STUDI SISTEM JARINGAN JALAN KOTA SEMARANG

MUJIHARTONO, EKO (1996) STUDI SISTEM JARINGAN JALAN KOTA SEMARANG. Documentation. FAKULTAS TEKNIK.

[img]
Preview
PDF - Published Version
603Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
4072Kb

Abstract

The effect of populations growth and activities development have caused increasing top of population. Mean while, the existing pattern growth of Semarang has caused complexity of trip pattern. And further, the complexity of trip pattern in Semarang could effect 'biased" of the road system, as seen as duplication of road function or the road isn't functioning well. However, that could effect of the traffic problems, such as ; accicent, mixed traffic jam and the road isn't growing up that adjusted planning the life of road. The technical approach planning to the road system in Semarang can be solved by identification of macro and micro influence. Identification of macro influence, such as ; sosial economic characteristic, land use and urban infrastructure. Whereas, identification of micro influence, such as ; traffic growth, road capacity and level of service, classification of road function and quality of payement. Hence, by using this approach system can be found the road system, either primary or secondary road system, that adjusted with the future of trip pattern in Semarang. Dengan berkembangnya kegiatan penduduk di kota Semarang baik secara kuantitas dan kualitas sebagai akibat perkembangan penduduk, maka persebaran kegiatan-kegiatan itupun semakin meluas secara fisik. Sehingga pola pergerakan yang terjadi antar lokasi kegiatannyapun semakin meningkat. Kegiatan penduduk dan kebutuhan pergerakan akan menentukan permintaan pelayanan terhadap angkutan pergerakan (sarana transportasi). Dan selanjutnya hal ini akan menuntut pula penyediaan jaringan jalan yang sesuai dengan fungsi yang diembannya. Permintaan terhadap jasa transportasi ini berasal dari berbagai peruntukan lahan disetiap bagian wilayah kota Semarang. Selain itu, kondisi sosial ekonomi penduduk yang berlainan akan menuntut penyediaan sistem jaringan jalan yang sesuai untuk kelancaran pergerakan guna berlangsungnya kegiatan penduduk yang ada di dalam kota Semarang. Dengan demikian pola pergerakan itu sendiri bukanlah merupakan tujuan atau motivasi, akan tetapi hanya merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan atau motivasi penduduk dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang berbeda dan tersebar secara fisik disetiap bagian kota Semarang. Peliknya pola pergerakan penduduk kota Semarang lebih lanjut dapat menyebabkan sistem jaringan jalan menjadi bias / kabur, yang diwarnai dengan perangkapan fungsi jalan atau jalan difungsikan tidak sesuai dengan fungsi yang diembannya. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan persoalan lalu-lintas seperti ; kecelakaan, kesemrawutan dan kemacetan lalu¬lintas serta umur jalan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pendekatan terhadap sistem jaringan jalan kota Semarang dilakukan dengan menemukenali faktor-faktor yang berpengaruh balk secara makro maupun mikro. Adapun indikasi faktor pengaruh secara makro diantaranya; karakteristik sosial ekonomi penduduk, penggunaan lahan, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Sedangkan indikasi faktor pengaruh secara mikro diantaranya ; pertumbuhan lalu-lintas, kapasitas dan tingkat pelayanan jalan, klasifikasi fungsi jalan, serta mutu perkerasan jalan. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat ditemukenali kebutuhan sistem jaringan jalan kota Semarang, balk yang berupa sistem jaringan jalan primer maupun sekunder yang sesuai dengan pola pergerakan penduduk kota Semarang di masa yang akan datang. Selain itu, dengan adanya perluasan kawasan industri di bagian timur kota Semarang dapat mengakibatkan meningkatnya pola pergerakan penduduk, yang selanjutnya dapat mempengaruhi sistem jaringan yang ada. Oleh karenya diperlukan adanya jaringan jalan yang mampu mengantisipasi perkembangan kawasn industri di kota Semarang bagian timur tersebut. Sehingga dengan terealisasinya Jalan Tol Seksi C sebagai jalan alternatif dapat mengurangi volume atau beban lalu-lintas pada jalan jaringan yang ada. Dengan adanya Jalan Tol Seksi C diharapkan juga dapat mengantisipasi meningkatnya frekuensi mobilitas penduduk di Kota Semarang bagian timur ke Centre Bussines District Johar atau sebaliknya agar tetap sebanding dengan sarana transportasi yang ada dan mempercepat serta memperlancar arus lalu-lintas dari arah Kudus - Demak atau Pelabuhan Tanjung Mas ke arah selatan dan sebaliknya. Oleh karena itu, studi jaringan jalan akan dibatasi pada jaringan jalan kota Semarang yang akan dipengaruhi dengan adanya keberadaan Jalan Tol Seksi C, seperti ; Jalan Tol Seksi B , Jalan Tol Seksi A, Jalan Siliwangi, Jalan Arteri Utara , Jalan Usman Janatin, Jalan Ronggowarsito, Jalan Pengapon, Jalan Mt. liaryono, Jalan Kaiigawe, Jalan Raden Patah, Jalan Widoharjo, Jalan Dr. Cipto, Jalan Kompol Maksum, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Teuku Umar, Jalan Citarum, Jalan Barito, Jalan Kartini, Jalan Majapahit, Jalan Brigjend. Katamso, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Kedungmundu, Jalan Kesatrian serta Jalan Jangli.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
ID Code:21837
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:06 Sep 2010 09:00
Last Modified:06 Sep 2010 09:00

Repository Staff Only: item control page