PENGARUH STRESOR PSIKOSOSIAL TERHADAP TERJADINYA SERANGAN ASMA BRONKIAL

KANDINATA, DARMOJO (1999) PENGARUH STRESOR PSIKOSOSIAL TERHADAP TERJADINYA SERANGAN ASMA BRONKIAL. Documentation. FAKULTAS KEDOKTERAN.

[img]
Preview
PDF - Published Version
305Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1219Kb

Abstract

Asthma bronchiale is a respiratory disease that can hit all age, both sex, and have a various clinical manifesta¬tions ( mild to severe) and its different between one and the others. It's commond that asthma attack or relapse was preceded by precipitation factor, that have various of kind and its different for each patient. A patient can get only one or many precipitations -factors. Precipitation factor can stimulate patient 's bronchus that already hyperactive. Research at abroad showed that emotional stressed can induce and make worst a process of asthma at almost half of all patients in our research. OBJECTIVE: To know the influence of psycosocial stressor to asthma bronchial attack. METHODS: cross sectional SAMPLE : An asLhmatic patients that have an attack in RSDK during the period of July-December 1998. Stress criteria according to social adjusment scale by Thomas Holmes and Richard Rahe. STATISTICAL METHODS: Prevalens Odds ratio and chi-square test. • RESULT: During the periode July - December. 1998 we get 154 asthmatic patients that have an attack. Most of them are at productive ages (70,77%). half of asthma attack (50,6%) have stress as a precipitation factors. Patients that have psychosocial stressor have a possibility to get attack 8,49-9,96 times more than with no stress. Patients with stress accompanied with other precipitation factors have a Possibility to get an attack 11,3-13,5 times more than only with stress. Patients with stress have possibility to get an attack 5,97-6,55 times more than patients without stress. While patients with stres factor accompanied with other precipitation factors have a possibility to get an attack 66,4-88,57 times more than without psychosocial stress factor. More higher score psychosocial factor more severe level of asthma attack. CONCLUSIONS: psychosocial factor establishes that have influence to occur in astma attack. Penyakit Emma bronkial merupakan suatu penyakit saluran nafas yang dapat mengenai semua umur, kedua Janis kelamin, serta mempunyai menifestasi klinik yang hervariasi (ringan sampai berat) dan berbeda antara satu individu dengan yang lainnya. Biasanya serangan asma atau kurnat asma didahului oleh faktor pencetus asma, yang jenisnya ads berbagai macam, dan untuk penderita yang satu berbeda faktor pence¬tusnya dengan yang lainnya. Setiap penderita bisa hanya satu atau beberapa faktor pencetus. Faktor - faktor pence¬tus asma dapat merangsang bronkus penderita yang pada dasarnye sudah hipereaktif. Penelitian diluar negeri memperlihatkan bahwa stres emosional menginduksi clan memperberat proses asma bronkial pada hampir 1/2 dari jumlah penderita yang diteliti, TUJUAN: Untuk mengetahui pengaruh stresor psikososial terhadap terJadinya serangan asma bronkial. DISA/N, Cross sectional/potong lintang. SAMPEL: Penderita asma bronkial yang mengalami serangan asma di R5DK seisms periode juli- Deseflr 1998. Kriteria stres sesuai dengan skala urutan penyesuaian kembali sosial oleh Thomas Holmes dan Richard Rahe. ANALISA: Prevalen odds ratio dan uji beds Chi--Squares. HASIL: Selama periode July - Desember 1998 didapatkan 154 penderita asma yang mengalami serangan asma. Sebagian. besar dalarn usia produktif (70,77%). Setengah (50,6%) dari Serangan asma mempunyai stres sebagai faktor pencetus. Penderita yang mempunyai stresor psikososial mendapat ke-' mungkinan serangan asma sebesar 8,49-9,96 kali dari pada yang tidak mempunyai stres. Penderita yang punya stres ditambah faktor pencetus lain kemungkinan mendapat serang¬an asma 11,3-13,5 kali dari pada yang hanya punya stres saJa. Yang hanya punya stres mempunyai kemungkinan menda¬pat serangan asma 5,97-6,55 kali dibandinvkan penderita tanpa stres. Sedangken penderita dengan faktor stres ditambah faktor pencetus lainnya mempunyai kemungkinan mendapat serangan asma sebesar 66,4 - 88,57 kali diban¬dingkan penderita tanpa faktor stres psikososial. Makin t inggi rata-rata skor stresor psikososial maka makin berat pula derajat serangan asma yang terjadi. KESIMPULAN: Stresor psikososial terbukti mempunyai pengaruh terhadap terJadinya serangan asma bronkial.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
ID Code:22020
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:07 Sep 2010 10:18
Last Modified:07 Sep 2010 10:18

Repository Staff Only: item control page