PERANAN SOAIAL EKONOflI WAN ITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI (Kasus di.. Daerah Kering Kering Desa Gombong Pemalang)

HARTATIK, ENDAH SRI and SUSTLOWATI, ENDANG and INDRAHTI, SRI and ASTUTI, SRI PUJI (1998) PERANAN SOAIAL EKONOflI WAN ITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI (Kasus di.. Daerah Kering Kering Desa Gombong Pemalang). Documentation. FAKULTAS SASTRA .

[img]
Preview
PDF - Published Version
312Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2053Kb

Abstract

The objective of this study is to indentify and to explain the social and economical roles of women in household and its supporting and inhibiting factors, in order to find out the potencies and the means to develop the roles. This is a case study about the peasant household in Gombong village, Subdistrict of Belik, regency of Pemalang, central Java. The method is qualitative one and the techniques of data collection are indepth inteview, observation, questionaire, and document study. The result is that the women in the peasant hosehold play social and economical roles evidently and significantly. The social role is played in two kinds of institution namely the formal one such PKK, Posyandu, Dasawisma and the informal one such pengajian, selapanan, sambatan. In the first one participate 65 % and in the second one 95 % of the respondents. 1 he social role is generally oriented to fulfillment of social needs (80 %) and sometimes of both social and economical needs (20 %). The economical role is showed dominantly in agriculture activities (90 %), where the main product is vegetables, and in non-agriculture activities (65 %) such trade (agricultural produce, staple supplies, furniture, etc.), home industry (handicraft), service, etc. The productive activities are done by the women mainly in 5 — 6 hours a day (60 %) and the rest (40 %) in 7 — 8 hours a day. Meanwhile the men especially from the petani gurem (the peasant who has a little plot of land) and tunakisma (the peasant who has no land) tend to choose non-agriculture productive activities out the village (born) such as unskilled laborers, skilled laborers, pedagang kaki lima, and other non-formal endeavor. The level of education of the women is mainly (80 %) elementary school even not finish or no school at all. Just a little part of them who get higher education namely junior high school (10 %) and high school (10 %). Therefore their skill is limited. This limitedness seems to have influence to their productive activities: it seems that they do not have courage to cultivate new crops that have high economical value but also high risk such curly and big red pepper (cabal merah kerning yang besar). Thus the women in general engage in productive activities based more on tradition with the kind of crop and endeavor that has little innovative value. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mania-laskan peranan sosial ekonomi wanita dalam rumah tangga petard. dan faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat peranan tersebut, sehingga diketahui potensi untuk upaya pengembangannya. Penelitian ini merupakan studi kasus atas rumah tangga petanl di desa Gombong, Kecamatan Belik, Kabupaten Perna-lang, Jelwa Tengah. Metode yang digunakan lebih dominan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview), pengamatan di lapangan (observation), penyebaran kuesioner, dan studi dokumen. Dari penelitian dapat diketahui, bahwa wanita dalam rumah tangga petani di daerah lahan kering (Gombong) memainkan peranan sosial ekonomi yang cukup nyata dan panting. Peranan sosial wanita dalam rumah tangga petani dapat dibedakan. menjadi dua, yaitu peranan dalam lembaga sosial formal seperti PKK, Posyandu, Dasa Wisma yang seeara aktif diikuti oleh 65 % responden, dan nonformal seperti Pengajian. selapanan, sambatan yang diikuti oleh hampir semua (95 %) responden. Peranan Genial wanita pada umumnya (80 %) lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sosial dap adakalanya (20 %) juga perpaduan sosial dan ekonomi. Peranan ekonomi mereka tampak menonjol terutama dalam kegiatan produktif di bidang pertanian (90 %) dengan tana-man utama sayur-sayuran dan nonpertanian (65 %) seperti pedagang (hasil pertanian, kebutuhan bahan pokok, perabot rumah tangga dan sebagainya), industri rumah tangga (kera-Jinan Langan), jasa dan sebagainya. Untuk pekerjaan produk-tif yang dilakUkan wanita tersebut sebagian besar (60 %) menghabiskan waktu selama 5 - 6 jam per hari dan sisanya (40 %) 7 - 8 jam per hari. Dalam hal ini kaum pria terutama dari kalangan petani gurem (pemilik tanah oempit) dan tunakisma (petani yang tidak memiliki tanah) cenderung memillh kegiatan produktif nonpertanian, ke luar desa boro sebagai buruh, tukang, pedagang kaki lima clan usaha nonfor-mal lainnya. Sementara itu tingkat pendidikan wanita responden sebagian besar (80 %) SD bahkan diantara itu ada yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat SD. Hamm sebagian kecil (10 %) SMP dan SMA (10 %). Oleh karena itu ketrampilan yang dimiliki umumnya terbatao. Hal ini tampaknya berpengaruh pada kegiatan produktif yang dilakukan, yaitu cenderung kurang berani memilih usaha budidaya tanaman baru yang memiliki nilai ekonomi tinggi tapi juga berisiko tinggi seperti cabal merah keriting dan besar. Jadi umumnya wanita meiakukan kegiatan produktif lebih didasarkan pada kebia-saan secara turun temurun dengan Jenis tanaman dan usaha yang kurang inovatif.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
ID Code:21753
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:03 Sep 2010 09:25
Last Modified:03 Sep 2010 09:25

Repository Staff Only: item control page