PERAN EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA WANITA DI DALAM RUMAH TANGGA Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Perempuan di Simpanglima Semarang

Suyanto, Suyanto and Hermintoyo, M. and Astuti, Sri Puji (2002) PERAN EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA WANITA DI DALAM RUMAH TANGGA Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Perempuan di Simpanglima Semarang. Documentation. FAKULTAS SASTRA.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1223Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
219Kb

Abstract

Kenyatan menunjukkan bahwa pedagang kaki lima sebagai bagian dari komitas sektor informal memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik dalam skala makro maupun mikro (rumah tangga). Peran penting itu dibuktikan oleh kemampuannya yang fleksibel dalam menyerap tenaga kerja yang tidak terakomodasi dalam sektor formal yang sebagian terbesar adalah berpendidikan rendah, modal kecil, dan tidak mempunyai akses informasi. Daya serap sektor ini dari waktu- ke waktu selalu meningkat, dan pada tahun 1999 mampu menyerap 61,99 % angkatan kerja dari seluruh angkatan kerja di Indonesia. Sedangkan untuk skala Jawa Tengah dari tahun 1971, 1980, 1990, 1995, 1996, 1997, 1998, hingga 1999 tenaga kerja yang terserap ke sektor informal masing-masing adalah: 62,19; 66,75. 62,51; 61,51; 62,60 62,65; 65,64; dan 64,05. Penelitian ini melibatkan 12 pedagang kaki lima perempuan sebagai informan yang meliputi pedagang makanan 75 persen dan notunakanan 25 persen. Adapun pendidikan informan berdistribusi antara tidak tamat SD hingga tamat SLTA, masing-masing tidak tamat SD 25 persen, SD 17 persen, SLTP 25 persen, dan SLTA 33 persen. Daerah asal mereka adalah Semarang 42 persen, luar Semarang tetapi masih lingkup Jawa Tengah 42 persen, Jakarta dan Padang masing-masing delapan persen. Seadangkan pekerjaan mereka sebelum menjadi PKLW di Simpanglima adalah petani delapan persen, ibu rumah tangga 42 persen, dan berdagang 50 persen. Pendapatan sebagai PKLW tiap bulan berkisar antara Rp 250.000,00 hingga 2,5 juta rupiah. Secara umum pendapatan mereka antara Rp501.000,00 — Rp750.000,00 yaitu sebesar 50 persen, sedangkan yang berpendapatan Rp751.000,00 — satu juta rupian berbanding sama dengan mereka yang berpendapatan Rp250.000,00 — Rp500.000,00 yaitu sebesar 17 persen. Pendapatan mereka cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, mulai dari pembeayaan pendidikan, kebutuhan sehari-hari, kesehatan, pemeblian kekayaan lain seperti kekayaan yang bergerak: motor roda dim, perabot numb tangga, perhiasan, barang elelaronik dan kekayaan tidak bergerak yang berupa tanah dan rumah.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:22075
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:07 Sep 2010 13:58
Last Modified:07 Sep 2010 13:58

Repository Staff Only: item control page