Widowati, Sri and Muwarni, Endah and Maemunah, Siti and Pradekso, Tandiyo (1998) KOMUNIKASI POLITIK MELALUI KAMPANYE DIALOGIS (Studi Analisis 1si terhadap Pelaksanaan Kampanye Dialogis dalam pemilu tahun 1997 di Harian Kompas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat dan Jawa Pos. Documentation. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.
| PDF - Published Version 809Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 3335Kb |
Abstract
RESEARCH ABSTRACT research's aiming was to describe dialogue political campaign at Pemilu 1997 in Indonesia's newspapers namely at Kompas, Suara Merdeka, Sawa Pos, Kedaulatan Rakyat, and Pikiran Rakyat. Besides, it also aimed to evaluate the campaign based on the writing about the campaign in the newspapers during April 27 until May 23, 1997. The result showed that Kompas published more information about the campaign than another newspaper. All the newspaper published campaigns' information about Golongan Karya (Golkar) more than PPP and PIN. The newspaper placed the information as straight news on inside pages. Many writings on the newspaper informed communicators' campaign from Jakarta more than who came from outside Jakarta. Many writings also did not inform about the number of audiences and the dialogue processes on the campaign. The newspaper reported that all campaigns' participants used a public forum as media campaign. All campaign participants applied variety issues on their campaign such as physical development, corruption, and the campaign itself. This research found that idea of a dialogue campaign gave more positive opinion than another aspect of the campaign. However, they judged the running of the campaign negatively. Newspaper's opinion had positive judgement about the campaign than the others. Political expertises from campus gave negative opinion about the campaign than another sides like newspaper or figures from campaign participants. elitian "Komunikasi Politik Melalui Kampanye Dialogis" ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana media massa cetak (pers), dalam hal ini harian Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat, dan Pikiran Rakyat, memberitakan pelaksanaan kampanye dialogis dalam pemilu 1997 ini. Deskripsi ini meliputi tema kampanye dialogis, proses pelaksanaan kampanye, komunikator dan peserta kampanye, media kampanye (media massa atau forum pertemuan), dan cakupan wilayah kampanye (pusat, dati I, atau dati II). Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kampanye dialogis dalam pemilu 1997. Kegiatan evaluatif ini dilakukan dengan cara menggali komentar tokoh dan pers seputar pelaksanaan kegiatan kampanye dialogis. Komentar ini dikaitkan dengan konsep kampanye dialogis, pelaksanaan kampanye dialogis, tema/topik kampanye, komunikator dan audience kampanye, media yang digunakan, dan harapan terhadap kegiatan kampanye dialogis itu sendiri. Komentar ini nantinya akan dibedakan menjadi tiga kategori yaitu setuju, tidak setuju, dan netral. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa deskripsi tentang bagaimana media cetak (surat kabar) melaporkan kegiatan kampanye dialogis masing-masing organisasi peserta pemilu secara keseluruhan ditandai dengan banyaknya liputan tentang kegiatan kampanye tersebut di harian Kompas dibanding media cetak lainnya (Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, atau Jawa Pos). Tem uan menunjukkan, bahwa semua media massa cetak yang diteliti ternyata memberikan liputan yang lebih banyak kepada salah satu organisasi peserta pemilu, dalam hal ini Golongan Karya (Golkar), dibanding dua OPP lainnya. Secara umum liputan media massa mengenai kampanye dialogis terwujud dalam bentuk berita biasa yang diletakkan di halaman dalam. Tema yang banyak berm unculan dalam kampanye dialogis cukup bervariasi, meski tema-tema mengenai persoalan pembangunan, korupsi, atau soal mengenai kampanye dialogis tetap mengedepan dibanding tema-tema yang lain. Cakupan wilayah kampanye bervariasi menurut keberadaan masing-masing media. Untuk Kompas, banyak memberikan kegiatan kampanye yang beriangsung di Jakarta (pusat). Sementara media cetak yang lain, cenderung meliput kegiatan kampanye yang berlangsung di daerah tingkat I atau Berkaitan dengan pembicara dalam kampanye dialogis, pembicara yang berasal dan pusat (Jakarta) lebih mendominasi liputan masing-masing media dibanding pembicara yang berasal dan daerah setempat (dati I atau II). Dalam sebagian besar liputannya, masing-masing media cetak tidak menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kampanye dialogis. Dem ikian juga dengan proses dialog yang berlangsung. Sebagian besar liputan media tentang kampanye dialogis ini tidak menyebutkan proses dialog yang terjadi antara pembicara dengan peserta. Masing-masing media dalam liputannya sebagian besar menyebutkan bahwa media yang digunakan untuk kegiatan kampanye dialogis ini adalah forum terbuka. Berbagai komentar yang dilaporkan media massa, dilihat persoalan yang dikomentari, ternyata konsep kampanye dialogis lebih banyak dikomentari secara positif. Sedang komentar negatiflebih banyak diberikan pada pelaksanaan kampanye dialogis. Sementara komentar netral lebih banyak diberikan pada persoalan konsep kampanye dialogis. Dilihat dari siapa pemberi komentar, ternyata surat kabar banyak memberikan komentar positif terhadap persoalan-persoalan di sekitar kampanye dialogis, disusul komentar dad lain-lain, Golkar, PPP, dan PDI. Sedang komentar negatif banyak diberikan oleh lain-lain, disusul surat kabar, PPP, Golkar, dan PDI. Sementara komentar netral banyak berasal dari lain-lain, surat kabar, dan Golkar.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > J General legislative and executive papers |
ID Code: | 21817 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 06 Sep 2010 08:23 |
Last Modified: | 06 Sep 2010 08:23 |
Repository Staff Only: item control page