PEMANFAATAN GLISEROL SEBAGAI HASIL SAMPING BIODIESEL MENJADI PRODUK KIMIA LAIN DALAM MEDIA AIR SUBKRITIS HINGGA SUPERKRITIS

Yuniati, Yuyun and Sumarno, Sumarno and Mahfud, Mahfud (2010) PEMANFAATAN GLISEROL SEBAGAI HASIL SAMPING BIODIESEL MENJADI PRODUK KIMIA LAIN DALAM MEDIA AIR SUBKRITIS HINGGA SUPERKRITIS. In: SEMINAR REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2010 ISSN : 1411-4216, 4-5 Agustus 2010, Jurusan Teknik Kimia Fak.Teknik UNDIP Semarang.

[img]
Preview
PDF
290Kb

Abstract

Meningkatnya produksi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif berakibat pada meningkatnya jumlah hasil sampingnya yang berupa gliserol. Senyawa gliserol seharusnya dimanfaatkan kembali melalui reaksi pemutusan ikatan (degradasi). Pemanfaatan gliserol diharapkan dapat memberikan kompensasi harga biodiesel menjadi lebih murah dan terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan temperatur reaksi terhadap produk-produk kimia yang dihasilkan melalui reaksi degradasi gliserol, antara lain pengaruhnya terhadap distribusi produk, konsentrasi produk, dan yield produk. Percobaan dilakukan dalam sebuah reaktor batch yang dilengkapi dengan pengukur temperatur dan tekanan serta pamanas elektrik. Pereaksi yang berupa campuran gliserol-air dengan perbandingan massa 1:10 dimasukkan ke dalam reaktor untuk diproses pada variabel tertentu. Variabel proses yang dipelajari meliputi waktu reaksi antara 10-60 menit, temperatur reaksi antara 200 sampai 400oC, dan tekanan operasi dijaga konstan pada 250 kgf/ cm2. Setelah reaksi selesai dilakukan pendinginan mendadak pada reaktor untuk menghentikan reaksi. Penelitian ini membuktikan bahwa degradasi gliserol menggunakan media air subkritis dan superkritis menghasilkan produk kimia yaitu etanol, metanol, dan asetaldehid. Produk asetaldehid mendominasi, baik di daerah subkritis maupun superkritis, sedangkan produk etanol dan metanol baru terbentuk ketika temperatur reaksi mendekati titik kritis air. Semakin lama waktu reaksi menyebabkan konsentrasi masing-masing produk meningkat, tetapi pada waktu tertentu akan menurun karena adanya reaksi degradasi lebih lanjut. Semakin tinggi temperatur reaksi di daerah subkritis air menyebabkan konsentrasi produk meningat seiring dengan waktu reaksi, tetapi ketika temperatur telah melampaui titik kritis air konsentrasi produk cenderung menurun saat waktu reaksi mencapai 40 menit.

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords:gliserol, degradasi, subkritis, superkritis, batch
Subjects:T Technology > TP Chemical technology
Divisions:UNDIP Conference/Seminar > SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES
ID Code:22031
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Sep 2010 10:52
Last Modified:07 Sep 2010 10:52

Repository Staff Only: item control page