PENGARUH DOSIS DAN PENEMPATAN SERESAH ECENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR BAHAN KERING HIJAUAN JAGUNG MANIS

Fuskhah, Eny and Slamet, Widyati and Kusmiyati, F. (2004) PENGARUH DOSIS DAN PENEMPATAN SERESAH ECENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR BAHAN KERING HIJAUAN JAGUNG MANIS. Documentation. LEMBAGA PENELITIAN .

[img]
Preview
PDF - Published Version
187Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

903Kb

Abstract

Water hyacinth is aquatic weed that is very detrimental because of rapid growth. The gi owth decreases speed of stream, declines power for electric energy even makes silting up faster. At present, the plant spread out the most aquatic area in Indonesia like dams, lakes, rivers, and wet fields. Use water hyacinth as mulch is the way to control its detrimental growth and to get utility of the plant. Using water hyacinth mulch is not popular yet for farmers, so such sosialization is needed. The research aim was to know right dosage and proper placement of water hyacinth mulch to pioduce optimum growth and the best dry matter content. The research was carried out at a research field of Forage Science Laboratory Diponegoro University Semarang for 8 months. It was arranged in completely randomized design with factorial design. The first factor was water hyacinth mulch dosage, Ml = 0 ton/ha, M2 = 3 tons/ha, M3 = 6 tons/ha, M4 = 9 tons/ha. The second factor was water hyacinth mulch placement, PI = scatter over the field, P2 = strip system. The parameter measured were height plant, number of leaves, and dry matter content of sweet corn forage. The result shown that high dosage of water hyacinth mulch M4 (9 tons/ha) increased the growth and the dry matter content of sweet cora forage. The average of height plant MI = 47.94 cm, M2 = 56.57 cm, M3 = 77.83 cm, and M4 = 92.85 cm. Besides PI = 79.89 cm, and P2 = 57.70 cm. The average of dry matter content MI = 14.19 %, M2 = 12.89 %, M3 = 15.63 %, and M4 = 16.73 %. Besides PI — 15.39 %, and P2 = 14.34 %. The placement of water hyacinth mulch by scatter over the field gave better result. P1M4 treatment, scattering mulch over the field and 9 tons/ha, was the best. Eceng gondok (Eichhorniu crassipes (Mart) SoIm) merupakan gulma air yang sangat merugikan karena perkembangannya yang cepat sehingga mengganggu lalu lintas air, mengurangi volume air, menghambat aliran irigasi, mengurangi daya untuk energi bahkan mempercepat proses pendangkalan perairan. Saat ini tumbuhan tersebut telah menyebar di hampir seluruh perairan tawar Indonesia baik waduk, danau, rawa, sungai bahkan sawah-sawah. Altematif pengendalian sekaligus pemanfaatan eceng gondok tersebut adalah menjadikan gulma air mi sebagai mulsa/seresah. Saat ini penggunaan seresah belum meluas di kalangan petani. Old karena itu perlu upaya pemasyarakatan manfaat penggunaan seresah eceng gondok demi meningkatkan pendapatan petani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis dan penempatan seresah eceng gondok yang baik untuk menghasilkan pertumbuhan dan kadar bahan kering hijauan jagung mains yang optimum. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratorium Ilmu Tanatnan Makanan Temak Fakultas Peternakan Undip selama 8 Wan. Rancangan yang digunakan adalah Raneangan Acak Lengkap pola Faktorial 4 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis seresah eceng gondok masing-masing M1=0 ton/ha, M2 =3 ton/ha, M3=6 ton/ha, dan M4=9 ton/ha. Faktor kedua adalah cara penempatan seresah eceng gondok masing-masing Pl= sebar merata, dan P2=sistem jalur. Parameter yang diamati adalab tinggi tanaman, jumlah daun, dan kadar bahan kering hijauan jagung manis. Easil penelitian menunjukkan bahwa dosis seresah eceng gondok yang tinggi M4 (9 ton/ha) dapat meningkatkan pertumbuhan dan kadar bahan kering hijauan jagung manis. Rerata tinggi tanaman M1= 47.94 cm, M2 = 56.57 cm, M3 77.83 cm dan M4 = 92.85 cm. Rerata tinggi tanaman PI (sebar merata)=79.89 cm dan P2 (sistem jalur) = 57.70 cm. Rerata kadar bahan kering Ml = 14.19 %, M2 = 12.89 %, M3 = 15.63 %, dan M4 = 16.73 %. Rerata kadar bahan kering PI = 15.39 %, dan P2 = 14.34 %. Cara penempatan seresah eceng gondok dengan disebar merata di alas permukaan tanah memberikan basil yang relatif lebih baik. Kombinasi Perlakuan terbaik dicapai P 1M4 yaitu can penempatan seresah dengan disebar merata dan dosis 9 ton/ha.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Document UNDIP
ID Code:21960
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:07 Sep 2010 08:14
Last Modified:07 Sep 2010 08:14

Repository Staff Only: item control page