SIKAP DAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS PARA KARYAWAN DAN STAF PEMDA JEPARA

Abstract

Attitude is one of the factors influencing the success of the learning process of foreign language. This research aims to find out the attitude of the government officers in using English. Besides it tries to describe their ability in speaking and writing relating with their job, the development of Jepara, in general and tourism in Jepara.. To collect the data, the writer used questionnaires, interview, and tests. The test consisted of speaking and writing. Speaking test was conducted by interview, while writing test was conducted by writing about one of the topics provided. The population are all the government officers of Jepara, while the sample of the research are 60 persons from 12 institutions, who frequently use English in running their job. The institutions included in this research are Bappeda, Kantor Sospol, Setwilda Tk II Jepara (Bagian Perekonomian, Bagian Pemerintahan, dan Humas), Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan, Dinas Perdagangan, Dinas PU, Kepolisian, and SRI. The result shows that they have positive attitude in English, English speaking people, western cultures, and English speaking countries. They admit that English is very important in enlarging their knowledge. If they have opportunity to visit English speaking countries, they are very happy to go, because by visiting the countries, they can use their English to communicate with the people. As a result, they can improve their English effectively. However, they have low competence in writing and speaking English. This is proved by the fact that only 10 % of them have got the highest score for both the skills. This shows that they need a program to improve their ability in English. The program can be conducted by Jepara government in cooperation with UNDIP, in this case Faculty of Letters. Sikap merupakan salah satu faktor internal yang dapat menentukan tingkat kemampuan berbahasa Inggris setiap individu yang mempelajari bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sikap dan kemampuan berbahasa Inggris para karyawan dan staf Pemda Jepara. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner, wawancara dan tes untuk pengumpulan data. Yang menjadi populasi adalah seluruh staf dan karyawan Pemda Jepara. Sedangkan yang menjadi sampel dipilih dari instansi yang secara fungsional menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diambil 12 instansi yaitu Bappeda, Setwilda Tk. II Jepara (Bagian Perekonomian, Humas, Bagian Pemerintahan), Ulnas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Dinas Perikanan, Dinas PU, BM, Kantor Sospol, Kepolisian, dan Dinas Perindustrian. Dari masing¬masing instansi diambil 5 personil baik secara struktural maupun fungsionel menggunakan bahasa Inggris. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa staf dan karyawan Pemda memiliki sikap yang positif terhadap bahasa, masyarakat, dan negara dimana bahasa Inggris digunakan. Mereka memiliki sikap yang positif terhadap bahasa Inggris karena berbagai alasan antara lain, karena bahasa Inggris sebagai bahasa Intemasional, karena bahasa Inggris penting, karena dengan mampu berbahasa lnggris mereka dapat memperluas wawasan mereka. Sedangkan mereka memiliki sikap positif terhadap masyarakat yang menggunakan bahasa Inggris, karena mereka dapat mempraktekkan bahasa Inggris mereka secara langsung. Disamping itu, mereka dapat mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka khususnya pengucapan mereka ketika mereka berkomunikasi dengan penutur asli. Mereka sangat selektif dalam menilai budaya asing. Mereka tertarik kepada budaya asing hanya terbatas pada budaya yang memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia mereka tolak. Mereka juga senang apabila mereka mendapatkan kesempatan ke luar negeri, karena di negara tersebut mereka bisa mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris mereka dengan situasi riil dimana bahasa Inggris digunakan. Disisi lain, kemampuan berbahasa Inggris mereka rendah baik tulis maupun lisan. Kurang dari 10 % dari mereka mendapatkan nilai tertinggi. Solusinya adalah perlu adanya program peningkatan kemampuan bahasa Inggris yang diprakarsai oleh 2 institusi yaitu Undip dan Pemda Jepara.