PENGARUH MOTIVASI PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PENERAPAN SISTEM PEMANTAUAN BERKALA TERPADU DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT INDUSTRI DAN PEMUKIIVTAN

Setiani, Onny and Sunarsih, Sunarsih and Ekowati, Titik (1999) PENGARUH MOTIVASI PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PENERAPAN SISTEM PEMANTAUAN BERKALA TERPADU DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT INDUSTRI DAN PEMUKIIVTAN. Documentation. LEMBAGA PENELITIAN .

[img]
Preview
PDF - Published Version
2259Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

24Mb

Abstract

Air yang relatif bersih sangat didambakan manusia untuk keperluan sehari-hari seperti air minum, air untuk masak, mandi dan cuci ataupun untuk irigasi pertanian, keperluan industri, kebersihan sanitasi kota dan lain sebagainya. . Kelangkaan air bersih yang menjadi masalah yang utama di sebagian besar perkotaan di Indonesia. Masalah kelangkaan air bersih ini akan menjadi lebih besar pada saat musim kemarau, dimana cadangan air yang berasal dart air tanah maupun di dalam sungai menjadi sangat berkurang. Masalah kelangkaan air ini masih ditambah dengan adanya pencemaran sungai sebagai sumber utama air bersih di perkotaan. Air sungai yang menjadi sumber utama air minum di perkotaan sudah menjadi sangat tercemar oleh linabah-limbah baik yang berasal dart industri ataupun dart pemukiman. Air ,sungai di bagian hulu yang pada umumnya masih relatif bersih, akan menjadi sangat tercemar begitu melewati daerah pemukiman dan industri. Ketidalctahuan masyarakat akan pentingnya arti sungai maupun pentingnya berperilaku hidup sehat dalam mendukung kelestarian sungai maupun lingkungan sekitarnya menjadi masalah yang utama. Kebiasaan masyarakat yang tinggal di .daerah sekitar sungai dalam membuang sampah padat ataupun limbah cair rumah tangga di sembarang tempat ataupun di sungai untuk lebih cepat menghilangkan jejak sampah yang dibuang, menjadikan sungai sebagai tempat buang hajat menjadi kendala yang utama dart program 'kali bersih yang (Prokasih) yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Air sungai menjadi tidak layak lagi dipergunakan sebagai sumber air minum, atau masak dan bahkan telah menimbulkan dampak yang merugikan bags kesehatan masyarakat yang tinggal diseldtarnya. Penelittan ini bertuju an untuk memberikan motivasi kepada masyarakat agar turut berperan dalam mengawasi daerahnya dari pencemaran oleh limbah cats ataupun padat dart daerah industri yang berada di sekitar pemulciman tersebut. Disamping itu juga untuk mengetahui pengaruh mottvasi peran serta masyarakat dan penerapan sistem pemantauan berkala terpadu dalam pengendalian pencemaran sungai akibat industri dan pemukiman serta menelitt beberapa faktor lain yang berperan dalam pengendalian pencemaran sungai. oleh adanya perubahan suhu air sungai, perubahan pH yang normalnya berkisar antara 6,5-7,5, perubahan rasa. bau dan warna air. Bahkan Sungai Beringin di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo sudah mengalami pendangkalan sehingga ketinggiannya sudah melebihi pemukiman penduduk akibat pembuatan tanggul tanggul di tepi sungai untuk menghindari banjir bila musim hujan sedangkan beban pencemaran dan industri keramik dan industri lain di daerah seldtarnya dan juda dari pemukiman penduduk sehingga mengaldbatkan daya dukung sungai men urun . Di daerah hulu sungai dekat Gunung Ungaran, balk Sungai Kreo dan Sungai Garang masih jernih walaupun jumlah bakteri totaLnya sudah sangat tinggi. Pencemaran air sungai Kreo meningkat begitu mendekati Sungai Garang. Hal ini disebatkan pemukiman yang padat dan industri yang membuang limbah ke sungainya. Pencemaran Sungai Garang meningkat di daerah tengah dan hilir sungai, membuat sungai garang yang menjadi sumber air bersih untuk PDAM menjadi tercemar dan tidak layak digunakan untuk sumber air minum. Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan dan pembentukan Kader Penyelamai- Lingkungan diharapkan dapat membantu pengandalian pencemaran sungai akibat industri maupun pemukiman. Motivasi peran serta masyarakat untuk mengubah perilaku dan difusi inovasi dan masyarakat yang telah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan sangat diperlukan untuk keberhasilan Program Kali Bersih. Tanpa adanya peran serta masyarakat untuk ikut memantau pencemaran sungai di daerahnya, balk akibat pemukiman ataupun industri, tidak akan menjamin keberhasilan program tersebut. Pencemaran akibat pemukiman dapat diatasi dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggl dan bantuan pembuatan infrastniktur dart Pemerintah Daerah setempat. Dengan adanya peningKatan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam hal memantau pencemaran sungai yang disebabkan oleh industri dan pemukiman diharaplcan dapat membantu Pemerintah daerah setempat dalam memantau pencemaran sungai. Seperti halnya di negara maju, partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk pelaporan kepada Pemerintah Daerah setempat akan adanya pencemarari sungai dan lingkungan sekitarnya oleh limbah industri. Penerapan suatu sistem pemantauan lingkungan berkala terpadu oleh masyarakat juga dapat memacu keberhasilan program pengendalian air bersih. Pemantauan lingku ngan oleh masyarakat di sins berupa pemantauan indikator biologis secara sederhana dart sungai dan pemantauan sanitasi lingkungan seperti penggunaan tempat sampah, jamban, pembuangan air limbah di sekitar tempat tinggal. Masyarakat dapat belajar dengan melihat sambll mengerjakan sendiri ( learning by doing ) pemantauan pencemaran sungai dan lingkungannya. Metoda dalam penelitian ini adalah melakukan implementasi program pembentukan Kader Penyelamat Lingkungan dalam memotivasi dan inovasi peran serta masyarakat terhadap pengendalian pencemaran sungai akibat industri dan pemukiman. Sebelum perencanaan program dilakukan analisa situasi permasalahan di setiap daerah penelitian untuk mengetahui sumber permasalahan, peluang dan potensi yang dapat digunakan untuk merencanakan tindakan pengendalian pencemaran sungai. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa kondisi sanitasi lingkungan daerah pemukiman pa.dat masih belum memenuhi syarat bags kesehatan. Faktor-faktor yang berasal dart pemukiman yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan antara lain kurangnya atau tidak adanya sarana pembuangan sampah padat, kurang tersedianya fasilitas¬fasilitas untuk pembuangan human waste, seperti .jamban, kamar mandi dan sarana pembuangan air limbah. Penduduk yang tinggal di sekitar daerah tersebut masih membuang sampah di sungai dan menjadikannya sebagat tempat buang air besar. Endustri di daerah sekttarnya yang masih membuang limbahnya di daerah tersebut menjadikan daerah tersebut semakin buruk sanitasi lingkungannya maupun kualitas air sungainya. Kualitas air menunjukkan bahwa beberapa parameter tertentu telah melebihi nilai ambang baths yang ditentukan dalam Baku Mutu Air Golongan C. Beberapa parameter yang tidak memenuhi syarat adalah kadar BOD, zat terlarut, jumlah bakteri conform dan total bakteri Escherichia coli. Indikator atau tanda adanya pencemaran sungai juga ditandai pula

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:Document UNDIP
ID Code:21818
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:06 Sep 2010 08:27
Last Modified:06 Sep 2010 08:27

Repository Staff Only: item control page