TERBENTUKNYA PACINAN BARU : KASUS TANAH MAS SEMARANG

Noor, Djuhar (1997) TERBENTUKNYA PACINAN BARU : KASUS TANAH MAS SEMARANG. Documentation. FAKULTAS SASTRA .

[img]
Preview
PDF - Updated Version
703Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2088Kb

Abstract

Tanah Mas real estate in Semarang is a new residency and density population. Mayority of these population cousist of Chiness that barned in Indonesia. Farmely this area were swamp area and many pond surrond it and quick after flood in the raining season. Many fisherman lived here. Now We can see the sanitation are bad indicated by so many mosquitos and flies. When the real estate build many Chiness came and live here. The number of Chiness population more than javaness. From this survey showed that there some faktors to draw Chiness etnis to lived here. Firstly is geographies factor related to Tanah Mas layed near to central market Johar and near to central of economicalactivities as Pekojan, Depok and Kranggan. From these real estate in 30 minutes by paddicar canreached those three central of economical activities. For Chiness houses nearest to central of economical activites is very important. Secondly is safety; In wich they bilieved that lived at coastal cities better safety feeling. Many vehick can be used for transportation. As We know from history that in 19 th century before Java war there were so many Chiness were kill. They run and asked protection from Dutch goverment to help them. That way there fore they choised Semarang for living until now. Due to Tanah Mas quite after flood and the bad sanitation, non Chiness sel their house and moved a way to the other more compartable location. In the year of 1980 the density of Chiness population was increased rapidly. The comunication betwen them is easly happens, and them they are become intend doing busines activities. There fore Tanah Mas nows day become an activities busines area. Those activity support a new pacinan area fromed in Semarang. Real estate Tanah Mas Semarang merupakan pemukiman barn dengan penduduknya yang padat. Mayoritas penduduknya adalah orang Cina warga keturunan. Daerah ini pada awalnya adalah tanah rawa dan daerah pertambakan yang didiami oleh para nelayan. Daerah ini adalah daerah kumuh dan sering dilanda banjir walaupuntidak ada hujan. Sehari-hari dapat dilihat sanitasi pembuangan air limbah tidak berjalan baik dan menyebabkan banyak nyamuk. Walaupun demikian banyak orang Cina senang tinggal di sana mulai adanya real estate Tanah Mas itu. Bahkan dari tahun ketahun jumlah mereka bertambah banyak dan sampai melebihi jumlah penduduk pribumi. Dari hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab orang Cina tinggal di Tanah Mas. Satu faktor tidak lebih dominan dari faktor lain. Pertama adalah faktor geografis, yaitu letak real estate Tanah Mas yang strategis. Seperti diketahui bahwa mata pencaharian orang Cina kebanyakan adalah berdagang. Aktivitas perdagangan ini tempatnya adalah di pasar. Pusat perdagangan kota Semarang adalah pasar Johar dan di Pekojan yang jaraknya berdekatan. Kedua pusat kegiatan dagang ini dekat dari perumahan Tanah Mas. Dengan menggunakan becak dari Tanah Mas dalam waktu tiga puluh menit akan sampai di pasar Johar dan di pusat perdagangan lainnya seperti di jalan Pemuda, Pekojan, Kranggan, dan Depok. Jarak tempat tinggal dengan pusat kegiatan perdagangan sangat penting bagi orang Cina. Kedua adalah faktor keamanan karena trauma dari abad yang lampau, maka bertempat tinggal di daerah pantai memudahkan untuk menyelamatkan diri ke laut. Di laut banyak tersedia sarana transportasi. Pada abad yang lampau menjelang meletus perang Jawa terjadi pembunuhan terhadap orang Cina, orang Cina lari ke Semarang minta perlindungan kepada Belanda. Ketiga karena harga rumah yang murah di Tanah Mas. Banyak pribumi yang menjual rumahnya dengan harga murah karena mereka pindah tugas ke lain kota. Atau karena ingin bertempat tinggal di daerah yang nyaman, karena di Tanah Mas lingkungannya tidak nyaman. Dengan berkumpulnya orang Cina di Tanah Mas tersebut memudahkan mereka untuksaling berkomunikasi. Keadaan ini mendorong mereka melakukan aktivitas perdagangan atau bisnis dalam arti yang lebih luas. Mereka melakukan berbagai usaha di rumah dari menjual makanan, barang kebutuhan sehari-hari, barang kelontong, kain, sampai dengan usaha buka bengkel dan biro jasa. Bahkan ada juga usaha makelaran dan sebagainya. Ketika inilah secara tidak disadari terbentuk pacinan baru.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
ID Code:21714
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:03 Sep 2010 07:11
Last Modified:03 Sep 2010 07:11

Repository Staff Only: item control page