INOVASI PENDIDIKAN MODEL STRATEGI PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENDIDIKAN DASAR DI WILAYAH PANTAI UTARA JANA TENGAH

Abstract

INNOVATION IN EDUCATION : A MODEL FOR LOVCAL CONTENT CURRICULUM IMPLEMENTATION STRATEGY FO PRIMARY SCHOOL EDUCATION IN THE NOTHERN COASTAL AREA OF CENTRAL JAVA (Endang Larasati, Diah Hariani, Titik Djumiarti, Dewi Rostyaningsih, Ida Hayu D : 1998, 64 pages) This is based on the reason that in the take off development era, the national development goal is directed towards realizing manpower both as subject and object of the development. Among the means is enhancing the human quality through educational development. This research is focused on basic education since basic education is very vital as the foundation for the following educational phases. For the basic educational, the curriculum consist of national and local content. The local content is given to the students as an effort to preserve and develop the local heritage. This research is aimed at describing the local content implementation and finding a model for suitable strategy for the implementation. The basic theory for this research is communication process, covering : (1) message sender; (2) message receiver; (3) physical, social and cultural environment. This research is explorative, qualitative type. Sampling areas purposively taken for this resarch were Jepara regency and Semarang municipality. Four primary schools were chosen from these two areas, namely two school in Jepara regency and Semarang municipality respectively. A number of 15 respondents concist of heads of school, teachers and students were chosen from each area. Therefore 60 respondents were observed and interviewed for this research purpose. Data was collected from both primary and secondary data. The primary data was collected through participatory observation and structured interview. Data analysis was done by analyzing and choosing data, and also making data classification. This research found that basic content curriculum, combined with matters related to the school's environmental physic and socio cutural background. It is known from surveys that the capability of the massage senders, especially class teachers for those specific subject of the curriculum. To overcome the problem, there is a necessity of cooperation among sectoral institutions and a need for sufficient media and infrastructures to support the carrying out of the curriculum. The condition and characteristics of the receivers (the students) have been conducive but it is still necessary to improve the vacilitiess so that the students can be more mativatived in the carrying out of the curriculum. INOVASI PENDIDIKAN : MODEL STRATEGI PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL PENDIDIKAN DASAR DI WILAYAH PANTAI UTARA JAWA TENGAH (Endang Larasati, Diah Hariani, Titik Djumiarti, Dewi Rostyaningsih, Ida Hayu D. : 1998, 64 halaman) Dalam era tinggal landas, arah pembangunan nasional ditujukan untuk mewujudkan penduduk sebagai pelaku dan sasaran pembangunan. Salah satu cara yang ditempuh dalam pembangunan sumberdaya manusia guna meningkatkan kualitas manusia adalah dengan upaya peningkatan pendidikan. Penelitian ini memilih pendidikan dasar sebagai sasaran penelitian karena pendidikan dasar merupakan pondasi dart pendidikan selanjutnya. Kurikulum Pendidikan Dasar terdiri atas kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.- kurikulum muatan lokal disusun —untuk mcwujudkan pelestarian dan pengembangan serta pembekalan kepada peserta didik sebagai ahli waris budaya nenek moyang kita. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum muatan lokal dan model strategi yang tepat dalam pelaksanaan tersebut. Untuk membahas pelaksanaan kurikulum muatan lokal penelitian ini menggunakan "proses komunikasi" sebagai landasan teorinya, dengan memilih sasaran penelitian meliputi : (1) pembawa pesan; (2) sasaran penerima paean; lingkungan fisik dan sosial budaya. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang didasarkan pada studi kwalitatif. Adapun sampel area penelitian ini diambil secara purposive sebanyak dua lokasi yaitu Kabupaten Dati II Jepara dan Kotamadia Dati II Semarang. Dari masing-masing area dipilih dua sekolah, masing-masing sekolah dipilih 15 informan (Kepala Sekolah, Guru dan Siswa) sehingga terdapat 60 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, partisipasi, wawancara terstruktur dan data sekunder. Sedangkan analisa data dilakukan dengan cars mereduksi atau membuat kiasifikasi. Dari basil lapangan menunjukkan bahwa kurikulum muatan "lokal sudah berjalan dan pelaksanaannya sudandisesuaikan dengan rona lingkungan fisik dan sosial budaya. Dari basil lapangan diketahui juga bahwa kemampuan pembawa pesan terutama guru kelas masih sangat terbatas sehingga perlu guru khusus dalam mengampu mata pelajaran kurikulum tersebut. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya kerjasama antar instansi sektoral, juga adanya sarana dan prasaran yang cukup untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini. Sedangkan mengenai karakteristik penerima pesan keadannya sudah sangat mendukung maka perlu peningkatan vasilitas agar siswa sebagai penerima pesan dapat lebih termotivasi kdalam penerimaan kurikulum tersebut.