SETIONO, IMAM and YUNIARTO, YUNIARTO (2003) ANALISIS PEMILIHAN JALUR L1NTASAN SALURAN TRANSMISI 150 KV DIKOTA SEMARANG DENGAN INTERPRETASI FOTO UDARA. Documentation. FAKULTAS TEKNIK.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1036Kb | ||
| PDF - Published Version 198Kb |
Abstract
The need of electric energy is increasing recently, mainly in the industrialization era. This incredible growth occurs especially in big cities such as Semarang. As the capital of Central Java, Semarang is the center of government activities, trade, industry, and education. The industry and housing developments require sufficient supply of electric 'energy. This electric energy supply should be designed so that it can be distibuted from the center of electric power to the consumers safely and efficiently. Semarang is a combanation of lowlands and hilly areas. The lowlands which are in the northern part of Semarang border on the Java Sea, where the Steam Power Electrical Station, Tambak Lorok is located. The hilly areas, in the southern part of Semarang borders on the slope of Ungaran mountain, where the sub station Ngesrep is located. The choice of the electric transmission lines between the Steam Power Electric Station Tambak Lorok and Sub Station Ngesrep should be based on the information about the condition of the land which the electric transmission lines will occupy. The problem of this research is there is no land suitability map for the electric transmission lines. We need to do further research to make the land suitability Map and to decide the electric transmission lines. The purpose of this research is to make the land suitability map for the electric transmission lines using the remote sensing technique and to examine the capability of this remote sensing technique to identify the land suitability parameter. The research is done by interpreting the aerial photographs as one of the remote sensing image complemented with the field research. The interpretation is clone manually by referring to the needed parameter which can be taken using aerial photographs including : the shape / the form, the usage, the slope, the accessability of the land ; while the earring capacity can be taken from the field research. After we get the parameter, we can do the overlay among them, so that we are able to get the land suitability map for electric transmission. Before we do that we give scores to determine the land suitability levels. The result taken from the scores shows that there are three land suitability levels for the electric transmission lines. Those are : level 1 ( score 21 — 25 ) very suitable, level 11 ( score 16 — 20 ) suitable, and Level III ( score 11 — 15 ) quite suitable. The data about the land suitability parameter is very good. It shows that the interpretation accuracy level reaches about 85 %. Kebutuhan energi listrik pada keadaan dewasa ini meningkat dengan pesat, terlebib lagi didalam menyongsong era industrialisasi. Pertumbuhan yang sedemikian pesat ini terutama sekali terjadi dikota — kota besar seperti kota Semarang, sebagai ibukota propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan, dan sebagainya. Perkembangan industri dan pennukiman yang sangat pesat perlu ditunjang oleh kelengkapan penyediaan energi listrik. Penyediaan energi listrik harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disalurkan secara aman dan efisien dari pusat pembangkitan tenaga listrik sampai ke Kota Semarang terletak pada dataran rendah dan perbukitan. Dataran rendah terletak pada bagian utara berbatasan dengan laut Jawa, berupa dataran aluvial pantai, disinilah P2mbangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Tambak lorok berada, serta perbukitan terletak pada bagian selatan berbatasan dengan kaki gunung Ungaran, tempat gardu Induk Ngesrep berada. Untuk pemilihan jalur transmisi listrik antara Puru Tambaklorok dan gardu induk Ngesrep diperlukan adanya infonnasi tentang kondisi lahan yang akan ditalui. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah belum adanya peta kesesuaian lahan untuk jalur transmisi listrik, sehingga penelitian ini perk ditakukan dalam rangka pembuatan peta kesesuaian lahan untuk mcnentukan pemilihan jalur transmisi listrik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat peta kesesuaian lahan untuk jalur transmisi listrik melalui teknik penginderaan jauh serta menguji kemampuan teknik penginderaan jauh untuk identifikasi parameter kesesuaian lahan. Cara penelitian dilakukan dengan interpretasi foto udara sebagai salah satu jenis citra penginderaan jauh serta dilengkapi dengan uji lapangan. Interpretasi dilakukan dengan cara manual dengan mengacu pada parameter yang diperlukan yang dapat disadap dari foto udara yang meliputi antara lain : bentuk lahan, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan aksesbilitas, sedangkan yang diperoleh dari uji lapangan adalah daya dukung tanah. Setelah masing — masing parameter diperoleh maka dilakukan tumpang susun antara masing — masing parameter, sehingga diperoleh peta kesesuaian lahan untuk transmisi listrik, setelah sebelumnya dilakukan pemberian harkat ( skor ) untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. Hasil yang diperoleh dari pemberian harkat tersebut ternyata didaerah penelitian terdapat tiga kelas kesesuaiart lahan untuk jalur transmisi listrik yaitu Kelas ( harkat dari 21 sampai 25 ) sangat sesuai : Kelas II ( harkat dari 16 sampai 20 ) sesuai : dan Kelas III ( harkat dari I I sampai 15 ) cukup sesuai. Kemampuan foto udara untuk memberikan data parameter kesesuaian lahan temyata sangat baik, yaitu memberikan hasil bahwa tingkat ketelitian interpretasi mencapai diatas 85 %.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering |
ID Code: | 22012 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 07 Sep 2010 09:39 |
Last Modified: | 07 Sep 2010 09:39 |
Repository Staff Only: item control page