Hartrina , Tina and Sudjati, Sudjati and Karyono S, Karyono S and Larasati P, Kusmini (1994) MACAM VARIASI DAN POLA INTONASI KALIMAT IMPERATIF BAHASA JAWA: dengan Data Pema¬kaian di Kota Madia Semarang. Documentation. FAKULTAS SASTRA.
| PDF - Published Version 281Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 2340Kb |
Abstract
Imperative sentence in Javanese, with data spoken in Se¬marang district, in noticed based its morphological and syn¬tactic features. The morphological features with imperative affixes: N-a, -um-a; -a, -en, -na, and -ana. Syntactic features with impe¬rative words: ayo, 21a, coba, tulung, mare, and, awi; and imperative particles: mbok, ta, and lho. In. an imperative sentence can be double features '(both the morphological features with syntactic features). Impera¬tive sentence can be identified based on the morphological features or the syntactic features or the combination of both. Imperative sentence in Javanese have been variety, and the intonation pattern. The presence of imperative sentence can be double. The imperative words'and imperative particles used in double ones are. Kalimat imperatif dalam bahasa Jawa, dengan data pemakaian di Kota Madia Semarang dapat dikenali berdasarkan ciri morfolo¬gis dan sintaktisnya. Ciri morfologis dijumpai adanya afiks imperatif, yaitu: Na; -um-a; -a, -en, -na, dan -ana. Sedang ciri sintaksis di¬jumpai adanya kata suruh/imperatif: ayo, 2412, cobo, tulung, ma¬ra, dan awi 'ayo, jangan, coba, tolong, silakan, silakan', dan partikel imperatif: mbok, ta, dan lho 'mbok, ta, lho'. Redua ciri kalimat imperatif bahasa Jawa saling dapat ben¬gabung, sehingga dalam satu kalimat imperatif dapat dijumpai le¬bih dari satu ciri (dobel ciri). Langan kata lain, tipe kalimat imperatif bahasa Jawa dapat dikenali berdasarkan gabungan ciri antara ciri morfclogi dan sintaksis. Letak partikel imperatif bahasa Jawa relatif bebas, sehing¬ga' dapat berpindah-pindah, sehingga menyebabkan adanya variasi bentuk kalimat. Dengan kata lain, bahwa terjadinya variasi ben¬tuk kalimat disebabkan adanya kemungkinan letak penanda yang relatif bebas. Akibat bentuk kalimat imperatif memiliki variasi (bentuk), maka variasi bentuk kalimat yang ads selalu disertai oleh ada¬nya variasi intonasi kalimat. Pola intonasi kalimat selalu me¬menyertai variasi bentuk kalimat.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
ID Code: | 22064 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 07 Sep 2010 13:28 |
Last Modified: | 07 Sep 2010 13:28 |
Repository Staff Only: item control page