Purnawati, Ratna Damma and Susilaningsih, Neni and Ngestiningsih, Dwi (2002) AKTIFITAS FAGOSITOSIS DAN PRODUKSI NITRIT OKSIDA MAKROFAG DARI MENCT YANG DIIMUNISASI LISTERIA MONOCYTOGENES PADA PEMBERIAN GANODERMA LUCIDUM. Documentation. FAKULTAS KEDOKTERAN.
| PDF - Published Version 298Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1120Kb |
Abstract
Ganoderma lucidum (GL) yang mempunyai nama lain jamur ling zhi atau telah digunakan sebagai obat tradisional sejak ribuan tahun yang lalu, terutama di negara Cina. Ganoderma lucidum dipercaya dapat rnenyembuhkan penyakit kencing manis, hipertensi dan merupakan obat awet muda. Reishi mengandung bahan-bahan seperti sterol, coumarin, mannitol, polisakarida, triterpenoid dan asam ganoderat. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa Ganoderma lucidum mempunyai efek hepatoprotektif, analgetik dan anti inflamasi, anti oksidan, anti agregasi trombosit dan efek hipoglikemik, anti fibrotik serta anti tumor. Dari penelitian in vitro telah dibuktikan bahwa Ganoderma lucidum mempunyai efek imunomodulasi, berupa perubahan fenotip sel T atau berupa peningkatan fungsi sel T. Dilaporkan pub bahwa kandungan jamur ini yang berupa polisakarida (13-841-43)-D¬glucan) merupakan zat "carcinosimic" yang bekerja melalui peningkatan imunitas tubuh. Peneliti lain melaporkan bahwa Ekstrak GL mempunyai aktivitas antimikrobial terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Stahylococcus aureus. Makrofag sebagai salah satu sel dalam sistem imun merupakan sel fagosit yang dapat mernbunuh sel asing termasuk bakteri. Dalam proses fagositosis, bakteri yang ditelati selanjutnya akan dihancurkan di dalam makrofag dengan adanya ROI dan NO. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : apakah pemberian Ekstrak Ganoderma Lucidum dengan dosis bertingkat bcrpengaruh terhadap aktivitas makrofag dalam fagositosis, maupun dalam memproduksi NO dari mencit yang diinokulasi L. monocylogenes. Penclitian ini bertujuan untuk membuktikan apakab terdapat perbedaan kemampuan fagositosis dan produksi Nitrit Oksida oleh makrofag dari mencit yang diinokulasi L. monocytogenes pada pemberian ekstrak Ganoderma Lucidum dosis bertingkat, dibanding kontrol ? Denis penelitian ini adalah penelitiaIn eksperimental sesungguhnya dengan rancangan penelitian the post test only control grout# design. Penelitian ini dilakukan di Lab. Biokimia dan Lab. Bioteknologi FK UNDIP selama 6 bulan. Sampel penelitian ini adalah mencit jantan strain Balb/c, umur 8-12 ininggu, sehat dan telah adaptasi sclama 1 minggu. Scbanyak 40 kor mencit dibagi menjadi 8 kelompok, masing¬masi.ng 5 ekor dan diberi pakan standar serta minum seeukupnya. Kelompok K1 adalah kelompok kontrol negatif yang tidak di eri perlakuan apa-apa, sedangkan kelompok K2 adalah kelompok kontrol positif yang di munisasi Listeria tanpa diberi GL Kelompok P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 yang masing-m sing diimunisasi Listeria dan diberi ekstrak GL dengan dosis bertingkat yaitu berturut-tur t : 0,1 mg; 0,25 mg; 0,5 mg; 1 mg; 2 mg; dan 4 mg per hari selama 14 hari. Pada hari ke 15 semua mencit dikorbankan dengan cara dislokasi tulang leher kemudian diambil/diisola i makrofag peritonealnya untuk pemeriksaan fagositosis menggunakan partikel latex s rta pemeriksaan NO menggunakan reagens Gries. Data yang dikumpulkan adalah data pri ter dari perhitungan jumlah partikel latex yang difagosit/100 makrofag, serta produksi 0 yang berasal dari mencit kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Data yang iperoleh diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 10.0 for windows, dengan uji statistik nova atau Kruskal-Wallis dan apabila diperoleh perbedaan yang bermakna maka dilanjutk dengan uji statistik Post Hoe (Tukey HSD) atau Mann-Whitney. Tani' signifikasi diterima bila nilai 0,05 Hasil analisa dengan uji Krusk 1-Wallis dan Mann-Whitney didapatkan bahwa pemberian ekstrak GL akan meningka kan produksi NO makrofag pada mencit yang diimunisasi Listeria monocytogenes. Pe ingkatan produksi NO makrofag tampak sesuai dengan peningkatan dosis GL. 13erdasarkan uji Anova didapatka perbedaan sangat bermakna untuk jumlah latex yang difagosit/100 makrofag antara kel mpok yang diuji. Dengan uji Post Hoc (Tukey HSD), tampak bahwa aktifitas fagosito is makrofag dari mencit yang diinfeksi Listeria monocytogenes tidak berbeda bermalth antara kelompok yang tidak diberi Ganoderma dibanding kelompok yang diberi Ganode a lueidum dosis 0,25 — 2 mg/hr. Pada pemberian Ganoderma 4 mg/hr tampak terjadi uenurunan aktifitas fagositosis secara bermakna dibanding kelompok yang hanya disunti < Listeria monocytogenes, yang dapat disebabkan karcna pengaruh tingginya produksi NO. Basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak GL dosis 0,25 — 2 mg/hr selama 14 hari pada mencit Balb/c yang diimunisasi tisteria monocytogettes tidal( berpengaruh pada aktifitas fagositosis makrofag, tetapi pada dosis 4 mg/hari menyebabkan penurunan aktifitas fagositosis makrofag. Pemberian ekstrak GL dengan dosis 0,1 — 4 mg/hr selama 14 hari pada mencit Balb/c yang diimunisasi Listeria monocytogenes meningkatkan produksi NO makrofag mencit yang diimunisasi Listeria monocytogenes. Tampak peningkatan produksi NO makrofag sesuai dengan peningkatan dosis Ganoderma lucidum yang diberikan. Berdasarkan basil tersebut maka Ganoderma lucidum dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator yang dapat memacu produksi NO, namun perlu diperhatikan dosisnya jangan terlalu tinggi. Untuk mengetahui efek imunomodulator Yang lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap komponen lain sistem imun seperti sel NK, limfosit serta beberapa sitokin. Untuk dapat menentukan dosis yang optimal serta aman perlu dilakukan pcnclitian tcrutama mcngenai clek toksiknya serta menentukan 131)50 pada hewan coba untuk kemudian dilanjutkan penelitian pada manusia balk sukarelawan sehat maupun penderita infeksi tertentu.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
ID Code: | 21742 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 03 Sep 2010 08:21 |
Last Modified: | 03 Sep 2010 08:21 |
Repository Staff Only: item control page