Marsini, Marsini and Sukmaningtyas, Hermina (2010) PENGARUH LATIHAN FISIK TERPROGRAM TERHADAP KELENTURAN EKSTREMITAS BAWAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG. Media Medika Muda (M3) (4). pp. 39-44. ISSN 1858-3318
| PDF 316Kb |
Official URL: htpp://www.m3undip.org
Abstract
Latar belakang: Salah satu unsur latihan fisik itu adalah kelenturan, dan latihan fisik terprogram ini terdiri dari latihan aerobik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh latihan fisik terprogram terhadap kelenturan ekstremitas bawah. Metode: Penelitian quasi ini menggunakan desain pre and post test control group, dengan sampel penelitian siswa sekolah sepak bola Tugu Muda Semarang yang diambil secara consecutive sampling. Kriteria inklusinya; laki-laki, umur 12-14 tahun, BB 34-45 kg, dengan kriteria eksklusi yaitu; terdapat keadaan yang menggangu pengukuran atau interpretasi, serta mengikuti latihan fisik lain diluar program latihan sekolah sepak bola Tugu Muda Semarang. Kelompok perlakuan diberi latihan aerobik berupa lari 400 meter dengan durasi 8-12 kali ulangan, istirahat tiap ulangan berasio 1:4-5, dan latihan dilakukan 3 kali tiap minggu. Kelompok kontrol diberi latihan anaerobik berupa lari 5 meter bolak-balik arah, durasi latihan 5 ulangan selama 3 set, istirahat tiap set dengan rasio 1:3-5, serta lari 20 meter dengan durasi latihan 20-30 ulangan, istirahat tiap ulangan 1:3-4, dan latihan 3 kali tiap minggu. Variabel yang diukur adalah tes fleksi pergelangan kaki yang dilakukan sesudah pemanasan pada minggu ke-0, ke-6 dan ke-12. Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov, kemudian dianalisis dengan uji General Linear Model Repeated Measure untuk mengetahui peningkatan kelenturan ekstremitas bawah pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Uji T pada minggu ke-0,ke-6 dan ke-12 untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Perbedaan dinyatakan signifikan bila p<0,05. Hasil: Data menunjukkan peningkatan signifikan pada kelenturan ekstremitas bawah mulai minggu ke-0 sampai minggu ke-12, baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan (General Linear Model Repeated Measure pada kontrol p=0,001, perlakuan p=0,001). Ada perbedaan signifikan pada rerata kelenturan ekstremitas bawah setelah minggu ke-12 antara kelompok kontrol dan perlakuan, dimana pada minggu ke-0 (p=0,024), ke-6 (p=0,001) dan ke-12 (p=0,001 ). Simpulan: Latihan aerobik selama 12 minggu dapat meningkatkan kelenturan ekstremitas bawah.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | latihan fisik terprogram, kelenturan ekstremitas bawah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine UNDIP Journal > Media Medika Muda |
ID Code: | 22192 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Sep 2010 12:22 |
Last Modified: | 18 Sep 2010 12:22 |
Repository Staff Only: item control page