PERKEMBANGAN PENDIDIKAN WANITA PADA TAHUN 1900-1990 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN WANITA DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH

HAYATI, CHUSNUL and YULIATI, DEWI and NIRMALA, DELI and MUALIMIN, MUALIMIN (1997) PERKEMBANGAN PENDIDIKAN WANITA PADA TAHUN 1900-1990 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN WANITA DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH. Documentation. FAKULTAS SASTRA.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2644Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
615Kb

Abstract

Up to the early twentieth century, only the noblemen and the elites could join the modern education. In Central Ja¬va, RA Rartini pioneered a special education for women by opening "School for Javanese Girls" in Jepara in 1903. This effort was followed by other outstanding woman figures from other regions. In Tegal, Kartini's sister, RA Rardinah Tjondronegoro opened Wisma Pranawa. In Solo, Siswo Rini and School for Mangkunegaran Girls were established, and in Blora, Darma Rini was also founded. Education for girls was blooming since the establish¬ment of Kartini Foundation in 1913 which endeavored Sekolah Kartini. In 1919, Sekolah Kartini was founded in Semarang and other cities in East and West Java. To Provide continu¬ing education for girls, Van Deventer School was founded in Semarang and Solo. Meanwhile, in 1916 the government opened Meisjes Kweekschool in Salatiga which was the only teacher training for girls found at that time. After the independence of Indonesia, there were con¬siderable changes in many aspects of life including educa¬tion.The number of schools and students dramatically in¬creased because of a democratic education system trend and education for girls was also increasing. The positive im¬pacts of woman education among others was woman empowering covering a chance for women to have a better payment, the increase of woman role in both domestic and social setting and also their ability to overcome any kind of social pro¬blem. Despite the fact that education for women was well deve¬loped, in Central Java there was still a gap on empowering in terms of gender.The influence of traditional view is still so strong that the woman empowering still remains a problem. This research - using historical methods, is to col¬lect historical resources, analysis, and interpretation of historical facts and synthesis to make a report writing. The approached used was a sociological one which try to understand the influence of education on work differentia¬tion processes , specialization, social role of women and social changes happened. Hingga awal abad ke 20 hanya golongan bangsawan dan golonggan elite masyarakat saja yang dapat menikmati pen¬didikan modern. Di Jawa Tengah RA Kartini mempelopori pendidikan khusus bagi kaum wanita dengan membuka Sekolah Gadis Jawa pada tahun 1903 di Jepara. Usaha ini kemudian diikuti oleh para tokoh wanita dart daerah lain. Berdiri oula Wisma Pranawa di Tegal atas usaha RA Kardinah Tjon¬dronegoro, adik RA Kartini. Di Sala berdiri Siswa Rini dan Sekolah Gadis Mangkunegaran, dan di Blora berdiri Darma Rini. Pendidikan khusus untuk kaum wanita semakin luas dengan berdirinya Kartini Fonds pada tahun 1913 yang mengu¬sahakan berdirinya Sekolah Kartini. Pada tahun 1913 Sekolah Kartini berdiri di Semarang yang diikuti di Pekalongan pada tahun 1916, serta di berbagai kota di Jawa Timur dan Jawa Barat. Untuk menampung lulusan Sekolah Kartini pada tahun 1914 didirikan pula Sekolah Van Deventer. Sekolah Van Deventer di Jawa Tengah terdapat di Semarang dan Sala. Sementara itu pada tahun 1916 pemerintah memndirikan Pleiades Kweekschool di Salatiga, yang merupakan satu¬satunya sekolah guru khusus untuk putri yang terdapat di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada masa sesudah kemerdekaan terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Jumlah sekolah dan murid sekolah mengalami peningkatan, karena pendidikan cenderung bersifat demokratis. Pendidikan untuk kaum wanitapun juga mengalami perkembangan. Dampak posistif perkembangan pendidikan ini antara lain adalah pemberdayaan wanita yang meliputi terbukanya kesempatan kerja dengan imbalan yang balk untuk kaum wanita, peningka¬tan kemampuan untuk melakukan peranan domestik dan peranan sosial, serta kemampuan untuk mengatasi berbagai dinamika sosial. Meskipun perkembangan pendidikan untuk kaum wanita di Jawa Tengah oukup baik, namun masih terdapat ketimpangan aender yang berakibat pada pemberdayaan wanita. Pengaruh pandangan tradisional masih sangat kuat, sehingga upaya pemberdayaan wanita pun masih menghadapi banyak kendala. Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk men¬gumpulkan sumber sejarah, analisis sumber, interpretasi fakta sejarah, dan sintesis dalam bentuk penulisan laporan. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiolo¬gis untuk memahami pengaruh pendidikan terhadap proses diferensiasi kerja, spesialisasi, peranan sosial kaum wanita. dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization
ID Code:21658
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:02 Sep 2010 09:17
Last Modified:02 Sep 2010 09:17

Repository Staff Only: item control page