KAJIAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS: DI PASAR PETERONGAN-KOTA SEMARANG)

Aryanti, Hasanah and Purwanto, Purwanto and Sutrisnanto, Danny (2009) KAJIAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS: DI PASAR PETERONGAN-KOTA SEMARANG). Project Report. Magister Ilmu Lingkungan.

[img]
Preview
PDF
12Kb

Official URL: http://www.mil.undip.ac.id

Abstract

Sampah pasar di Kota Semarang menjadi masalah yang belum bisa diatasi sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Pengelolaan sampah pasar dilakukan dengan cara mengumpul, mengangkut dan membuang. Belum ada upaya pemilahan sampah organik dan anorganik di tingkat pedagang agar sampah bisa didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi sistem pengelolaan sampah di Pasar Peterongan – Semarang dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi sehingga sistem pengelolaan sampah dapat berjalan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia; (2) memberikan rekomendasi untuk menyempurnakan sistem pengelolaan sampah di Pasar Peterongan. Lokasi penelitian di Pasar Peterongan – Semarang. Metoda penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Volume rata-rata sampah di Pasar Peterongan mencapai 15,13 m3/hari (2,8 ton/hari) dengan rata-rata timbulan sampah 2,3 liter/pdg/hari (0,36 kg/pdg/hari). Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik 69,34%. Fasilitas pewadahan sampah komunal baru 20% dari kebutuhan idealnya. Kegiatan pengomposan hanya skala kecil baru 8,2% dari total sampah organik tetapi kegiatannya belum difasilitasi oleh Pemda dan kegiatan pemilahan sampah belum dilakukan oleh pedagang. Bentuk organisasi pengelola sampah belum sesuai dengan kategori kota metropolitan yang seharusnya Perusahaan Daerah. Di sisi lain, pendapatan retribusi kebersihan pasar baru menyumbang 13,2% sehingga belum bisa menutupi biaya operasional (terutama biaya pengangkutan). Sistem pengelolaan persampahan masih merujuk pada regulasi lama (16 tahun lamanya) dan regulasi terkait pengelolaan kebersihan pasar belum ada. Sedangkan peran serta masyarakat sudah cukup memadai. Namun kebiasaan pedagang dalam pengelolaan sampah masih ada yang berperilaku negatif (17,98%). Kendala-kendala yang dihadapi adalah dana operasional dan pemeliharaan kebersihan pasar, tingkat pendidikan pedagang rendah, tingkat kesadaran dan rasa tanggung jawab pedagang (2,25%), regulasi tentang kebersihan sudah terlalu lama, regulasi khusus belum ada, dana untuk pengomposan belum ada dan pemasarannya belum difasilitasi, belum aktifnya organisasi dari pedagang sendiri serta sikap dan perilaku pedagang sulit berubah. Rekomendasi sistem pengelolaan sampah di Pasar Peterongan adalah : penyediaan pewadahan sampah terpisah, pemilahan sampah, pembuangan sampah di container harus disesuaikan dengan perbedaan warna yang telah disediakan, pengaturan pengambilan sampah, fasilitasi kegiatan dan pemasaran hasil olahan sampah kerjasama pihak ketiga, peningkatan pelayanan kebersihan pasar, mempersiapkan bentuk kelembagaan perusahaan daerah, mengaktifkan organisasi pedagang, peninjauan ulang besaran tarif retribusi, pengalokasian dana operasional kebersihan pasar, peninjauan ulang regulasi kebersihan, penyiapan regulasi kebersihan pasar dan peningkatan kesadaran pedagang melalui himbauan dan semboyan.

Item Type:Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords:Sistem Pengelolaan, Sampah Pasar, Volume Sampah, Komposisi Sampah
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:2167
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Jan 2010 19:45
Last Modified:16 Jul 2010 08:22

Repository Staff Only: item control page