HUBUNGAN AGENDA MEDIA DAN A ENDA PUBLIK MENGENAI INFORMASI POL TIK DI TELEVISI SWASTA : KAMAN MENJELANG PEMILU 1997 (sTuDI PADA TAYANGAN. INFORMASI SEPUTAR INDONESIA DAN NUANSA PAGI RCTI)

Nugroho, Adi and Suprihatini, Taufik and Wiryawan, Bambang and Gono, Joyo N.S. (1997) HUBUNGAN AGENDA MEDIA DAN A ENDA PUBLIK MENGENAI INFORMASI POL TIK DI TELEVISI SWASTA : KAMAN MENJELANG PEMILU 1997 (sTuDI PADA TAYANGAN. INFORMASI SEPUTAR INDONESIA DAN NUANSA PAGI RCTI). Documentation. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

1826Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
329Kb

Abstract

The problem of the study is how the relations between media agenda and public agenda of political party information in 1997 election by Seputar Indonesia and Nuansa Pagi RCTI Programs. The basic theory is agenda setting. With content analysis to media agenda analysis and survai method to public agenda analysis. Study sample is 40 of student population (16-27 year) is living in Kecamatan Semarang Selatan, Kodya Dati H Semarang, and get with.propotional random sampling. This research indication majority college student as respondent the research say that the news program from commercial television liked by college student and intelectual people, because the program interesting and different from the press news. The respondent research take by purposive sampling said information program more interesting than press news because the program of commercial television display the visualisation. This visualitation power differences television from press news. Audience can see the statement of news sources. The research had been done in Kodya Dati II Semarang show the Seputar Indonesia audience usually watch the show until more than 50 percent from the all. By the way in Nuansa Pagi Program; the audience rarely watcing until the all program. It can be understood, remain the of Seputar Indonesia Program only 30 minutes, and it was duration watch by the audience because it is in the prime time hours. Though, from the research we can see the relationship of the knowledge of mass political information indirectly moved people to react according to knowledge they had. This caused by the knowledge of political information and this matter is the information about election contestan and it influenced people's behaviour. Littlejohn told about integration of information theory which focus to how people accumulate dan organizze information about people, object, situation or idea to build attitude against to concept. Kehadiran TV Swasta memberilmn tayangan-tayangan informasi dapat dipahami mengingat salah satu kebutuhan manusia yang cukup panting pada era sekarang ini adalah kebutuhan akan informasi. Dengan informasi manusia dapat melihat fenomena yang terjadi disekitarnya, dapat mencerdaskan kehidupan, serta menmerluas pandangannya. Dua acara yang dianggap panting untuk memenuhi kebutuhan informasi khalayak pada televisi swasta adalah "Seputar Indonesia & Nuansa Pagi". Dua acara ini menjadi andalan RCTI sejak mengudara secant Nasional 1993, dan merupakan kemasan acara berita. Sejak kemunculan Seputar Indonesia di RCTI dan menempati rating pemina yang tinggi, sejumlah TV swasta lain juga berlomba-lomba membuat tayangan pemberitaan, nusalnya Lipman 6 SCTV, Cakrawala ANTeve, Fokus Indosiar, Selamat Pagi Indonesia TN dan sejumlah tayangan pemberitaan lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa responden penelitian ini menyatakan actor pemberitaan pada televisi swasta merupakan salah satu acara yang banyak digemari kalangan mahasiswa clan kalangan intelektual karena kemasannya yang inanarik dan berbeda dengan pemberitaan-pemberitaan path media cetak. Mereka menyatakan acara ini merupakan sumber informasi kedua dengan topik sosial dan budaya, walaupun dernikian infombasi dan acara tersebut dapat dipercaya oleh responden. Responden penelitian ini yang pengambilan sampelnya ditakukan dengan cam purposive menyatakan tayangan infomiasi lebih menarik dibanding media cetak karena tayangan berita TV swasta ini disertai visualisasi yang memberikan informasi yang berbeda dengan media cetak. Pemirsa juga dapat melihat langsung penuturan sumber-somber berita lewat TV swasta. Penelitian ini adalah explanatory dengan menganalisis Agenda Media rnenggunakan analisis isi dan agenda publik dengan metode penelitian survai. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Semarang Selatan Kodya Dati II Semarang ini menunjukkan, pemirsa Seputar Indonesia umumnya rnenonton acara hingga lebih dari 50 persen tayangan keseluruhan. Sedangkan path acara Nuansa pagi, durasi menonton berkisar antara 5 sampai 40 menit. Ini apat dipahami, mengingat durasi acara Seputar Indonesia hanyalah 30 menu dan banyak ditonton karena ditampilkan pada jani-jam 'prime time'. Sedangkan Nuansa Pagi disajikan path saat-saat dimana responden tengali mempersiapkan aktivitas pagi, balk ke kampus atau melakukan aktivitas pagi lainnya, sehingga hanya sepintas¬sepintas menonton acara Nuansa Pagi. Berkaitan dengan informasi politilc, menjelang Pemilu 1997 ini, volume pemberitaan mengenai kegiatan politik Organisasi Peserta Pemilu dalam kedua mata acara RCT1 juga nampak mengalami peningkatan. Hal yang paling menarik dad kedua acara tersebut adalah dalam hal penyampaian berita: penyiar memberitakan informasi terkesan akrab dengan panirsa, selingan visualisasi, wawancara eksklusif, isi berita yang disampaikan hampir tidak sama dengan berita-berita Dengan melihat kenyataan, maka peranan TV Swasta, melalui acara berita, dal= komunikasi politik setidaknya lewat penelitian ini, paanannya tidak dapat diabaikan. Acara Seputar Indonesia dan Nuansa Pagi memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi penyebaran informasi politik OPP menjelang Pendlu 1997. Walaupun demikian pengaruh yang ditimbullcan TV Swasta melalui acara tersebut relatif sulit diukur. Disamping hal-hal yang menarik pentirsa, tayangan Seputar Indonesia juga dinilai memiliki kekurangan dalam hal pengungkapan fakta secara lebih mendalam. Responden penelitian ini lebih menyukai acara semacam Liputan 6 SCTV yang meskipun menyajikan berita dalam junilah yang relatif tidak sebanyak RCTI tetapi penyajiannya dilakukan secara mendalam dan memberi kepuasan dalam hal pemberian inforthasi. Namur demikian, lewat penelitian ini terlihat hubungan tingkat pengetahuan informasi politik yang dimiliki khalayak tidak langsung menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku sesuai pengetahuan yang dirnilikinya. Hal ini karena pengetahuan mengenai informasi politik, dalam hal ini adalah informasi tentang organisasi pesena pemilihan umunt (OPP), mempengaruhi sikap seseorang. Littl-john mengemukakan teori Integrasi Informasi yang berfokus pada cara manusia mengalcumulasikan dan mengorganisasi informasi mengenai orang, obyek, situasi, atau ide untuk membentuk sikap terhadap suatu konsep.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
ID Code:21927
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:06 Sep 2010 12:57
Last Modified:06 Sep 2010 12:57

Repository Staff Only: item control page