KUSUMO, RIANTO (1980) LEMBAGA OSEANOLOGI NASIONAL DI JAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 42Kb |
Abstract
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau, baik besar maupun kecil, yang masing – masing dipisahkan oleh suatu lautan luas. Luas lautan kurang lebih 7 juta km2, berarti 70 % dari seluruh wilayah Indonesia berupa lautan. Letak geografis Indonesia antara Asia dan Australia dan antara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik, banyak menempatkan, pentingnya lautan Indonesia dalam pola ekonomi politik dan pertahanan dunia. Mengingat akan letak geografis, luas dan peranan serta lautan Indonesia, maka permasalahannya terletak pada cara pemanfaatan dan pengelolaannya. Arti dan peran; lautan Indonesia sangat penting bagi kehidupan bangsa dan Negara baik pada masa kini maupun masa mendatang, yang dapat dilihat dari aspek – aspek : - sebagai sumber daya hayati, - sebagai sumber sminyak gas bumi dan mineral, - sebagai ruang perhubungan/areal transportasi, dan - sebagai wilayah pertahanan dan keamanan. Di samping aspek – aspek di atas masih dapat ditambah lagi aspek – aspek lain ynag dapat dikembangkan dikemudian hari, antara lain : - sebagai sumber energi - sebagai sumber air tawar - sebagai tempat rekreasi - sebagai tempat pembuangan dalam batas – batas tertentu salah satu jalan untuk maksud – maksud tersebut adalah mengadakan penelitian yang menyangkut sumber – sumber daya dan lingkungan laut, dengan cara inventarisasi, evaluasi, sehingga terbuka kemungkinan untuk memanfaatkannya secara lebih intensip dan efisien. Usaha – usaha tersebut sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah dalam Repelita III, di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian mengarahkan lebih lanjut berikut ini : a. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian bagi pembangunan serta perlu diciptakan iklim yang menggairahkan di dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. b. Lembaga – lembaga penelitian ditingkatkan daya gunanya sesuai dengan prioritas pembangunan, di samping itu perlu ditingkatkan pula sistim informasi mengenai kegiatan dan hasil penelitian. c. Dalam pembinaan ilmu pengetahuan perlu diciptakan iklim yang menjamin pertumbuhan dan obyektivitas ilmu pengetahuan yang di arahkan untuk kepentingan Nasional. Dalam hubungan ini perlu ditingkatkan pula kemampuan Perguruan Tinggi, Lembaga – lembaga dan Organisasi – organisasi lain serta diciptakan sistim penghargaan pada karya – karya ilmiah yang dapat mempertinggi martabat bangsa. d. Dalam mendorong kegiatan pembangunan diusahakan pengembangan serta pemanfaatan teknologi yang akn dipilih yang dapat menunjang peningkatan produksi, perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Pelaksanaan kegiatan – kegiatan penelitian terebut dalam kenyataannya memerlukan suatu wadah untuk menampung aktifitas dan fasilitas tersebut. Lembaga Oseanologi Nasional diharapkan dapat merupakan wadah untuk menampung kegiatan – kegiatan tersebut dengan fasilitas – fasilitas penunjangan, sesuai dengan programyang telah digariskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selaku coordinator induknya yang bersifat non dipertemental. Program pengembangan yang digariskan LIPI untuk Lembaga Oseanologi Nasional tersebut berpengaruh besar pada kegiatan – kegiatan yang ada di dalamnya. Guna menampung kegiatan – kegiatan tersebut, keadaan Lembaga Oseanologi Nasional yang ada saat ini sudah tidak memenuhi persyaratan baik ditinjau secara phisik maupun non phisik. Untuk mencapai tujuan di dalam pembinaan dan pengembangan tersebut, maka perlu dipikirkan wadah penampungan kegiatan sesuai dengan criteria – criteria fasilitas yang dibutuhkan. Hal ini akan memberikan pengaruh yang besar pada para penelitiannya dalam kreativitas dan semangat bekerja yang tinggi. Dengan demikian program kerja yang dibebankan dapat terlaksana, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah digariskan. I.2. Pola Pembahasan Tujuan dan sasaran pembahasan adalah untuk mendapatkan dasar – dasar perancangan arsitektur yang dapat digunakan sebagai wadah segala kegiatan yang ada di dalam “Lembaga Oseanologi Nasional di Jakarta”. Hal itu dicapai melalui suatu analisa berupa rumusan dan pemecahan segala yang ada. Batasan pembahasan dilakukan dalam disiplin arsitektur, di samping ilmu – ilmu lain yang ikut menunjang pembahasan tersebut. Methode yang digunakan adalah pengumpulan data – data yang diperoleh dengan cara survey lapangan, wawancara dan studi literature, yang kemudian diseleksi, dianalisa, disimpulkan, sehingga akhirnya dapat disusun dasar – dasar perncangan arsitektur. Untuk mendapatkan dasar – dasar denagn pendekatan masalah secara terperinci ditempuh urutan kerja sebagai berikut : - Meninjau masalah umum dalam oseanologi dan penelitian oseanologi di Indonesia. - Meninjau persoalan yang menyangkut criteria/prinsip – prinsip dasar pada Lembaga Oseanologi Nasional di Indonesia dengan melihat prospeknya dikemudian hari. - Membahas permasalahan Lembaga Oseanologi Nasional secara realistis, dikaitkan dengan factor – factor pemikiran ideal serta kemungkinan – kemungkinan pengembangan dimasa mendatang. Hasil – hasil analisa pembahasan tersebut, akan berupa rumusan – rumusan, yang dapat digunakan sebagai titik tolak pendekatan kearah dasar – dasar perancangan arsitektur. - Membuat analisa pendekatan secara fisik, kearah dasar – dasar perancangan arsitektur. - Dasar – dasar perancangan arsitektur dari hasil analaisa pendekatan tersebut disimpulkan, yang akhirnya dipakai sebagai pedoman design fisik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 2223 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 04 Dec 2009 14:34 |
Last Modified: | 04 Dec 2009 14:34 |
Repository Staff Only: item control page