LAPORAN PONELITIAN PELAYARAN DAN PERDAGANGAN INDONESIA 1939 - 1959 : KONTINUITAS DAN PERUBAHANNYA

Abstract

Indonesia shipping and trade activity in the periode of transition (1939-1959), although there was the great decrasing, had the important role in the Indo¬nesian economic development. It's the fact that this period was not the discontinuity period at all. This period was more a continuity period than that of discontinuity in the Indonesian modern economic history. In the period of transition, Indonesia balance of trade indicated that volume of export was higher than that of import. This situation was the colonial heritage. As far as Java is concerned, it is impor¬tant to note that import of Java was higher than that of it's export, especially during the twentieth century. But the outer Java balance of trade was just like the colonial period. During the period of transition shipping and trade activity dominate the Indonesia economy. But in the end of 1950's Indonesia export and import de¬cresed, because of nationalization toward all of Dutch interprise in Indonesia. And then Indonesia limited foreign investment. This policy had the great impacts to the development of Indonesian economic in the time of Guided Democracy. Pelayaran dan perdagangan Indonesia pada periode transisi (1939-1959), meskipun terdapat penurunan yang tajam, mempunyai peranan panting dalam perkem¬bangan ekonoi Indonesia. Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa periode itu sama sekali bukan merupa¬kan periode diskontinuitas. Periode ini lebih merupa¬kan periode kontinuitas daripada diskontinuitas dalam sejarah ekonomi Indonesia modern. Dalam periode transisi itu, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan bahwa volume ekspor lebih tinggi daripada impor. Situasi ini merupakan warisan kolonial. Sejauh kedudukan Jawa diperhatikan, adalah panting untuk dicatat bahwa impor Jawa lebih tinggi daripada ekspornya, terutama selama abad XX. Akan tetapi neraca perdagangan luar Jawa masih sama seper¬ti jaman kolonial Belanda di mana ekspor mendominasi aktivitas perdagangan. Selama peride transisi, aktivitas pelayaran dan perdagangan mendominasi ekonomi Indonesia. Akan tetapi pada akhir tahun 1950-an ekspor dan mpor Indonesia menurun, kartena adanya nasionalisasi terhadap semua perusahaan Belanda di Indonesia. Pada masa selanjutnya Indonesia membatasi investasi asing. Kebijaksanaan ini memiliki akibat yang besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia pada masa Demok¬rasi Terpimpin.