Arijanto, Arijanto and Suryo, , MSK Toni and Sularjaka, Sularjaka (2001) PEMANFAATAN LIQUIFIED PETROLIUM GAS (LPG) SEBAGAI PENGGANTI ATAU PENCAMPUR. FREON R-12 PADA MESIN PENDINGIN. Documentation. FAKULTAS TEKNIK.
| PDF - Published Version 154Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 606Kb |
Abstract
As we know that Freon-12 (R-12) has been used dominantly as refrigerant in the refrigerating equipments. This refrigerant has affected negatively the Own layer so that in conforming to the international convention, Indonesia starting in 1997 is the R-12 not to he sated, produced and imported. Consequently, a substitution is in search which should be safe, economical and environment friendly, one alternative is a mixture of Propane and Butane, which called is Liquified Petrolimn Gas or LPG in Indonesia. Butane available in Indonesia contains Propane 5.18 %, Normal-Butane 58.26 % and Iso-Butane 36.56 %, making this LPG mixture is a Lerner mixture. The best equation is searched for LPG, and based on the theritical study the result is showing that Soave is the most suitable, LPG from Perlamina Cilacap mixture with composition of mass fraction normal-butane 53 %, iso-butane 31 % and propane 13,1 % is the best replacement for the freon (R-12 & R-22) based on Soave Equation of State. Researched like this activity is the best publication to introduce how to use LPG for refrigeration which safe and econoinicly in applied. Just only 65 % cost of electricity from PLN needed, and only 20 % of weght needed of LPG. Some advantages should come from this substitution such as not necessary to replace the elemens or refrigerating equipment and a better CoelTisien of Performance (COP), some consideration should be taken that this mixture is flammable. Seperti kita ketahui bahwa mesin pendingin didominasi oleh Freon, dan semua peralatan disesuaikan pada refrigeran Freon tersebut. Disisi lain Freon mempunyai efek negatif yaitu merusak lapisan Ozon. Indonesia sepakat untuk melarang memperdaganglcan, memproduksi dan nnengimport refrigeran tersebut. Sebagai konsekuensi dari kebijaksanaan tersebut maka harus dicari suatu refrigeran alternatif yang mampu menggantikan Freon, aman, murah, ramah terhadap lingkungan dan tersedia di Indonesia. Salah satu refrigeran yang cocock adalah Hidrokarbon yaitu campuran propana butana yang dikenal sehagai Liquified Petrolium Gas atau LPG. Butane yang tersedia di Indonesia mengandung propana 5.18 %, normal-butane 58.26 % dan iso-butane 36.56 %, sehingga LPG adalah campuran teener. Persamaan keadaan terbaik untuk LPG diberi kan oleh Soave berdasarkan pada studi teoritik pada tesis kami di ITB. LPG yang herasal dari Pertamina Cilacap mengandung normal-butana 53 °A, iso-butana 31 % and propana 13,1 % dan dapat digunakan untuk menggantikan R-12 atau R-22 karena sifat termodinamisnya yang in i rip. Penelitian yang diadakan ini sekaligus menjadi saran untuk memasyarakatkan penggunaan LPG sehagai pengganti Freon, yang aman dan ekonomis, karena hanya inemerlukan 65 % I istrik dan hanya 20 % beat LPG yang diisikan. Tanpa mengganti satupun komponen mesin pendingin, narnun tetap mempunyai prestasi yang baik, hanya perlu di i ngat bahwa LPG adalah bahan bakar sehingga perlu antisipasi yang cukup memadai agar kemungkinan terjadi kebakaran dapat dihindari semaksiinal intingkin.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
ID Code: | 21772 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 03 Sep 2010 10:03 |
Last Modified: | 03 Sep 2010 10:03 |
Repository Staff Only: item control page