dunia musik Indonesia tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai yang dapat mewadahi kegiatan Insan seni musik di Indonesia khususnya Jawa Tengah. Kondisi pertumbuhan apresiasi masyarakat di Jawa Tengah pada dasarnya tumbuh semakin pesat namun tidak tampak, di satu sisi apresiasi masyarakat akan musik sangat tinggi namun di sisi lain sangat rendah. Selain itu belum adanya sarana untuk menumbuhkan minat para musisi Jawa Tengah untuk mengembangkan kemampuan dalam bermusik sehingga dapat berkembang tidak hanya dalam skala regional Jawa Tengah namun juga nasional. Sehingga musisi-musisi Jawa Tengah nantinya dapat berkompetisi dengan rekan musisi lainnya yang berasal dari lain daerah dalam tingkat nasional maupun internasional. Masih jarangnya musisi Jawa Tengah yang dapat berkembang menjadi musisi tingkat nasional. Dengan adanya fasilitas Pusat Musik ini dapat menyalurkan dan mengembangkan apresiasi masyarakat Jawa Tengah serta akan muncul musisi-musisi yang potensial yang mampu berkompetisi di ajang nasional yang berasal dari Jawa Tengah. Pada dasarnya propinsi Jawa Tengah memiliki banyak musisi yang potensial dan handal namun hal tersebut tudak diimbangi dengan kesempatan mereka untuk tampil sebagai individu-individu serta mengembangkan jenis musik mereka. Untuk menghadirkan sebuah orkestra, kita perlu mempunyai sebuah gedung konser, gedung konser di Indonesia masih sangat kurang serta kurang representative dibandingkan dengan Singapura (Addie MS, Poskrip, Anteve, 19 November 2000). Hal ini menimbulkan adanya kebutuhan untuk dapat menampung, membina dan menyalurkan segala aktivitas yang berkaitan dengan musik. Banyak konser dengan musisi nasional dimana Semarang kota yang diloncati atau dilewati setelah Jakarta kemudian Jogja ataupun Surabaya. Ini berarti kurangnya fasilitas muik di Semarang. Selain itu ditak adanya sekolah musik yang menyatu dengan gedung pertunjukan sebagai bagian dari pembelajaran interaksi dengan masa ataupun yangberhubunga langsung dengan studio rekaman yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan musisi yang handal tidak hanya dalam teori namun juga prakteknya dalam dunia musik sesungguhnya. Dengan kondisi yang disebutkan diatas maka perlu adanya suatu sarana bermusik yang berupaya untuk meyalurkan atau untuk mengembangkan kesempatan bermusik serta tempat pengkajian dan pengembangan musik bagi masyarakat Jawa Tengah dan musisi-musisi Jawa Tengah. Sarana bermusik tersebut berupa suatu pusat musik (Musik Center) yang menjawab kebutuhan akan fasilitas musik yang representatif. Music Center adalah tempat yang mewadahi setidak-tidaknya kegiatan pendidikan (education), kegiatan pergelaran (performance/entertainment) dan kegiatan komersial serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Sarana pusat musik tersebut berada pada kota Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah. Dengan penyediaan Music Center ini diharapkan dapat memunculkan musisi-musisi potensial yang berasal dari Jawa Tengah serta dapat menimbulkan perkembangan yang pesat musik di Jawa Tengah dengan menumbuhkan apresiasi masyarakat akan seni musik. B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan yang ingin dicapai adalah merencanakan dan merancang Music Center di Semarang yang representative dan akomodatif : 1) Mampu mawadahi kegiatan bermusik guna menumbuhkan/mengembangkan apresiasi musik masyarakat Semarang. 2) Dapat mengekspresikan jiwa musik yang kreatif dan dinamis ke dalam citra bangunan; 3) Dapat mentransformasikan esensi dan kaidah-kaidah musik dalam penjelajahan desain (eksplorasi desain) yang dilakukan untuk mencari pemecahan arsitektur yang terbaik. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai yaitu menyusun konsep landsan program perencanaan dan perancangan arsitektur sebagai landasan untuk merancang Semarang Music Center. C. MANFAAT Manfaat yang ingin diperoleh adalah : 1) Sebagai landasan pada proses Desain Grafis Arsitektur 2) Sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai jenjang Strata-1 (S1) 3) Sebagai referensi yang berisikan data-data dan studi pendekatan. D. LINGKUP PEMBAHASAN Pembahasan ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Semarang Music Center. Pembahasan dalam bidang ilmu non-arsitektur dimaksudkan untuk mempertajam dan melengkapi pembahasan utama. E. METODE PEMBAHASAN Pembahasan dilakukan dengan metode diskriptif dokumentatif dengan menyajikan data-data primer dan sekunder, dianalisa, dan dirumuskan berdasarkan teori-teori (standar-standar) untuk memperoleh suatu hasil yang berupaya program dan konsep-konsep untuk perancangan Semarang Music Center. F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini dalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Merupakan urgensi pemilihan judul Semarang Music Center yang mengungkap latar belakang, tujuan, lingkup, metode dan kerangka pembahasan BAB II TINJAUAN MUSIC CENTER Berisi tinjauan dan perumusan permasalahan tentang music center. Tinjauan yang diadakan meliputi tinjauan umum seni musik, tinjauan khusus tentang judul. BAB III TINAUAN KHUSUS MUSIC CENTER DI SEMARANG Merupakan tinjauan kota Semarang sebagai Music Center beserta kondisi keadaan kota Semarang. Tinjauan yang diadakan meliputi tinjauan umum kota Semarang yaitu aspek fisik; sosial budaya; ekonomi; arahan kebijakan tata ruang kota; tinjauan aspek kesenian khususnya seni musik di kota Semarang; dan studi perbadingan serta unsure-unsur terkait yang berhubungan dengan perencanaan fasilitas musik. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan, batasan dan anggapan yang ditarik dari pembahasan sebelumnya utuk digunakan sebagai dasar bagi pendekatan akan penentuan landasan program selanjutnya. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini berisi tentang analisa-analisa yang berkaitan dengan obyek, seperti titik tolak pendekatan, pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek estetika, pendekatan aspek teknis serta penentuan loksi dan tapak. Dalam bab ini juga tentang penekanan desain Semarang Music Center yang akan direncanakan dan dirancang. Pendekatan yang dilakukan meliputi Konsep Arsitektur Morphosis serta pengolahan site dan bangunan. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN Berisi konsep dan program dasar perencanaan yang diluangkan secara garis besar sebagai lanjutan dari proses pendekatan arsitektur. Konsep yang dibahas meliputi tujuan perencanaan dan perancangan, penekanan desain, konsep dasar perancangan serta program ruang. DAFTAR PUSTAKA Berisi tentang daftar literatur yang mendukung disusunnya LP3A ini. LAMPIRAN Berisi tentang data lampiran yang diperoleh dari data instansi terkait maupun literatur yang digunakan, dan diperlihatkan pada halaman dari sumber yang diambil.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 22339 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 30 Sep 2010 08:15 |
Last Modified: | 30 Sep 2010 08:15 |
Repository Staff Only: item control page