PENGARUH KURKUMIN PERORAL TERHADAP PRODUKSI NO PADA MENCIT YANG MINFEKSI LYSTERIA MONOCYTOGENES

Abstract

Background: Celluler immunity has an important role in the imunity of the body. Kurkumin, which is containing In Curcumw Xanthorrhiza Roxb ,are reportet capable to increase celluler immunity. Objective the study is emphasized to proof the differences of celluler immunity on mice with kurkumin diet and mice without kurkumin diet through NO macrophage production after the mice being immunisated by listeria monocytogenes. Method : the study adapts laboratory experimental and post-test only control group design using 25 mices balb/ c,2-3 months old , average weight 25-30 grams are obtained from LIPHP FKH UGM Yogyakarta . All mices divaided in 5 groups , with 2 control groups , and 3 treatment groups with 5 mices in each group . Control group ( 1) are mices without any treatment , and control group (2) are mices which infected by 104 Listeria monocytogenes intraperitoneal at day 11`11 . Treatment groups (1,2,3) are mices with peroral gradually kurkumin diet within 10 days Treatment groups (1) are mices with 0,1 mg/ day kurkumin diet,treatinent group (2) are mices with 0,5 mg / day kurkumin diet , and treatment (3) are mices with 1 gr/ day kurkumin diet. All the mices in the treatment groups are infected by 104 Listcria inonocytog.enes intraperitoneal at day 114' . Macrophages are taken from mice peritonel at day l5" and cultured to measure the NO production. The study is using statistic analysis parametric One — way Anova and prolonged by Post Hoc Tukey's statistic analysis. Result : The study showed a significant differences of NO produdtion between meces with kurkumin diet and mices without kurkumin diet (p<0,05) . Conclusion : Kurkumin are capable to increase NO macrophages production wich is part of the celluler immunity. Imunitas seluler memegang peranan pentingdalam system kekebalan tubuh. Kurkimin yang terkandung dalam Curcuma Xanthorrhiza Roxb dilaporkan mampu meningkatkan imunitas seluler Penelitian ini berusaha untuk membuktikan adanya perbedaan respon imunitas selulerpada mencit yang diberi kurkumion dan pada mencit yang tidak diberi kurkumin dengan melihat konsentrasi NO makrofag setelah mencit diimunisasi dengan lysteria monocytogenes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan design The post Test Only Control Group Design yang menggunakan 25 mencit Balp/c , umur 2-3 bulan, dengan berat badan 25 —30 gram yang diperoleh dari UPHP FKH UGM Yogyakarta . sample dibagi menjadi 5 kelompok dengan 2 kelompokm kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan 5 mencit tiap kelompoknya.Pada kelompok kontrol (1) adalah mencit tanpa perlakuan apapun, sedangkan pada kelompok kontrol (2) adalah mencit yang diinfeksi 10 4 Lysteria monocytogenes intraperitoneal pada hari ke 10. Untuk kelompok perlakuan (1,2,3) dilakukan pemberian kurkumin secara bertingkat peroral selarna 14 hari Pada kelompok perlakuan (1 ) mencit diberi kurkumin 0,1 mg/hari, perlakuan (20 mencit diberi perlakuan kurkumin 0,5 mg/hari dan perlakuan (3) diberi perlakuan kurkumin 1 mg/hari. Semua mencit perlakuan akan diinfeksi dengan 10 Lysteria monocytogenes intraperitoneal pada hari ke 10. Pada hari Ice 14 dilakukan pengambilan makrofag peritoneal mencit kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang kemudian dilakukan kultur untuk pemeriksaan NO. Data yang didapat diuji beds dengan menggunakan statistik parametric One way a nova dan dilanjutkan statistik post hoy Tukey's Hasil Penelitian menunjukan adanya perbedaan nyang signifikanpada produksi NO makrofag antara mencit yang diberi kurkumin dengan inencit yang tidak diberi kurkumin (p,0,005) Kesimpulan pada penelitian ini bahwa kurkumin dapat meningkatkan produksi NO yang merupakan salah satu komponen dari imunitas seluler