POTENSTI SUMBER DAYA WANITA DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN MISKIN (Kasus di. Desa Ujung Batu, Jepara)

Tim Jurusan Sejarah, Tim Jurusan Sejarah (1996) POTENSTI SUMBER DAYA WANITA DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN MISKIN (Kasus di. Desa Ujung Batu, Jepara). Documentation. FAKULTAS SASTRA .

[img]
Preview
PDF - Published Version
554Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2460Kb

Abstract

The study intends to identificate the potencialities of women as human resources among the poor fishermen's house¬holds, their social roles in households as well as in community, and to get the picture about factors that are barriers and supports to the development of them. This is a case study on the households of the poor fishermen in Ujung Batu, Jepara, Central Java. The qualita¬tive method is being used in combinasion with quantitative one, and the technics of data gathering are in-depth inter¬view, observation, document research, and quetionnaire. The unit of analysis are individuals and households. The result shows that the women are generally in pro¬ductive ages (25-50 years old) and in a low level of educa¬tion. Infect even many of them have no education at all (40 %) or never passed elementary school (33,33 %). Just a few of them that have passed it (26,67 %). Nevertheless, they have generally skill in productive endeavor like process¬ing fish (terasi, pindang, ikan kering, teri °Daitasim), making net, running a small shop and --the majority--selling fish (77,78 %). The category of the household belongs to small fishermen. The majority of the men works as laborers in fishing endeavor (77,78 %), so they hardly have any productive asset. It is understable that the social roles of the women are primarily focused in activi¬ties that can increase household income, i.e. selling fish and processing fish. They show a little interest in social activities of formal institutions but in the fish market (TPT). The reason is that such activities have no direct support to their financial need. But they do have interest in religious activities of nonformal institution (penga¬jian, yasinan). Factors that support the development of women resources are their knowledge of and basic skill in productive endeavor, their productive age with internal structure of household type ekspansi lanjut, and a low percentage of them that have toddlers (26,27 %) --it means that they have much time in doing their productive activi¬ties. The barriers are primarily the limited productive asset they have, the absence of saving practice in any form and arisen-- these are unusual things to them-- and their strong attached to a value in which working is limited to meet their needs today. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya wanita dalam rumah tangga nelayan miskin, peranan mereka dalam rumah tangga maupun masyarakat luas, serta mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mendukung dan menghambat upaya pengembangannya. Penelitian ini merupakan studi kasus atas rumah tangga miskin pada masyarakat nelayan di Desa Ujung Batu, Jepara, Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawan¬cara mendalam (indepth intervi.m), Pen gamatan di lapangan (observation), penyebaran kuesioner, dan studi dokumen. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dan rumah tang¬ga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para wanita dalam ru¬mah tangga nelayan miskin pada umumnya berusia produktif (25¬55 tahun) dan mempunyai tingkat pendidikan rendah, bahkan sebagian besar tidak sekolah (40 %) dan tidak tamat SD (33,33 %). Hanya sebagian kecil saja yang tamat Sekolah Dasar (26,67 %). Meskipun demikian, pada umumnya mereka mempunyai pegeta¬huan dan ketrampilan dalam usaha produktif, baik sebagai penjual ikan, pengolah hasil laut (membuat terasi, ikan pin¬dang, ikan kering, teri "imitasi"), pembuat jaring, dan pemi lik warung. Menjual ikan tampaknya paling banyak diminati oleh para wanita nelayan tersebut (77,78 %). Adapun latar belakang rumah tangganya termasuk nelayan kecil dan sebagian besar me¬rupakan buruh nelayan (77,78 %), sehingga kepemilikan aset produktifnya juga kecil, bahkan cenderung tidak ada. Peranan wanita dart kelompok ini terutama menonjol dalam kegiatan yang dapat menambah income rumah tangga, yaitu menjual ikan dan mengolah hasil laut sebagai kegiatan industri rumah tangga. Untuk kegiatan sosial kemasyarakatan dart lembaga formal, ke¬cuali Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pada umumnya kurang dimina¬ti karena dirasa tidak secara langsung mendukung upaya pe¬menuhan kebutuhan ekonomi mereka. Dalam lembaga sosial kema¬syarakatan nonformal, mereka cenderung meminati kegiatan yang bernafaskan keagamaan (pengajian, yasinan). Sementara itu faktor pendukung bagi pengembangan sumber daya wanita adalah pengetahuan dan ketrampilan dasar usaha produktif yang dimili¬ki, usia produktif dengan struktur internal rumah tangga tips ekspansi lanjut dengan jumlah anak balita yang relatif kecil (26,67 %) sehingga waktu untuk kegiatan produkti cukup luas. Adapun faktor penghambatnya terutama adalah terbatasnya aset produktif, belum adanya kebiasan menabung dalam bentuk apapun, belum membudayanya kegiatan arisan dan sejenisnya, serta masih kuatnya orientasi nilai kerja yang terbatas pada pemenuhan kebutuhan hidup hari ini.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
ID Code:21881
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:06 Sep 2010 10:24
Last Modified:06 Sep 2010 10:24

Repository Staff Only: item control page