FERMENTASI GLUKOSA MENGGUNAKAN RAGI Saccharomyces cereviceae YANG DIIMOBILISASI DENGAN ENTRAPMENT SODIUM ALGINAT

Abstract

FERMENTASI GLUKOSA MENGGUNAKAN RAGI Sacharomyces cereviceae YANG DIIMOBILISASI DENGAN ENTRAPMENT SODIUM ALGINAT (Sumarno, Danny Soetrisnanto, Bambang Triono Basuki, Luqman Buchori, Dini Iswandari, 1999, 20 halaman) Permasalahan yang timbul dalam penggunaan sel babas ragi Sacharomyces cereviceae pada proses fermentasi yaitu sulit dipisahkannya ragi dari substrat dan produk yang dihasilkan. Sehingga perlu dicarikan pemecahan untuk mempermudah memperoleh kembali ragi tersebut agar dapat digunakan berulang-ulang dan pengaruhnya terhadap unjuk kerja ragi tersebut. Salah satu cara yang akan dicoba adalah dengan imobilisasi ragi dengan entrapment Sodium Alginat. Penelitian ini menggunakan kolom bioreaktor yang diisi dengan ragi yang telah diimobilisasi. Setelah larutan glukosa dialirkan dilakukan pengaturan kran yang berada di bawah kolom. Variabel yang digunakan adalah jenis yeast, diameter penjebak, dan laju alir. Pengolahan data metoda faktorial design 2 level. Respon yang diambil dari sampel adalah Optical Densitynya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar alkohol maksimum7,5 % dicapai pada kondisi ragi jenis Sparkling Wine, diameter penjebak 4 mm dan laju alir 11 mUmenit. Unjuk kerja dari fermentasi tanpa immobilisasi dengan fermentasi dengan immobilisasi tidak menunjukkan perbedaan yang besar dalam hal kadar alkohol yang dihasilkan. (Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang, Kontrak Nomor 3908/PT09.H2/N/1998) SUMMARY Problem appear in utilization of yeast free cell of Saccharomyces cereviceae in fermentation process is difficult to separate the yeast from substrate and product obtained. One of methods is to immobilize the yeast by sodium alginat entrapment. It could ease recovery of yeast , so that yeast could be utilize repeatedly and also to observe the influence of yeast performance Research conducted in a bioreactor column that fill with immobilized yeast and glucose solution in the tank flows to the column and the flow set up to the certain flowrate. The variables of research selected to the parameter that influence in the fermentation process such as : type of yeast, entrapment diameter, and flow rate. The data obtain treated by 2 level factorial design method. Respon observed of every sample taken is optical density and correlated to quality and quantity of alcohol produced. The fact finding indicated that the maximum quality of alcohol 7,5 % obtained at condition of Sparkling Wine yeast, 4 mm of entrapment diameter, and flow rate of 11 mL/min. The comparison of fermentation performance of yeast with condition of immobilization and without immobilization indicated no significant difference in case of quality of alcohol obtain. (Faculty of Engineering, Diponegoro University, Semarang, Contract Number : 3908/PT09.H2/N/1998)