Fuskhah, Eny and Karno, Karno and Kusmiyati, Fiorentino (2002) EFEK SALINITAS DAN PEMBERIAN FOSFOR TERHADAP AKTIVITAS ENZIM NITROGENASE NODAL AKAR Caliandra callothyrsus. Documentation. FAKULTAS PETERNAKAN.
| PDF - Published Version 246Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 718Kb |
Abstract
Indonesia, as an archipelago country, has thousands hectare of saline soil along the coast. Using the soil for plantation faces obstacle of high concentration salt solution in the soil. The most salt is natrium. Absorbtion of nutrien by the plant is less, including absorbtion of nitrogen and phosphor. Caliandra also does not absorb the nutrient well and grows unwell in saline soil. The plant which have less phosphor can be enriched by fertilizing. The aim of this research was to know the optimum dosage of phosphor needed by red caliandra in various salinity media in getting optimum nitrogenase activity of root nodule and high production. The research was carried out in a green house of Laboratory of Forage Science of Diponegoro University Semarang for 8 months. It was arranged in completely randomized design with factorial design. The first factor was various salinity, S1 = 0 ppm NaCI, S2 = 500 ppm NaCI, S3 = 1000 ppm NaC1, S4 = 1500 ppm .NaCl. The second factor was phosphor dosage, PI = 100 kg P205/ha, P2 = 150 kg P205/ha, P3 = 200 kg P205/ha. The parameter measured were nitrogenase activity of red caliandra root nodules, fresh weight production, and dry matter production. The result shown that fertilizing of phosphor up to 200 kg P205/ha did not increase nitrogenase activity, the fresh weight production and dry matter red caliandra at all salinity measured. The nitrogenase activity of root nodule at S4 was significantly different (P < 0.05) from its at SI and S2. The activities were not significiantly different (P > 0.05) at S3 and S4. Besides the activity was not significantly different at SI, S2, S3. The nitrogenase activity of root nodules at S1, S2, S3, and S4 were as follows 65.33; 56.18; 38.21 and 28.65 %/plant. There was not any interaction between the dosage of phosphor and the salinity of all the parameter measured. Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai ribuan hektar tanah salin, yaitu tanah yang ada di sekitar pantai. Pemanfaatan tanah ini untuk pertanaman menemui kendala yaitu kandungan garam yang dapat larut dalam jumlah yang cukup besar. Garam tersebut kebanyakan adalah dari natrium. Penyerapan hara berkurang pada tanah satin termasuk serapan hara makro nitrogen dan fosfor. Dengan demikian pertumbuhan dan produksi tanaman tennasuk tanaman kaliandra merah juga terhambat pada kondisi salin. Kekurangan fosfor pada tanaman dapat dipenuhi melalui pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis pemupukan fosfor yang optimum pada berbagai tingkat salinitas media tanam pada kaliandra tnerah. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro di Tembalang Semarang selama 8 bulan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah tingkat salinitas masing-masing SI = 0 ppm NaCI, S2 = 500 ppm NaCI, S3 = 1000 ppm NaCI, dan S4 = 1500 ppm NaCI. Faktor kedua adalah pemberian fosfor masing-masing P1 = 100 kg P205/ha, P2 = 150 kg P205/ha, dan P3 = 200 kg P205/ha. Parameter yang diamati adalah aktivitas nitrogenase nodul akar tanaman kaliandra merah, produksi segar dan produksi bahan kering hijauannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fosfor sampai P3 (200 kg P205/ha) belum mampu mempengaruhi peningkatan aktivitas nitrogenase nodul akar, produksi segar dan produksi bahan kering hijauan kaliandra merah pada berbagai tingkat salinitas'yang dicobakan. Tingkat salinitas yang tertinggi (S4) ternyata menurunkan aktivitas nitrogenase nodul akar kaliandra merah. Perlakuan S4 (1500 ppm NaCI) menunjukkan berbeda nyata (P < 0.05) dengan perlakuan SI (0 ppm NaC1/kontrol) dan S2 (500 ppm NaCI). Perlakuan S3 (1000 ppm NaCI) ternyata tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan S4 (P > 0.05). Perlakuan S1, S2, S3 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P > 0.05). Hasil aktivitas nitrogenase nodul akar pada perlakuan Sl, S2, S3, dan S4 berturut-turut 65.33; 56.18; 38.21; dan 28.65 %/tanarnan. Tidak ditemukan adanya interaksi antara dosis pemberian fosfor dengan tingkat salinitas pada semua parameter yang diamati.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 21768 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 03 Sep 2010 09:37 |
Last Modified: | 03 Sep 2010 09:37 |
Repository Staff Only: item control page