WISATA TAMAN BURUNG KARANG KITRI BEKASI

WAHYU AJIE, PAWIT (2000) WISATA TAMAN BURUNG KARANG KITRI BEKASI. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
38Kb

Abstract

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Rekreasi atau wisata merupakan salah satu kebutuhan pelengkap manusia berkaitan dengan kebutuhan psikologis. Sebuah wisata taman diciptakan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat akan rekreasi yang menyajikan keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna serta fasilitas – fasilitas yng tersedia. Berkenaan dengan peningkatan kenyaman, kemudahan dan kesehatan penduduk perkotaan yang biasanya kurang memiliki hubungan dengan pemandangan pedesaan dan yang secara mendesak membutuhkan penyegaran dari kesibukan kerja sehari – hari agar dapat ditenangkan dengan adanya pemandangan dan suara – suara indah dan penuh ketentraman, yang oleh alam dan dibantu oleh seni pertamanan dapat diberikan secara lengkap. Sebagai sarana untuk menciptakan suasana perdesaan di kehidupan perkotaan, pengadaan tempat yang memiliki cirri perdesaan haruslah dapat terpenuhi secara nyata baik secara visual maupun secara pendengaran (suara). Secara visual dapat dicirikan denagan hadirnya banyak flora dan suasana air berupa danau atau sungai. Secara pendengaran dapat dicirikan dengan hadirnya suara gemericik air, aliran sungai serta kicauan dari burung – burung. Nusantara Indoneasia sebagai Negara yang memiliki keragaman fauna yang kaya. Dari beberapa fauna yang mejadi kekayaan Indonesia terdapat fauna burung yang termasuk potensi terbesar. Burung merupakn fauna yang memiliki kelebihan berupa suara yang indah dan warna – warna yang beraneka ragam. Indonesia adalah Negara berurutan ke 4 di dunia di dalam hal jumlah spesies yang berkisar 1400 jenis spesies, dan berada diurutan ke dua setelah Brasil dalam hal keragaman. Namun ironisnya mulai tahun 1985 diketahui bahwa Indonesia adalah Negara nomor satu yang telah mengalami jumlah kepunahan jenis burung, sampai – sampai ada beberapa spesies yang belum teridentifikasi (Indonesia Country Study on Biological Diversity – Kantor Menteri Negara KLH-RI, 1993). Berkaitan dengan tujuan tempat rekreasi flora dan fauna sebagai sarana pelestarian, pendidikan, penelitian dan rekreasi maka taman burung dapat menjadi alternative kontribusi untuk tujuan tersebut di atas. Salah satu satwa liar yang dapat dikembangkan di perkotaan adalah burung. Burung perlu dilestarikan, mengingat mempunyai manfaat yang tidak kecil artinya bagi masyarakat, antara lain : membantu mengendalikan hama serangga, membantu penyerbukan bunga, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, suaranya khas dan menyenangkan, dapat digunakan untuk berbagai atraksi, sumber plasma nuftah, untuk objek penelitian dan pendidikan (Hernowo da Prasetyo, 1989)1. Dengan adanya taman burung maka masyarakat akan disuguhi panorama alam besserta kekayaan yang ada di dalamnya berupa fauna burung dan flora yang menjadi habitatnya. Dengan adanya taman burung, mastyarakat diberikan pengetahuan dan penyadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan alam. Taman Burung memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai wadah satwa burung yang bersifat habitatif dan sebagai wadah kegiatan yang bersifat rekreati dan informatif. Selama ini, Kodya Bekasi kurang memiliki areal rekreasi yang dapat menjadi alternatif pemenuhan bagi masyarakatnya akan tempat rekreasi. Pada kenyataan yang terjadi warga Bekasi banyak yang mencari alternatif hiburan dengan mengunjungi mal – mal atau bioskop. Bahkan yang mampu, kebanyakan lebih memilih pergi ke Jakarta ataupun kota – kota lainnya. Memang sudah ada upaya dari Pemerintah Daerah untuk mendirikan tempat rekreasi bagi masyarakat dengan menciptakan areal rekreasi berupa Taman Ria dan lokasi yang dituju adlah di daerah Karang Titri yang menempati luas lahan seluas 8,55 Ha yang dahulunya berupa bumi perkemahan Pramuka. Bentuk Objek yang dimaksud yaitu mencoba mencontoh Taman Ria Senayan di DKI Jakarta (rencana tahun 1995). Namun tempat tersebut tidak berkembang dari segi fasilitas yang disediakan sehingga terbengkalai. Kondisi seperti ini tidak baik kalau begitu saja dibiarkan. Akan lebih baik jika jenis rekreasi yang direncanakan di atas diberikan pengembangan fasilitas jenis yang baru yang mengcu kondisi lingkungan dan sesuai dengan kondisi masyarakat Kota Bekasi. Dengan mempertahankan konsep alami di dalam penerpan rekreasi, tempat tersebut dapat menjadi salah satu altenatif rekreasi yang digemari masyarakat sekaligus menjangkau segala unsur dan kalangan. Konsep alami yang dimaksud adalah konsep yang mengacu pada keberadaan dan kelestarian lingkungan flora dan fauna. Fasilitas seperti inilah yang lebih terlihat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan dipandng dari pertimbangan potensi dan permasalahan perkotaan. Bagian lain yang menjadi masalah perkotaan adalah kurangnya keasadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan potensi alam yang ada disekitar kita akan keistimewaannya. Oleh karena itu dalam upaya penjabaran strategi kawasan berwawasan lingkungan dan sehat, salah satu sektor yang mendukung adalah sektor rekreasi/wisata. Sektor wisata yang dikembangkan yaitu berupa pengembangan wisata taman kota yang memiliki jenis spesifik. Jenis spesifik yang dimaksud berupa wisata taman burung yang bertujuan agar ikut berpesan serta melestarikan dan membudayakan pengetahuan mengenai kekayaan alam Indonesia seperti burung. Dengan menerapkan konsep koridor, pengunjung dapat mencari objek yang diinginkan sekaligus menikmati suasana rekreasi yang alami dengan menerapkan arsitektur organik. Fasilitas – fasilitas pendukung seperti atraksi – atraksi wisata seperti taman burung wisata air, teater, tempat festival, pesanggrahan dan sebaginya dapat menjadi sarana agar pengunjung betah di dalamnya serta memiliki banyak alternatif tujuan. Dengan adanya tempat rekreasi jenis yang bernuansa dan berwawasan alam, diharapkan dapat menjadi alternatif objek wisata di Kodya Bekasi serta memiliki peran kontribusi di dalam ikut serta melestarikan dan membudayakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kekayaan alam nusantara. Selain itu objek di atas dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pariwisata yang memilki ciri khas khusus bernuansa alam. I.2. TUJUAN DAN SARANA Tujuan penulisan adalah untuk menggali, mengungkapkan serta merumuskan permasalahan yang menyangkut citra kawasan yang berkaitan dengan Perencanaan dan Perancangan Wisata Taman Burung Karang Kitri Bekasi sehingga dapat menjadi alternatif pemechan sarana kota yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat wisata. Sasaran penulisan ini adalah untuk menyusun Landasan Program Perencanaan da Perancangan Arsitektur (LP3A) bagi suatu Wisata Taman burung yang terletak di perkotaan agar bias mendapatkan pemecahan yang sistematis dan sesuai dengan kebutuhannya. I.3. LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan di dalam LP3A ini dititikberatkan pada hal – hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu Arsitektur terutama berupa Arsitektur Urban Lanscape dengan pendekatan konteksual dengan lingkungan sekitar. Dalam penekanan desain lebih menekankan pada penerapan Arsitektur Organik sebagai dasar perancangan. Hal – hal lain di luar disiplin ilmu Arsitektur namun mempengruhi perencanaan dan perancangan sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan. I.4. METODE PENYUSUNAN Metode penyusunan penulisan ini menggunakan metode Deskriptif dan Dokumentatif. Metode Deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data – data dari luar literature kemudian dianalisa sesuai dengan kebutuhan. Metode Dokumentatif yaitu dengan mengumpulkan data – data dari hasil observasi/survey, yang kemudian dianalisa serta dikaitkan dengan dasar – dasar keilmuan dari literatur. I.5. KERANGKA BAHASAN Kerangka bahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjabarkan mengenai sistematika yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode penyusunan, dan kerangka bahasan. BAB II TINJAUAN WISATA TAMAN Berisi tinjauan mengenai wisata taman yang berasal dari literatur dan kepustakaan berupa pengertian/karakteristik, bakimutu/standar, persyaratan fisik dan non fisik. BAB III TINJAUAN WISATA TAMAN REKREASI KARANG KITRI BEKASI Berisi tinjauan mengenai wisata taman burung dan kondisi eksisting serta permasalahan yang ada dan arah kebijakan pengembangan wisata. Dilengkapi dengan studi kusus untuk mendapatkan jenis fasilitas ruang. BAB IV ANALISA DAN KESIMPULAN Menguraikan dan menganalisis data – data dan permasalahan yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan. BAB V BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi pengungkapan batasan serta anggapan yang digunakan untuk Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB VI PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang pendekatan program perencanaan dan perancangan yang meliputi aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek konteksual, dan aspek arsitektural. BAB VII KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang konsep penekanan desain dan program dasar perencanaan dan perancangan serta pendekatan yang akan digunakan di dalam perancangan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:2219
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Dec 2009 13:06
Last Modified:04 Dec 2009 13:06

Repository Staff Only: item control page