MUZAKKA, M. and SUYANTO, SUYANTO and KEPIRIANTO, CATUR (2003) MOBILITAS INTERNASIONAL TENAGA KERJA WANITA (Studi Perubahan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Tani Desa Banjarsari Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap). Documentation. FAKULTAS SASTRA.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1741Kb | ||
| PDF - Published Version 300Kb |
Abstract
Sending woman wwei abroad is one choise of the governmen policy to vl clet, reduce unemployment, increase welfare, and increase state devisa. This policy is chosen since 1970s decade. From time to time it gets increasing that is dominated by woman power. By involving to the public domain, woman can break down the myths that women have the characteristic of swarga nunut neraka katut (following to the heaven and taking into the hell); woman gets activities around the kitchen, the well, and the bed (asah-asah, umbah-umbah, lumah-lumah). The research was held at Banjarsari village, Nusawungu subregency, Cilacap regency. It is the main source of woman power abroad specially ASEAN countries. ry evit mitt i Data collections are held through obseation add indepth interview, while the data analysis applies data analysis triangulation method qualitatively (descriptive statistic) and quantitatively (categoric analysis) with 18 infonnen of returned migran and 7 key informen. The choise of infonnen is decided by snow ball system along the restricted research area. The uses of remitance are mostly allocated to build a house or buy the land and build a house, fulfill daily needs and consumtive goods such as TV, bicycle, motorcycle, furniture, and gold accessories. Sociologically, the women who get bigger economic role in the household can increase their bargaining position to the man (husband). Finally, it becomes the initial social change to the man-woman relationship in the household. The women consequently dominate the role of social, economy, and household. By increasing the number of women rw-Ir abroad, it has a positive impact to I'D' '15 the woman work opportunity in farming sector. the number of woman power in village is not overloaded in fact even limited women power at cultivating and ,e yip-fa harvesting rice season. This phenomena raise a new system of both working. The rice cultivating has changed from labor system to contract work system. It also increases laborer wages. Moreover rice harvesting changes from sharecropping that uses manual and labor force to rice-shed machine that saves time, increases productivity (beneficial to farmer), and increases the wages of laborer. Some women activities then becomes an indicator of social change for man-woman relationship. When it is held continuously, it can be valuable efforts to redefine and reconceptualize the role of woman to build gender sensitive fairly.Pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri menjadi saw pilihan kebijakan pemerintah karena untuk mengurangi pengangguran , meningkatkan kesejahteraan ,dan meningkatkan desiva negara. Kebijakan ini diambil sejak tahun 1970-an dan dari waktu-ke waktu selalu mengalami peningkatan yang didominasi oleh tenaga kerja wanita. Dengan kiprahnya ke ranah publik, wanita dapat mematahkan mitos bahwa wanita hanya bersifat swarga nunut neraka taunt; hanya beroperasi di sekitar dapur, sumur, dan kasur dengan aktivitas isah-isah, umbah-umbah, dan lumah-lumah. Penelitian ini dilakukan di Desa Banjarsari Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, sebuah daerah kantong pengirim tenaga kerja wanita ke luar negeri, khususnya negara-negara ASEAN. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data metode observasi dan wawancara mendalam. sedangkan analisis data dilakukan dengan metode triangulasi analisis data yaitu kuantitatif (statistik deslcriptie dan kualitatif (analisis kategoris) dengan mengambil informan 18 orang migran kembali (mantan TKW), dan tujuh orang informan kunci. Pemilihan informan ditentukan dengan sistem bola salju dalam batas-batas wilayah penal itian. Pemanfaatan remitan yang diperolchnya hampir scluruhny a mengalokasikan untuk membangun rumah, atau membeli tanah dan membangun rumah, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, barang konsumtif, seperti TV, sepeda motor, dan perabot rumah tangga serta perhiasan emas. Sedangkan secara sosiologis, dengan mengambil peran ekonomi yang besar di dalam rumah tangga menjadikan perempuan dapat meningkatkan posisi tawar terhadap laki-laki (suami) yang pada gilirannya merupakan awal pergeseran sosial relas perempuan¬laki-laki dalam rumah tangga. Mereka menjadi lebih berperan memegang kendali ekonomi dan sosial rumah tangga. Dengan maraknya TKW yang bekerja ke luar negeri, mempunyai pengaruh positif terhadap kesempatan kerja perempuan di sektor pertanian. Tenaga kerja perempuan di pedesaan menjadi tidak berlebih bahkan terkadang kekurangan tenaga kerja perempuan ketika musim tanam dan panen padi. Dengan adanya fenomena ini, maka muncullah sistem baru pengerjaan dalam dua hal itu, Sistem buruh tanam padi sudah bergeser ke sistem borong yang dapat menghemat tenaga dan waktu serta meningkatkan ptendapatan buruh tani. Sedangkan sistem memanen padi yang biasanya dengan sistem bagi hasil menggunakan tenaga manusia, saat ini sudah mulai dilcerjakan dengan mesin perontok padi yang menghemat walctu, meningkatkan produktivitas (menguntungkan petani penggarap), dan meningkatkan pendapatan buruh tani. Berbagai alctivitas perempuan yang merupakan penanda perubahan sosial hubungan perempuan-laki-laki ini apabila berlangsung secara terus menerus dapat merupakan upaya untuk meredefmisi dan merekonseptualisasilcan perempuan untuk tnembangun dunia yang adil dan sadar jender
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of Indonesian |
ID Code: | 21935 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 06 Sep 2010 14:57 |
Last Modified: | 06 Sep 2010 14:57 |
Repository Staff Only: item control page