STRATEGI PELAYARAN PERAHU TRADISIONAL INDONESIA 1879-1911

Maziyah , Siti and Sugiyarto, Sugiyarto and Sulistiyono, Singgih Tri (1999) STRATEGI PELAYARAN PERAHU TRADISIONAL INDONESIA 1879-1911. Documentation. FAKULTAS SASTRA .

[img]
Preview
PDF - Published Version
436Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

3530Kb

Abstract

Until now the Indonesia historiography always describes the poverty of Indonesian Community for the last quater of 19th century to the beginning of 20th century. However the tradi¬tional boat shipping sector just exactly developed ang got dynamics steadily. There were the increasing of traditional boat fleet, the increasing of load capacity, and that of the number of boat owners and boat crews. So that the existence of the traditional boat shipping not only held a supplemen¬tary service as described by Gerrit Knaap and JNFM a Campo but also held an important role. The purpose of this research is to describe the factor evoke traditional boat shipping that is still survive and even developing in mechanization and liberalization shipping era. We hope that the research is useful to all shipping sector. First, it can be one of the government consideration to decide the national shipping development. Second, it can apply fishery potential to rach national integration through traditional boat shipping that is now still a crucial problem. Third, it can be a source in teach¬ing maritime hiatoty in Indonesia. To acquire comprehensive clearance of the main problem, the study uses hsitorical research method. It comprises four activities to collect and to process data. First, it is heuristic to collect both sources, primary and secundary. Second, after obtaining the sources, it criti¬cizes the sources to get the most accurate and valid data. Third, source interpretation. Fourth, heuristic or writing result of the research. Based on primary and secondary sources in 1879¬1911, it shows in fact that traditional boat shipping hold an important role in Indonesian economic development. It is caused by some factors. First, transportation cost using traditional boat is cheaper than steamship or machinery ship owned by European. Second, traditional boat shipping has its own market that can not be handled by European shipping. Third, traditional boat shipping is not bound to certain shipping ile and schedule. So shipping strategy for tradi¬tional boat can actually give positive respone and always benefit the opportunity as a result of the process of ship¬ping mechanization and economic liberalization in various regions in Indonesia Sampai saat ini penulisan sejarah Indonesia hampir selalu menggambarkan bahwa perempatan terakhir abad XIX hingga awal abad XX telah terjadi kemiskinan penduduk Indonesia. Sekali pun demikian sektor pelayaran perahu tradisional Pribumi justru mengalami perkembangan dan dinamika yang cukup man-tap. Jumlah armada perahu tradisional bertambah, kapasitas daya angkut meningkat, dan jumlah pemilik perahu dan awak perahu juga bertambah banyak. Dengan demikian keberadaan perlayaran perahu Pribumi tidak semata-mata sebagai supple¬mentary service seperti yang digambarkan oleh Gerrit J. Knapp dan JNFM a Campo, tetapi memegang peranan yang cukup panting. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaskan faktor apa saja yang menyebabkan pelayaran perahu tradisional masih tetap bertahan dan bahkan berkembang pada era mekanisasi dan liberalisasi pelayaran. Dengan harapan bahwa penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan sektor pelaya¬ran. Pertama, sebagai bahan pertimbangan pemerinrah dalam rangka menetukan pengembangan pelayan nasional. Kedua, memanfaatkan potensi kenelayanan dalam rangka integrasi nasional melalui media pelayaran perahu rakyat yang saat ini masih merupakan masalah yang cukup krusial. Ketiga, sebagai acuan dalam rangka pengajaran sejarah maritim di Indonesia. Untuk memperoleh kejelasan yang utuh-menyeluruh tentang pokok masalah yang sedang diteliti, maka studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat kegiatan pengumpulan dan pengolahan data. Pertama, heuristik yaitu pengumpulan sumber baik sumber primer maupun sekunder. Kedua, setelah diperoleh sumber penulisan kemudian dilakukan kritik sumber untuk memperoleh data yang benar-benar akurat dan valid. Ketiga, interpretasi sumber. Keempat, heuristik atau penulisan hasil penelitian. Berdasarkan sumber-sumber primer dan sekunder dalam rentang waktu 1679-1911 ditemukan bahwa pelayaran perahu tradisional Pribumi ternyata memegang peranan yang cukup panting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, beaya transportasi dengan menggunakan perahu tradisional lebih murah daripada kapal uap atau bermesin milik bangsa Eropa. Kedua, pelayaran perahu tradisional memiliki pangsa pasar tersendiri yang tidak tersentuh oleh pelayaran kapal-kapal bangsa Eropa. Ketiga, pelayaran perahu tradisional tidak selalu terikat pada jalur dan jadwal pelayaran tertentu. Dengan demikian strategi pelayaran perahu tradisional ternyata mampu member¬ikan respon positif dan selalu memanfaatkan peluang yang timbul sebagai akibat dari proses mekanisasi pelayaran dan liberalisasi ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
ID Code:21737
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:03 Sep 2010 08:15
Last Modified:03 Sep 2010 08:15

Repository Staff Only: item control page